BERINTERAKSI DENGAN ALQUR’AN
Puji Syukur hanya terpanjatkan kepada
Allah yang hingga detik ini masih mengistiqomahkan diri dalam dan keluarga dalam
iman dan islam. Nikmat yang tentunya tiada duanya dibanding dengan nikmat yang
lainnya. Karena tentunya berbekal iman dan islam inilah yang memandu kita untuk
memaknai semua kenikmatan yang dititipkan Allah dengan cara yang benar sesuai
harapan Allah Sang Pemberi Nikmat.
Memasuki tantangan ke 12 di kelas bunda
sayang, menjadi tantangan yang kompleks bagi saya. Seperti biasanya saya selalu
merumuskan konsep setidaknya selama massa tantangan ini berlangsung. Ketika
mengikuti kuliah webinar dua hari lalu, saya berkali-kali tercengang dan
terkesima dengan usaha bu Septi Peni membersamai anak2 di jaman yang tak lagi
bisa dipisahkan dari teknologi. Selama mengikuti kuliah umum menuntut saya
untuk mendobrak stigma negative saya tentang teknologi. Selama ini saya memang
lebih banyak antipasti dengan teknologi. Bahkan boleh dibilang sengaja menjauh
karena sering berkali2 mengalami kegagalan ketika harus mengutak-atik IT.
Bahkan merasa gak bakat banget berkutat dengan teknologi. Secara tidak sengaja
tantangan kali ini membawa saya mengorek kendala yang saya hadapi saat harus
menaklukan dunia perteknologian. Jujur saja sejak dulu saya memang dididik
sederhana oleh orang tua terutaman dalam kepemilikan barang elektronik. Masih
ingat betul saya ketika masih bersekolah dan kuliah, ketika semua rekan2 sudah
memiliki Hp dan sejenisnya, saya baru memiliki HP ketika menginjak tingkat 2
kuliah. Komputer pun demikian. Bahkan ketika dunia media social mulai merambah
life style teman2, saya sangat lambat mengenal dan utak atik akun media social.
Baru mengenal email, Friendster, Facebook dll itupun karena terpaksa suatu
kebutuhan bukan karena saya sangat minat berselancar di dunia maya. Heee lebih
suka yang nyata2 saja… Walaupun sangat disadari di era teknologi saat ini antipasti
bukan lah sebuah solusi. Tapi bagaimana kita bisa menggunakan IT dengan bijak sehingga
mendatangkan banyak manfaat. Setidaknya setelah mendengarkan paparan bunda
Septi membuat saya tersadar bahwa teknologi saat ini menjadi kemudahan bagi
kita untuk diambil manfaatnya dalam memudahkan urusan kita.
Diingatkan kembali bahwa di tantangan “KELUARGA
MULTIMEDIA” para ibu yang lebih banyak gagap teknologi digiring untuk
melek teknologi, sehingga bisa menjalankan peran dengan optimal sebagai ibu
sesuai dengan kondisi zaman saat ini. Tentunya Piramida Ibu Profesional menjadi
acuan bagaimana kita bisa berusaha untuk bijak menggunakan teknologi…
1. How to educate the children
2. How to manage family
3. How to be confidence
4. How to continuous improvement
5. Noble attitude
Setidaknya piramida ini yang akan
mengantarkan kita professional di ranah bunda sayang-bunda cekatan-bunda
produktif dan bunda solihah sehingga keberadaan kita dirasakan manfaatnya oleh
orang2 sekitar.
Masih dalam rangka berusaha menjalankan
resolusi tahun 2018 yang telah kami berdua (saya dan suami rancang), salah
satunya adalah menambah hafalan Alqur’an. Selama ini mungkin kami sering
meremehkan interaksi dengan Alqur’an. Sejak memasukkan ananda di kelas tahfidz
semakin memicu semangat kami untuk menambah hafalan, setidaknya sekaligus
membersamai ananda murojaah dan hafalan dirumah, secara tidak langsung orang
tua pun dituntut untuk hafal. Maka sekalian saja piker saya, target hafalan
kami samakan semua. Saat ini juz 30 tinggal murojaah dan menguatkan hafalan.
Minimal dalam setahun ini kami hafal juz 29, syukur jika bisa dari itu. Tapi
lebih baik sedikit tapi istiqomah. Saya pun membuat buku kendali hafalan untuk
mendokumentasikan perkembangan hafalan dan murojaah. Dan hari ini coba utak
atik lagi aplikasi yang sudah pernah kami download untuk membantu proses
hafakan kami. Aplikasi beHafizh semoga bisa kami optimalkan
pemanfaatannya. Dalam aplikasi ini selain teks Alquran juga disertakan audio
syeikh yang membacakannya. Sehingga bisa dinikmati secara audio visual. Terdapat
tombol pengulangan ayat, untuk memudahkan mengingat dengan mendengarkan dan
membaca berulang sesuai keinginan. Icon centang yang dibubuhkan jika ayat/surat
tersebut sudah dihafalkan menjadi penanda sampai ayat/surat mana hafalan kita.
Dan masih banyak lagi beberapa menu di halaman utama yang bisa dimanfaatkan
untuk membantu menambah hafalan. Meski belum sepenuhnya saya memanfaatkan
aplikasi ini, karena saya lebih suka jika menghafal memegang mushof langsung,
setidaknya dengan aplikasi ini anak2 akan belajar menghafal dengan menyenangkan
dan tidak beranggapan bahwa gadget hanya untuk lihat video edukasi dan
sejenisnya. Alhamdulillah ananda suka, dan sering meminta hafalan serta
menandainya. Semoga Allah membarokahkan…
PR besarnya masih tetap pada managemen
gadget yang bijak sehingga manfaat positif bisa didapatkan dengan mengurangi
dampak negatifnya… Bismillah…
Berikut link aplikasi jika bunda2 yang
lain ingin mencobanya…
Solichati, 3/2/2018
#Day1
#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar