Sabtu, 16 Desember 2017

Day17#Level10#REZEKI HALAL

CITA-CITA DAN REJEKI HALAL


Hari terakhir tantangan 10 hari level 10 kali ini kami akhiri dengan membuat wayang kertas tentang profesi/cita-cita ku. Sebenarnya ini memasuki hari ke 17 mendongeng bersama ananda. Hmmmm mendongeng ini menjadi kegiatan yang seru ya… Meski keberadaan media tidak harus selalu ada, tetapi dengan adanya media ternyata kegiatan mendongeng menjadi lebih interaktif daripada hanya sekedar membacakan dongeng dari buku. Media seru kali ini adalah wayang kertas tentang profesi. Maka pembelajaran yang ditargetkan hari ini adalah tentang konsep Allah sebagai pemberi rezeki dan bagaimana tugas kita mencari atau menjemput rezeki dengan cara yang halal. Hal ini harus kami tekankan dan contohnya dalam pendidikan terhadap anak2 kami. Karena harta yang halal ini akan sangat mempengaruhi kebarokahan urusan. Makanan yang masuk dalam tubuh dari rejeki yang tidak halal akan membentuk karakter dan akan menjauhkan diri dari Allah. Semoga kami terhindar dari rezeki yang tidak halal Aamiin…

Maka setelah memilih cita2 sesuai gambar yang ada, menggunting dan menempel stik sebegai pegangan wayang, giliran anak2 yang bercerita tentang cita2 nya apa, apa yang dilakukan dengan profesinya tersebut, dan bagaimana cara mencari rezeki yang halal sesuai profesinya tersebut. Kakak Ihan sangat antusias saat menceritakan tentang cita2 nya sebagai pemadam kebakaran. Meski tidak banyak kosakata yang diungkapkan saat berceroita tapi kakak menunjukkan ekspresi yang sangat bangga dengan profesinya. Kakak Ihan menyampaikan jika gagal meraih satu cita2 maka dia akan pindah ke cita2 yang lain.. Heeee…

Lain halnya dengan kakak Zaidan, ini dia sang komunikator yang sangat banyak kosakata nya saat bercerita, Meski alur cerita belum runtut tapi pilihan kata yang disampakan saat menceritakan tentang profesinya sangat banyak. Kakak Zaidan sangat antusias saat bercerita tentang cita2 nya sebagai polisi, dia akan mencari rezeki yang halal dengan menangkap penjahat atau pencuri. Dia bilang mencuri, mengambil uang orang tanpa ijin adalah perbuatan yang tidak baik. Rezeki nya tidak halal, jadi orangnya harus ditangkap polisi. MasyaAllah tabarokalloh ya nak… Semoga Allah menganugerahkan kita semua berada pada keimana yang kuat jalan mencari rezeki yang halal atas ridho Allah aamiin.

Solichati, 16/12/2017

#MendongengDay17
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination





Day16#Level10#BERTERIMA KASIH

BIASAKAN BERTERIMAKASIH YAAA…

Belajar mengungkapkan rasa itu memang tidak mudah ya… apalagi ketika ada ego yang muncul. Ungkapan maaf, terimakasih atau perasaan yang ada kaitannya dengan keberadaan orang lain selalu menuntut kehadiran hari yang lapang… Alhamdulillah duo jagoan sholeh umi sudah mulai terbiasa mengungkapkan perasaan ini.

Malan ini kakak Ihan sendiri yang pilih cerita dari buku dongeng tentang kisah Anjing Tua dan pemiliknya.
Alkisah anjing yang sudah tua ini mulai tidak segesit dahulu ketika masih muda. Saat ini setiap kali berburu, ia tak sanggup mengejar binatang buruannya. Maka pemiliknya pun lantas memarahinya karena tidak anggap tidak berguna membantunya mencari binatang buruan. Maka anjingpun mengungkapkan isi hatinya bahwa dulu ketika anjing masih muda dan bekerja sangat baik, pemiliknya juga tidak memberinya pujian, lantas sekarang ketika dia sudah tua dan renta, malah dimarahi karena bekerja dengan tidak baik seperti halnya sedia kala saat masih muda. Kemudian anjing itu meninggalkan pemiliknya karena pemiliknya tidak pernah mengucapkan terimakasih padanya. Tidak ada sikap baik sedikitpun pada pemiliknya, maka anjing pun meninggalkan pemiliknya sendirian di tengah hutan.

Beginilah pentingnya mengucapkan terimakasih atas kebaika atau pemberian seseorang sekecil apapun. Karena berterimakasih dan memeberi semangat atas kebaikan orang lain itu penting agar mereka menjadi teman baik kita selamanya.

Solichati, 15/12/2017

#MendongengDay16
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination




Day15#Level10#MAWAR DAN KAKTUS

APAKAH AKU SUKA MENGEJEK ??

Beginilah salah tingkah duo jagoan saya ketika mereka saling berkompetisi menjadi yang terbaik atau setidaknya selalu merasa bahwa dirinya yang tebaik. Hingga akhirnya berujung pada pertengkaran… bahkan hanya untuk urusan atau hal-hal yang sepele. Hmmm kadang abi , kompetisi ini sangat penting, tetapi disisi lain bagaimana mengajari anak berkompetisi dengan cara yang suportif tanpa harus menyakiti atau menyingkirkan orang lain dengan cara yang tidak baik. Karena menjadi baik atau sukses itu tidak harus dengan menyingkirkan orang lain… Bismillah kita belajar bersama ya nak… Karena abi dan umi pun selalu diuji Allah dengan hal-hal seperti ini saat berinteraksi dengan orang lain.

Setangkai mawar yang baru saja tampak begitu indah. Ia sangat bangga terhadap dirinya yang cantik dan mampu menghibur orang yang melihatnya. Hingga suatu hari ia memandang remeh tanaman kakatus yang ada disebelahnya. Tanaman kaktus ini sengaja di letakkan di tempat yang panas, bentuknya jelek dan tidak menarik sama sekali. Mawar lalu bertanya pada pohon manga yang menaunginya dari panas matahari, kenapa kaktus begitu jelek, berduri dan hampir tidak ada manfaatnya. Pohon manga tersebut sangat sedih melihat kesombongan pohon mawar tersebut. Pohon manga pun menjawab bahwa memang kaktus diberi bentuk seperti itu oleh Allah.
Sesaat kemudian seekor burung hinggap di atas pohon kaktus. Burung itu tampak kelelahan karena hari itu memang sangat panas. Kemudian burung itu menancapkan paruhnya pada badan kaktus. Setelah beberapa saat, burung itu terbang ddengan wajah yang lebuh segar dan bertenaga. Nah itulah jawabannya. Mawar pun menyadari kesombongannya ternyata di balik buruknya rupa kaktus, ia mampu menyediakan minuman bagi makhluk lain.

Inilah sekelumit cerita malam menjelang tidur. Bahwa apapun yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia. Belajar untuk menghargai orang lain atau sesuatu di sekitar kita karena Allah menciptakannya dengan tidak sia. Perbedaan itu pasti ada, maka yuk sama2 saling menghargai kekurangan dan kelebihan masing2. Semoga cerita ini bermanfaat ya nak…

Solichati, 14/12/2017

#MendongengDay15
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination


Rabu, 13 Desember 2017

JILBAB PERTAMAKU

ANTARA HIJAB DAN HIJRAH

Masih lekat dalam ingatan sekelumit kisah perjuangan dan metamorfosa diri menjadi sosok yang berbeda dari sebelumnya. Mencoba mengingat tanggal dan bulan tepatnya ketika hidayah Allah datang dan menyapa. Mengusik hati, mengubah cara pikir dan menggerakan diri untuk bergegas berubah. Ramadhan di tahun 2001 Masehi, menjadi pengingat bahwa itulah momen-momen special yang ditakdirkan Allah menjadi momentum untuk berhijrah. Ya tepatnya di tahun itu ketika Bapak Gus Dur menjabat sebagai presiden dan memberlakukan libur panjang di bulan suci Ramadhan, saat itulah mulai banyak scenario Allah yang menggiring saya berkutat dengan pikiran untuk merubah diri.

Tidak ada satupun yang kebetulan di dunia ini, begitu pula ketika Allah mempertemukan saya dengan beberapa teman di Tim Bina Vokalia (heeee hobi nyanyi yang disalurkan saat itu) di salah satu SMA di Kota Batu, disisi lain Allah pun mempertemukan saya dengan beberapa teman Rohis dikesempatan yang berbeda. Dua jalan, dua dunia dan dua kebiasaan yang saya temui berbeda di antara dua kelompok teman saat itu. Sejujurnya saya bukanlah siapa-siapa, hanya sosok anak ABG yang ingin menyalurkan hobi di dua tempat bersamaan. Menyanyi di tim bina vokalia dan mengikuti kajian di rohis pada kesempatan yang lain. Maklum saya dilahirkan dari keluarga muslim yang notabene juga sangat terbatas ilmu pengetahuan tentang agama. Maka Rohis menjadi salah satu tempat pelarian tentang kegalauan mencari pengetahuan agama. Hingga Allah mempertemukan dengan teman-teman yang membuat saya nyaman, grup nasyid di Rohis. Maka saat itu hoby menyanyi yang selama ini saya salurkan di tim bina vokalia berubah haluan menjadi vokalis di tim nasyid Rohis. Menemukan kenyamanan dan kebersamaan. Allah sangat sayang…

Dekat dengan teman-teman di Rohis setidaknya turut andil terhadap perubahan diri saya. Bersitan niatan untuk memakai kerudung mulai muncul dalam benak saya saat itu, meski banyak juga dintara teman-teman rohis yang belum berkerudung. Karena niatan belum kuat maka kerudung pun tak kunjung bertengger dikepala saya. Hingga momen libur satu bulan dibulan Ramadhan tahu 2001 menjadi sarana untuk belajar berkerudung. Saya masih ingat kala itu kerudung bergo menjadi andalan karena tidak suka ribet dengan kerudung segi empat. Selama mencoba untuk berkerudung di bulan Ramadhan, saat itu pula terbersit untuk menggunakan kerudung seterusnya. Maka awal masuk sekolah stelah libur hari raya adalah saatnya, pikir saya waktu itu. Karena sudah menemukan kenyamanan menggunakan kerudung.

Ternyata angan dan harapan tak semudah itu untuk diwujudkan. Ketika menyampaikan keinginan pada kedua orang tua, penolakan lah yang muncul. Mulai dari kata percuma menjahitkan seragam baru lagi hingga kekhawatiran akan masa depan (pekerjaan dan jodoh) menjadi alasan bagi orang tua untuk tidak mengijinkan. Kecewa tentunya dengan respon orang tua yang tidak mendukung, berbekal nekat menggunakan uang tabungan untuk membeli kain seragam dan beberapa kerudung setidaknya membuat orang tua merasa dipaksa dan meyakinkan bahwa keinginan saya sangat kuat untuk berkerudung. Hingga akhirnya ridho orang tua pun saya kantongi. Masih ingat pesan Bapak waktu itu, bahwa berkerudung itu berat, tidak boleh main-main, jadi kalau sudah memutuskan maka tidak boleh buka tutup jilbab. Merenung dan berpikir akankah berat ujian saat nanti sudah berkerudung?? Sesungguhnya segala kemudahan dating dari Allah bagi hambaNya yang ingin mendekat. Bismillah…

Alhamdulillah Allah pun menguatkan. Sejak awal masuk liburan lebaran tahun 2001 hingga sekarang jilbab masih istiqomah untuk dikenakan. Meski selama perjalanan kurang lebih 16 tahun terus belajar berhijab masih banyak ujian yang menguji keimanan, mulai dari tentangan dari keluarga besar yang menduga saya ikut aliran aneh-aneh, model hijab hingga kelengkapan hijab sesuai syariat yang masih belajar untuk dikenakan dengan baik. Bukankah Allah memang akan menguji keimanan hambaNya?!! Bagi saya saat itu tak perlulah berdebat tentang dalil mana yang saya gunakan untuk berhijab. Maka kesungguhan dan akhlak baik yang saya tunjukkan saat bermuamalah dengan saudara menjadi jaminan untuk meyakinkan orang-orang di sekitar saya. Bahwa sesungguhnya berhijab saja tidak cukup, maka harus diiringi dengan hijrah dengan sebenar-benar hijrah menjadi insan yang lebih baik. Karena hijab ini menjadi tanggungjawab moral untuk dibuktikan dengan kebaikan akhlak. Perjuangan akan terus dimulai kapanpun dan dimanapun…

Inilah sekelumit kisah jilbab pertamaku yang mulai kukenal, kukenakan dan kukenang sejak di bangku kelas 2 SMA. Kenangan dan perjuangan yang indah, semoga membawa akhir yang indah dan baik. Aamiin. 

Solichati, 13/12/2017

#Tantagan3
#RumbelMenulis
#IIPMrJatsela

#JilbabPertamaku

Day14#Level10#SEMUT

SEMUT DI SEKITAR KITA

Selama ditinggal abi kerja diluar kota, full time anak2 berkativitas dan bermain dengan umi. Masyaallah bener2 tantangan sendiri ketika abi tidak ada drumah, dengan banyak target to do list, lagi2 harus belajar untuk menata waktu, menata diri dan menata hati. Tawakkal pada Allah sebagai kunci utama yang senantiasa membuat hati lapang dengan banyaknya urusan, maka Allah akan mendatangkan pertolongan dari banyak pintu yang tak disangka.

Semalem menjelang tidur malam, setelah beberes rumah, saatnya merebahkan diri sekaligus membersamai anak2. Momen menjelang tidur adalah salah satu momen terbaik untuk menjalin kedekatan dengan anak2. Tentunya tak boleh melewatkan momen yang satu ini. Tetiba dari dalam kamar tidur anak2 teriak kalau ada banyak semut di pintu kamar dan kamar mandi dalam. Wooow kaget juga umi, semut besar2 bergerombol, menempel di daun pintu. Hmmm harus cari cara, karena anak2 tidak bisa tidur dengan kondisi berimajinasi tentang semut heee… Mencari cairan penyemprot serangga ternyata sudah habis, akhirnya terpaksa menggunakan cairan yang ada pengharum ruangan. Setelah disemprot semua pada semut lemas dan umi menyapunya. Maka umipun sedikit menjelaskan pada anak2 kenapa harus menggunakan  cairan serangga atau pengharum ruangan. Dan menyampaikan jika membakar semut tidak diperbolehkan. Daaann imajinasi anak2 pun melangkah jauh pada cerita tentang nabi Sulaiman yang menghindari semut.

Maka dongeng mala mini pun seputar semut, setelah berkutat megusir semut dari dalam kamar. Belum juga mulai cerita anak2 sudah pada bertanya, mengapa semut ada yang besar ada yang kecil, ada yang warna hitam dan coklat, semut kalau makannya banyak bisa tambah besar gak?? Kalau tambah besar bisa jadi raksasa ya.., terus kenapa semut kalau ketemu sama temennya suka bertabrakan? Suka maen bergerombol sama teman2 nya… Heeee hmmm bingung mau jawab mulai darimana. Sederetan pertanyaan yang menuntut kecerdasan berperan. Oke akhirnya umi usulkan cerita  tentang kerukunan dan kerjasama semut sehingga jadi kompak. Heee berharap anak2 bisa mencontoh kekompakan semut saat bermain bersama.

Suatu hari ada dua ekor semut kakak beradik yang sangat rukun. Kakak semut ingin mengajak adeknya jalan-jalan ke hutan. Adek semut pun sangat senang akan diajak jalan-jalan. Mreka berdua pun jalan2 ke hutan berdua. Kakak semut mempunyai ide agar nantinya tidak tersesat ia meremah dan melemparkan potongan roti sebagai penunjuk jalan. Karena adek semut berjalan lebih lambat dari kakaknya, ia pun senang ketika melihat ada remahan roti dijalan dan langsung memakannya. Setelah beberapa saat mereka main di hutan, hari sudah beranjak gelap. Merekapun ingin pulang kembali kerumah. Kakak semut pun mencari jalan pulang yang sudah ditandai dengan remahan roti, tapi tidak menemukannya. Kemudian adek semut bilang kalau selama perjalanan tadi ia memakan remahan roti yang ada di jalan. Celakanya kakak semu tidak memberitahukan kalau remahan roti tadi sebagai penunjuk jalan. Mereka pun tersesat, akan tetapi pertolongan Allah dating ketika ada segerombolan semut yang sedang melakukan perjalanan dengan tujuan yang sama kea rah rumah dua ekor semut tadi. Dan mereka pun bergabung dengan rombongan semut tersebut. Alhamdulillah mereka berdua tidak tersesat dan berhasil pulang krumah.

Di akhir sesi bercerita, umik pun bertanya pada anak2 mendapatkan ilmu apa dari cerita semut tadi. Berceletuklah mereka tentang, kakak adek harus rukun, kakak harus menjaga adek, membawa peta agar tidak tersesat, bermain tidak boleh sampai malam, meminta pertolongan jika tersesat, saling membantu…heeee apapun imajinasi mu nak… semoga ilmu ini menjadi bermanfaat untuk diri dan orang lain. Aamiin

Solichati, 13/12/2017

#MendongengDay14
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination


Selasa, 12 Desember 2017

Day13#Level10#RAJIN SHOLAT

RAJIN SHOLAT YUK

Tidak terasa usia kakak Ihan sudah mendekati masa mumayis, sudah hamper 7 tahun dimana sholat sudah harus dijalankan. Setidaknya sejak usia balita kakak Ihan sudah terbiasa semangat pergi menunaikan sholat di mushola terdekat. Meski sesekali ketika rasa capek dan malas menghampiri, kakak Ihan selalu mencari alas an untuk menunda menunaikan sholat. Berusaha untuk menumbuhkan imajinasi positif tentang keimanan dan ibadah tanpa harus memaksa dan menyakiti perasaan anak. Hmmm ternyata tidak mudah yaaaa…

Apalagi imajinasi anak cerdas ini selalu bertanya banyak hal, kenapa sehari harus sholat berkali-kali?? Kenapa laki2 harus sholat di mushola?? Dan masih banyak pertanyaan kenapa2 yang lain yang terkadang tidak jarang memnuat umik kelimpungan harus menjelaskan. Selama ini yang saya lakukan sebatas menguatkan bahwa Allah sangat menyayangi anak atau makhluk ciptaanNYa yang rajin beribadah. Maka menceritakan tentang semua binatang ciptaan Allah un ketika mendengarkan panggilan untuk sholat mereka juga bergegas menunaikan ibadah sesuai cara mereka sendiri, termasuk manusia yang harus menunaikan sholat… Selain itu kenapa harus sehari 5 kali, yang terkadang ananda berat menunaikannya saat kelelahan, maka umik pun meyakinkan bahwa teladan utama kita adalah Rasulullah. Rasulullah pun menunaika sholat 5 waktu dengan semangat dan ikhlas. Belum lagi pertanyaan kenapa harus di mushola?? Umi menyampaikan bahwa tempat terbaik untuk laki2 sholat adalah di mushola atau masjid terdekat. Alhamdulilah bersyukur tempat ibadah tak jauh dari rumah kami.

Maka ketika adzan berkumandang, menjadi tantangan tersendiri untuk menyiapkan jawaan atas banyaknya pertanyaan. Memuaskan rasa ingin tahu mereka, mendampingi mereka berangkat ke tempat ibadah menjadi sesuatu yang sangat penting dalam membangun imajinasi positif tentang keimanan dan ibadah. Berbeda dengan ketika hanya memerintah tanpa memberikan dukungan/support. Seketika setelah pulang dari menunaikan sholat, peluk dan cium saying serta doa untuk mereka menjadi rutinitas yang harus dilakukan sebagai penguatan membangun imaji positif.

Ya Rabb jadikanlah hamba dan anak keturunan hamba senantiasa menegakkan sholat… aamiin.

Solichati, 12/12/2017

#MendongengDay13
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination



Day12#Level10#JANGAN BERTENGKAR

JANGAN BERTENGKAR

Masih berkutat dengan kata2 jangan dan situasi rivalry antara duo jagoan… Setiap hari selalu saja ada momen anak2 yang bertengkar hanya karena sebab yang sepele, Lagi2 untuk hal ini umik mencoba bersabar untuk tidak mencampuri urusan mereka hingga batas waktu yang ditentukan. Jika sudah mulai membahayakan antara keduanya, umik dan abi biasanya campur tangan seperlunya dengan berusaha untuk tetap adil tanpa berat sebelah membela diantara keduanya. Sedikit cerita tentang sapu lidi sepertinya seru, sampai kakak Ihan menanyakan memangnya kenapa mik dengan sapu lidi?? Oke yuk kita cerita…

Ada dua orang kakak beradik yang sering bertengkar, anggap aja namanya Ihan dan Idan (heeee mendengar nama mereka dibuat dongeng mereka senyam senyum saja). Ihan dan Idan sering sekali bertengkar,padahal mereka adalah kakak beradik. Ihan tidak pernah mau mengalah pada adiknya, begitu pula dengan Idan. Mereka terus menerus bertengkar. Kemudian ayah yang selalu melihat mereka bertengkar memberi mereka lidi sebagai pelajaran.

Jasi setiap kali mereka bertengkar, ayah akan menambahkan atau membagikan  lidi pada mereka. Begitu seterusnya hingga jumlah lidi bertambah banyak. Setelah lidi yang dikumpulkan Ihan dan Idan banyak, ayah pun memanggil mereka berdua. Ayah menyuruh mereka mematahkan satu per satu lidi yang mereka miliki, ternyata lidi tersebut mudah patah. Kini ayah menyuruh mereka mematahkan segenggam lidi yang ada ditangan. Dengan sekuat tenaga mereka mengerahkannya untuk mematahkan lidi tersebut, ternyata lidi tersebut tidak mudah patah. Kata ayah begitulah ibaratnya kalian berdua, jika kalian saling rukun dan bersatu maka akan kuat (tidak mudah patah seperti lidi yang sendirian). Tetapi jika kalian terus bertengkar, kalian seperti sebatang lidi yang sangat mudah dipatahkan. Kemudian Ihan dan Idan pun saling meminta maaf…

Meski umi yakin belum sepenuhnya mereka mengerti dan menangkap cerita dengan baik, setidaknya senyum yang terkembang dari bibir duo jagoan menunjukkan mereka sedang berimajinasi, semoga Allah memahamkan kalian ya nak…

Solichati, 11/12/2017

#MendongengDay12
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination




Day11#Level10#PERTOLONGAN ALLAH

JANGAN MENYERAH

Melatih kemandirian atau fase tumbuh kemang terkadang menghadapi tantangan seru jika ananda berulah dan beralasan dengan keterbatasan kemampuannya atau merasa tidak bisa. Kalau sudah bilang tidak bisa maka anak2 akan meengek untuk minta bantuan. Nah disini nih ujian untuk tetap konsisten memandirikan anak2. Karena bantuan yang kita berikan akan menggagalkan semua rencana melatih kemandirian. Begitulah setidak yang terjadi beberapa hari ini ketika umi melatih kakak Zaidan untukbelajar mengenakan baju dan celana sendiri, begitu pula pada kakak Ihan yang sedang masa latihan untuk menyiapkan semua keperluan sekolahnya…

Kisah tentang laba2 yang tidak menyerah saat membangun rumah bisa menjadi inspirasi untuk menyemangati anak-anak.
Suatu hari laba2 sedang membuat rumah atau sarang di pohon, tiba2 angin besar ertiup kencang sehingga menjatuhkan tubuh kecilnya ke tanah. Alhamdulillah laba-laba bersyukur dirinya masih selamat. Cuaca memang buruk, hujan deras mulai menyusul turun membuat laba-laba menjadi ketakutan dan bingung bagaimana caranya dia bisa kembali ke sarang yang dibangunnya tadi. Laba-laba pun menenangkan diri dengan membaca La haula walaa quwwata illa billah, tiada daya dan upaya kecuali hanya dari Allah.

Perlahan-lahan laba-laba menuju ke ranting tempat ia membuat rumah tadi. Sesampainya disana ia menemukan rumah yang tadi dibangunnya telah rusak karena angina dan hujan deras. Dengan bersabar dan banyak berdoa, laba-laba memintal jarring atau sarangnya dengan penuh harapan kepada Allah. Alhamdulillah atas ijin Allah, akhirnya laba-laba bisa menyelesaikan sarang barunya karena yakin, tidak putus asa dan berharap pada pertolongan Allah.

Dari dongeng kali ini kami semua belajar tentang pengharapan akan pertolongan Allah. Jangan mudah menyerah dan putus asa dalam berusaha saat menghadapi kesulitan. Alhamdulillah semoga Allah semakin menguatkan keimanan kami semua. Aamiin

Solichati, 10/12/2017

#MendongengDay11
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination



Minggu, 10 Desember 2017

Day10#Level10#KITA SEMUA BERHARGA

KITA BERHARGA DENGAN KEUNIKAN KITA

Masih seputar topic rivalry, lagi2 masing-masing duo jagoan merasa bahwa dirinya lah yang paling berharga, paling banyak membantu dan masih banyak lagi. Ketika umik meminta tolong mengerjakan sesuatu, sesekali mereka berebut peran sehingga merasa paling berharga dan dibutuhkan.  Yang terkadang tidak jarang kompetisi antara keduanya akan berujung pertengkaran. Di sisi lain abi dan umi akan selalu berusaha untuk menahan emosi mencampuri urusan mereka saat bertengkar, hmmm meski kadang tidak mudah juga ya, menyaksikan anak2 bertengkar dengan diam saja. Pasti akan ada yang tidak tahan, sebenernya hanya karena tidak ingin ada yang membahayakan satu sama lain. Baru setelah semua emosi mereda, saatnya berbagi nasehat dan saling mengingatkan. Sama seperti kemarin… umi pun mendongeng tentang angin dan matahari.

Suatu hari seorang pengembara sedang berjalan melintasi suatu daerah, hingga berhenti sejenak untuk melepas lelah. Nah tampaknya di sisi lain ada angina dan matahari yang sedang bersitegang, membuat pengakuan manakah diantara mereka berdua yang lebih berharga??
Angin pun berniat menantang matahari. Angin ingin menunjukkan bahwa yang memiliki kekuatan tidak hanya matahari, ia pun bisa memiliki kekuatan yang dahsyat. Akan tetapi matahari pun menolak karena ia tidak ingin bertanding dengan angin. Namun angina tetap ingin memaksa matahari untuk melepaskan baju pengembara. Karena dipaksa terus menerus akhirnya matahari pun menerima tantangan angin.

Angin mendapat kesempatan pertama. Ia menggunakan selurh kekuatannya dengan menghembuskan angin yang sangat kencang untuk menerbangkan baju pengembara. Namun dengan sigap pengembara tersebut mampu menangkap bajunya dan mengenakannya kembali. Angin pun cemberut karena ia merasa kalah.Tiba giliran matahari, dia mencoba bersinar lebih terang dan terik, sehingga perlahan-lahan udara menjadi lebih panas. Dan pengembara pun merasa kepanasan, lalu membuka bajunya. Matahari pun berhasil membuat pengembara melapas bajunya.

Sambil duduk di bawah pohon, sang pengembara pun mencari angin. Ia tampak mengibas-ibaskan badannya dengan baju yang ia lepaskan tadi. Angin pun tersenyum dan mulai berembus sepoi-sepoi. Angin kembali merasa dibutuhkan. Ia merasa bersalah telah bertindak sombong terhadap matahari. Akhirnya mereka pun tersenyum kembali dan bekerja saling membantu.

Inilah hikmah pembelajaran kami hari ini, bahwa kita semua diciptakan Allah dengan potensi, kelebihan dan kekurangan masing2. Dan kita akan menjadi berharga sesuai dengan keunikan kita masing-masing. Semoga kelas kalian akan menjadi saudara yang saling menjaga dan bekerja sama ya nak…

Solichati, 9/12/2017

#MendongengDay10
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP

#GrabYourImagination

Jumat, 08 Desember 2017

Day9#Level10#TIDAK MENCELA MAKANAN

AKU TIDAK SUKA MAKANAN INI…

Masih dalam masa pemulihan kesehatan badan, Alhamdulillah tiap hari kondisi masing2 anggota berangsur membaik. Heeee saatnya giliran umi yang mulai menunjukkan tanda2 gejala flu. Umikpun segera memperbanyak makan dan minum untuk meningkatkan imunitas, harap maklum karena umik sedang menghindari mengkonsumsi obat. Bismillah, Allah-lah Yang Maha Menyembuhkan, semoga segera berolah kesembuhan pula.

Duo jagoan umik pun sesekali harus dikondisikan untuk lebih banyak makan daripada biasanya. Zaidan seringkali menolak makan karena sering merasa makanannya tidak enak. Hmmm mungkin karena demam sehingga mempengaruhi indera perasanya. Kakak Ihan sesekali juga enggan makan jika menu yang ada tidak sesuai selera, tidak enak katanya…
Berawal dari sinilah umi sedikit berbagi cerita tentang anak kecil yang sering mencela makanan.

“Suatu hari si elmo tiba-tiba berteriak “Ibu makanan ini tidak enak”!! sambil mengeluarkan makanan dari dalam mulutnya. Ibunya terlihat diam dan tampak sedih melihat sikap ananda terhadap makanan. Ayahnya yang melihat kejadian itu langusng menghampiri Elmo dan mengajak bercerita bahwa makanan adalah rezeki dari Allah. Jika menghina makanan berarti telah menghina rezeki dari Allah. Begitu kata ayah pada Elmo.
“Tapi ayah aku tidak suka makanan ini, kata Elmo dengan muka cemberut. Maka ayah pun mengingatkan bahwa Rasulullah tidak pernah mencela makanan, jika memang tidak menyukainya, sebaiknya tinggalkan makanan itu tanpa menghinanya. Selain telah menghina rezeki dari Allah juga telah menyakiti orang yang telah lelah memasak makanan tersebut.
Alahmdulillah setelah mendengarkan cerita ayahnya, Elmo seketika meminta maaf pada ibu karena tadi telah mengejek dan menghina makanan, dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

Begitulah sekelumit cerita tentang pengingatan pada ananda untuk tidak menghina makanan. Rasulullah lah sebaik-baik teladan, termasuk teladan dalam bersikap terhadap makanan. Masyaallah setelah mendengar cerita hari ini, kakak Ihan lebih memilih untuk mengambil makanan yang disukai tanpa menghina makanan yang tidak disukai, begitupula dengan kakak zaidan, meski rasa makanan dimulutnya tidak enak, tetapi terus berusaha menghabiskan makanan yang disajikan umik. Semoga lekas sembuh ya nak…

Solichati, 8/12/2017

#MendongengDay9
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP

#GrabYourImagination

Kamis, 07 Desember 2017

Day8#Level10#SEMANGAT BELAJAR

ANAKKU SEMANGATLAH BELAJAR

Beberapa hari ini ananda baik kakak Ihan ataupun Zaidan sesekali merajuk atau merayu ketika sedang tidak semangat belajar. maka umik pun banyak bercerita tentang manfaat belajar, seperti biasa mendongeng dengan gaya bahasa umi, dengan gerakan yang membuat anak2 sangat antusias, raut muka umik yang berubah ternyata menjadi salah satu media belajar yang seru. Mimik wajah.

Bagaimana umi menjelaskan tentang manfaat yang diperoleh ketika rajin belajar dan kerugian bagi mereka yang enggan belajar. Manfaatnya yang paling dirasakan adalah manfaat untuk diri sendiri. Beroleh pahala dan kasih sayang Allah. Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu, langkah kaki meuju majelis ilmu akan diberikan banyak pahala dan disertai para malaikat. Mereka yang berilmu akan beroleh kasih sayang sesama, abi dan umi serta bisa bermanfaat bagi lingkungannya. Serta mampu menggapai cita-cita. Begitu pula sebaliknya bagi meraka yang enggan menuntut ilmu dan tidak berilmu.


Solichati, 7/12/2017

#MendongengDay8
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Rabu, 06 Desember 2017

Day7#Level10#BERBUAT BAIK

ALLAH MENYUKAI MAKHLUK CIPTAANNYA YANG BERBUAT BAIK

Berbuat kebaikan dalam kehidupan sehari-hari layaknya sebuah kebutuhan bagi kami. Apalagi kami sekeluarga menyepakati bahwa di dalam rumah kami adalah untuk orang2 yang berbuat baik, jika belum bisa berbuat baik boleh diluar rumah sejenak untuk merenung atau evaluasi diri. Kami orang tua juga senantiasa belajar untuk mencontokan berbuat baik, salah satunya dengan membantu kesulitan orang lain. Saling membantu menyelesaikan pekerjaan rumah, maupun saling membantu kepada sesame yang membutuhkan. Membiasakan anak2 untuk menyapa tetangga dan membantu tetangga yang membutuhkan.  Terkadang anak2 tidak membutuhkan teori atau penjelasan mengapa harus berbuat baik, yang terpenting adalah contoh nyata dari orang2 disekitarnya. Bahwa berbuat baik adalah kebutuhan, buka terpaksa.

Bginilah dialog kami semalem, ketika anak2 sering menanyakan mengapa harus berbuat baik? Atau mengapa harus aku sedangkan yang lain tidak? Heee cerdasnya anak2 yang sudah dianugrahkan oleh Allah tidak boleh dipangkas begitu saja hanya karena dia banyak bertanya. Bukankah banyak bertanya ini bagian dari “Intelectual Curiosity”… Maka nikmati dan bersamai dengan bahagia. Maka dongeng semalem umi menceritakan tentang kisah Gajah yang berbuat baik… Jumbo namanya.

Jumbo adalah seekor gajah yang besar yang baik hatu. Jumbo tinggal di dalam hutan, ia sering membantu penduduk sekitar hutan yang membutuhkan bantuan. Ia sangat peduli dengan sekitar,sehingga banyak yang bersahabat dengan Jumbo. Suatu hari ketika sedang mandi di tepi sungai, Jumbo melihat seorang anak kecil sedang menangis. Jumbo kemudian menghampiri dan menanyakan mengapa anak itu menangis. Ternyata anak itu menangis karena barusaja ia memecahkan ember yang digunakan untuk mengangkut air yang digunakan untuk kebutuhannya dirumah. Dan dia bingung bagaimana lagi caranya mencari air.

Jumbo pun merasa kasian dan ingin membantu anak tersebut. Lalu Jumbo menuju sungai dan mengambil air menggunakan belalainya, kemudian pergi bersama anak itu kerumahnya untuk mengisi wadah air hingga penuh. Betapa senangnya hati anak tersebut atas bantuan si Jumbo. Dan Jumbo pun mendapat teman baru lagi. Selain disayangi banyak orang tentunya, Jumbo juga disayangi oleh Allah. Karena Jumbo menggunakan nikmat dari Allah untuk berbuat baik pada sekitarnya.

Ketika mmebacakan dongeng ini anak2 sangat senang, apalagi berimajinasi dengan belalai gajah yang digunakan untuk mengambil air, sosok binatang gajah yang besar dan kuat juga menjadi idola tersendiri bagi duo jagoan. Semacam superhero katanya… heeee. Hikmah dari kisah ini adalah menumbuhkan fitrah keimanan akan syukur atas potensi diri yang diberikan Allah untuk berbuat baik, Menumbuhkan fitrah individual dan social dimana kita harus banyak belajar untuk berinteraksi dengan orang lain dan memberikan manfaat untuk orang lain. Dan yang kami tekankan lagi di dongeng ini adalah bahwa berbuat baik itu hanya karena Allah, tidak perlu terpengaruh oleh lingkungan atau orang lain yang tidak mau berbuat baik. Berbuat baiklah karena perbuatan baik untuk diri kita sendiri… Fastabiqul Khoirot

Solichati, 6/12/2017

#MendongengDay7
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination


Selasa, 05 Desember 2017

Day6#Level10#AKU dan ADIKKU

AKU DAN ADIKKU


Alhamdulillah memasuki hari ke6 di tantangan kali ini mendongeng. Sebenarnya membacakan cerita sudah menjadi hal yang biasa kami lakukan, hanya dengan tantangan membuat narasi dongeng sendiri memang selalu menuntut umi untuk kreatif menentukan ide cerita dan ilustrasi gambar. Nah ini yang paling sulit…heee alhasil hari inipun memanfaatkan buku yang ada dirumah untuk dikembangkan ceritanya sesuai dengan kebutuhan. Ide cerita kali ini tentang membangun fitrah seksualitas, peran baik sebagai aku laki2 atau sebagai kakak serta menumbuhkan fitrah bersosial dengan melibatkan diri untuk orang2 sekitar.

Pemandangan bertengkar atau mempertanyakan kenapa hanya aku sedangkan adek tidak dan masih masih banyak lagi deretan pertanyaan yang secara tidak langusng menunjukkan rivalry. Sering muncuk dan disaksikan ketika sosok seorang adek belum bisa diajak kerjasama dengan apa kemauan kakak. Dongeng  kali inipun sedikit mengeksplore apa sih sebenarnya yang diharapkan dari seorang kakak ketika adekny hadir ke dunia. Ya tentunya berharap bisa menjadi teman bermain. Ketika adek masih bayi belum memungkinkan dengan kondisi bayi yang mungil atau ketika agak besar sedikit apa yang diinginkan kakak belum bisa disesuaikan oleh adek. Alhasil mungkin memang akan muncul rivalry.

Membuat kakak membayangkan tentang adek kecil yang menggemaskan, membantu kakak mengidentifikasi kebutuhan adek bayi atau adek kecil yang bisa dibantu. Bisa menjadi alternative untuk meyakinkan kakak bahwa kehadiran dirinya sangan dibutuhkan dan hadirnya adek menjadi hal yang sangat diharapkan. Meyakinkan bahwa apa2 yang diinginkan tak harus seketika ada, tetapi harus ada usaha. Meyakinkan bahwa kakak dan adek adalah anugrah dari Allah untuk saling menjaga dan menjadi teman baik, setidaknya inilah karakter yang ingin saya bangun melalui dongeng “AKU DAN ADIKKU” hari ini. Alhamdualillah melihat kakak Ihan dan Zaidan tersipu2 mendengar ceritanya, entah karena sedan berimajinasi dengan kelahiran adek yang kini masih diperut umi atau membayangkan pertengkaran mereka setiap hari. heeee

Solichati, 5/12/2017

#MendongengDay6
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination


Senin, 04 Desember 2017

Day5#Level10#AYO LAWAN KUMAN

KUMAN BERSARANG DALAM TUBUHKU


Dua hari ini kondisi kami sekeluarga sedang sakit, terutama kakak Zaidan yang lemas karena sulit makan dan minum. Maka umi pun berinisiatif untuk bercerita tentang makhluk ciptaan Allah yang sangat kecil yang harus dilihat menggunakan kaca pembesar. Ya dialah kuman…
Cerita kali ini umipun sedang mengingatkan kakak Ihan yang sering kelupaan cuci tangan sebelum makan sepualng sekolah dan terkadang memasukkan mainan kedalam mulut tanpa disadari…

“Suatu hari sepulang sekolah Azzam merasakan lapar yang sangat. Sesampainya dirumah Azam langsung bergegas melepas sepatu dan seragamnya dan menuju ke dapur.
Karena merasa lapar Azzam langsung memakan kue yang ada di meja dapur dan bermain diruang tengah. Sesekali saat bermain kue diletakkan di lantai dan terkadang tidak sengaja memasukkan mainan ke dalam mulut. Hingga ayah/bunda mengingatkannya.
Malan harinya menjelang tidur Azzam lupa tidak cuci tangan, kaki dan gosok gigi. Mungkin karena kelelahan bermain sharian.

Esok harinya, Azzam sakit, demam dan diare. Tubuhnya lemah hingga enggan untuk makan dan minum. Bundapun bercerita tentang pentingnya cuci tangan, gosok gigi dan menjaga kebersihan. Kuman telah masuk ke dalam tubuh orang yang tidak menjaga kebersihan. Kumanlah yang telah menyebabkan sakit.

Kuman akan tumbuh menjadi besar dan banyak jika kita tidak melawannnya.
“Hahahaha aku suka kotor, ayoo lawanlah aku jika kamu bisa!!!” begitu kata kuman.
Bagaimana cara mengalahkan kuman penyakit??
Banyaklah makan, minum, jaga kebersihan dan minum obat jika perlu.
Ahhh…aku akan mati jika kamu menjaga kebersihan dan makanan yang sehat!!” Toooloooong… begitu teriak kuman ketika mampu mengalahkan kuman.

Alhamdulillah atas ijin Allah, Azzam diberikan kesembuhan…

Setidaknya begitu lah umi mendongeng pada kakak Zaidan ketika enggan makan saat sakit beberapa hari ini, hingga Zaidan menjadi semangat makan sedikit tapi sering dan banyak minum serta minum obat. Kakak Ihan pun demikian umi mengingatkan untuk senantiasa menjaga kebersihan. Agar kuman tidak masuk dalam tubuh kita dan kita terhindar dari sakit.
Hal ini pun dicontohkan oleh abi dan umi yang juga sedang dalam kondisi drop. Tetap mejaga kebersihan dan berusaha makan dan minum yang banyak agar mampu mengalahkan kuman.
Dan hikmah yang lain adalah tidak melupakan kekuatan doa memohon pada Aallah agar diberikan kesembuhan. Karena Allah lah Yang Maha Melindungi dan memberikan kesembuhan.
Dan ini pula yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad untuk terhindar dari sakit.

Alhamdulillah dengan cerita yang menyenangkan tanpa menakut-nakuti, anak2 lebih kooperatif untuk mengikuti nasehat. Luar biasanya kekuatan dongeng yaaa…
Semoga esok kami sekeluarga dalam kondisi kesehatan yang lebih baik. Aamiin…


Solichati, 4/12/2017

#MendongengDay5
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination


Minggu, 03 Desember 2017

Day4#Level10#Dongeng Dalam Al-Qur'an

SURAT ASY SYAM dan CUACA

Banyak hal terkadang sudah kita rencanakan dengan rapi dan baik tak berjalan sesuai rencana yang kita harapkan. Mengikhtiyarkan dengan optimal dan berserah bahwa justru rencana Allah lah yang paling tidak bisa dipungkiri. Demikian pula hari ini, ketika ananda Zaidan dalam kondisi yang lemah dan demam. Maka menemani dan memenuhi kebutuhan ananda menjadi hal yang lebih utama. Alhamdulillah Allah masih mengijinkan untuk bisa melakukan beberapa aktivitas dengan lancar. Konsep dongeng yang sudah dirancang sehari sebelumnya pun harus berubah haluan karena tidak memungkinkan untuk membuat ilustrasi yang dibutuhkan. Heee ini karena kebiasaan emaknya yang pengen menyiapkan ini itu sebelum mendongeng dan alhasil kadang tidak kesampaian karena keribetan tersendiri.

Meski dalam kondisi sakit, pagi ini ananda Zaidan tetap meminta umi dan kakak Ihan menemaninya bermain di hutan kota dekat rumah. Tak apalah piker saya untuk membuat hatinya senang, karena kondisi senang ini akan mempengaruhi imunitasnya. Sekitar 1 jam lebih bermain di hutan kota, rencana pengen memanfaatkan sebagai momentum untuk mendongeng, eh ternyata focus anak2 lebih pada bermain pasir dan mengasah motoric kasar. Heee mengalah dulu lah rencana emaknya… Diluar rencana lagi ini ceritanya. Berubah haluan lagi. Okelah semoga ada kesempatan terbaik untuk mendongeng bersama anak2 hari ini.

Setelah seharian beraktivitas, umi lebih focus menemani Zaidan yang sedang sakit. Dan kakak Ihan yang lebih banyak memanfaatkan waktu dirumah eyang dan bersepeda kesana kemari. Akhirnya Allah mengijinkan momen special mendongeng bersama anak2 setelah sholat maghrib. Nah kali ini bener2 rencana atas ijin Allah. Membuka Alqur’an tepat di surat Asy-Syams. Murojaah ayat demi ayat, tetiba muncul ide untuk membacakan cerita atau dongeng dari terjemah surat Asy-Syams. Dan anak2 pun tampak berbinar ketika umi menceritakan tentang matahari, bulan, siang dan malam cocok banget dengan kehadiran buku baru tentang cuaca. Heeee terpaksa mencocokkan meski tidak sepenuhnya cocok. Alhasil buku baru tidak jadi dibuka, tapi ceritanya langsung mengutip dari terjemah surat Asy Syams. Alhamdulillah anak2 bisa mengikuti dan Tanya jawab interaktif saat umi membacakan terjemanhnya. Sesekali imajinasi mereka liar membayangkan hal-hal yang tak terbayang bagi umi. Anak2 ini memang luar biasa ya imajinasinya. Senangnya inilah rencana terbaik Allah…

Bersama surat Asy-Syams, setidaknya kami belajar tentang Asmaul Husna Allah Maha Merajai (Al Malik) terhadap semua ciptaanNya, benda-benda langit yang mempengaruhi cuaca, manfaat Allah menciptakan siang dan malam,  kecenderungan manusia untuk memilih berbuat baik dan jelek, keberuntungan bagi orang yang berbuat baik dan kerugian bagi yang berbuat jelek, kisah Nabi Saleh dan kaum Tsamud.

Bginilah salah satu cara Allah membuat kami yakin bahwa membentuk karakter anak dengan mendongeng, tidak hanya sekedar mendongeng. Bahkan mungkin identic dengan cerita fiktif dan yang lainnya. Benarlah adanya bahwa Alqur’an adalah sebaik-baik buku cerita atau dongeng bagi manusia. Karena Allah sangat memahami bahwa manusia sangat senang dengan cerita dan dongeng, maka sebagian besar isi Alqur’an adalah cerita hikmah yang bisa diambil pelajaran dari kehidupan orang2 terdahulu. Ya Rabb jadikan kecenderungan hati2 kami untuk selalu dekat dengan Alqur’an.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
Demi matahari dan sinarnya di pagi hari. Demi bulan apabila mengiringinya. Demi siang apabila menampakkannya. Demi malam apabila menutupinya (gelap gulita). Demi langit serta pembinaannya (yang menakjubkan). Demi bumi serta penghamparannya. Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya. Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya. Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu). Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya. (kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena melampaui batas. Ketika bangkit orang yang paling celaka diantara mereka. Lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka, “(biarkanlah) unta betina dari Allah ini dengan minumannya. Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakanNya (dengan tanah). Dan Dia tidak takut dengan akibatnya.
(QS Asy-Syams 1-15)

Solichati, 3/12/2017

#MendongengDay4
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination