SURAT ASY SYAM dan CUACA
Banyak hal terkadang sudah kita rencanakan
dengan rapi dan baik tak berjalan sesuai rencana yang kita harapkan.
Mengikhtiyarkan dengan optimal dan berserah bahwa justru rencana Allah lah yang
paling tidak bisa dipungkiri. Demikian pula hari ini, ketika ananda Zaidan
dalam kondisi yang lemah dan demam. Maka menemani dan memenuhi kebutuhan ananda
menjadi hal yang lebih utama. Alhamdulillah Allah masih mengijinkan untuk bisa
melakukan beberapa aktivitas dengan lancar. Konsep dongeng yang sudah dirancang
sehari sebelumnya pun harus berubah haluan karena tidak memungkinkan untuk
membuat ilustrasi yang dibutuhkan. Heee ini karena kebiasaan emaknya yang
pengen menyiapkan ini itu sebelum mendongeng dan alhasil kadang tidak
kesampaian karena keribetan tersendiri.
Meski dalam kondisi sakit, pagi ini ananda
Zaidan tetap meminta umi dan kakak Ihan menemaninya bermain di hutan kota dekat
rumah. Tak apalah piker saya untuk membuat hatinya senang, karena kondisi
senang ini akan mempengaruhi imunitasnya. Sekitar 1 jam lebih bermain di hutan
kota, rencana pengen memanfaatkan sebagai momentum untuk mendongeng, eh
ternyata focus anak2 lebih pada bermain pasir dan mengasah motoric kasar. Heee
mengalah dulu lah rencana emaknya… Diluar rencana lagi ini ceritanya. Berubah
haluan lagi. Okelah semoga ada kesempatan terbaik untuk mendongeng bersama
anak2 hari ini.
Setelah seharian beraktivitas, umi lebih focus
menemani Zaidan yang sedang sakit. Dan kakak Ihan yang lebih banyak
memanfaatkan waktu dirumah eyang dan bersepeda kesana kemari. Akhirnya Allah
mengijinkan momen special mendongeng bersama anak2 setelah sholat maghrib. Nah
kali ini bener2 rencana atas ijin Allah. Membuka Alqur’an tepat di surat
Asy-Syams. Murojaah ayat demi ayat, tetiba muncul ide untuk membacakan cerita
atau dongeng dari terjemah surat Asy-Syams. Dan anak2 pun tampak berbinar
ketika umi menceritakan tentang matahari, bulan, siang dan malam cocok banget
dengan kehadiran buku baru tentang cuaca. Heeee terpaksa mencocokkan meski
tidak sepenuhnya cocok. Alhasil buku baru tidak jadi dibuka, tapi ceritanya
langsung mengutip dari terjemah surat Asy Syams. Alhamdulillah anak2 bisa
mengikuti dan Tanya jawab interaktif saat umi membacakan terjemanhnya. Sesekali
imajinasi mereka liar membayangkan hal-hal yang tak terbayang bagi umi. Anak2
ini memang luar biasa ya imajinasinya. Senangnya inilah rencana terbaik Allah…
Bersama surat Asy-Syams, setidaknya kami
belajar tentang Asmaul Husna Allah Maha
Merajai (Al Malik) terhadap semua ciptaanNya, benda-benda langit yang
mempengaruhi cuaca, manfaat Allah menciptakan siang dan malam, kecenderungan manusia untuk memilih berbuat
baik dan jelek, keberuntungan bagi orang yang berbuat baik dan kerugian bagi
yang berbuat jelek, kisah Nabi Saleh dan kaum Tsamud.
Bginilah salah satu cara Allah membuat kami
yakin bahwa membentuk karakter anak dengan mendongeng, tidak hanya sekedar
mendongeng. Bahkan mungkin identic dengan cerita fiktif dan yang lainnya.
Benarlah adanya bahwa Alqur’an adalah sebaik-baik buku cerita atau dongeng bagi
manusia. Karena Allah sangat memahami bahwa manusia sangat senang dengan cerita
dan dongeng, maka sebagian besar isi Alqur’an adalah cerita hikmah yang bisa
diambil pelajaran dari kehidupan orang2 terdahulu. Ya Rabb jadikan
kecenderungan hati2 kami untuk selalu dekat dengan Alqur’an.
Dengan nama Allah Yang Maha
Pengasih, Maha Penyayang
Demi matahari dan sinarnya di
pagi hari. Demi bulan apabila mengiringinya. Demi siang apabila menampakkannya.
Demi malam apabila menutupinya (gelap gulita). Demi langit serta pembinaannya
(yang menakjubkan). Demi bumi serta penghamparannya. Demi jiwa serta
penyempurnaan (ciptaan)nya. Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan
dan ketakwaannya. Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu). Dan sungguh
rugi orang yang mengotorinya. (kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena
melampaui batas. Ketika bangkit orang yang paling celaka diantara mereka. Lalu
Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka, “(biarkanlah) unta betina dari Allah
ini dengan minumannya. Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena
itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakanNya (dengan tanah).
Dan Dia tidak takut dengan akibatnya.
(QS Asy-Syams
1-15)
Solichati, 3/12/2017
#MendongengDay4
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
Tidak ada komentar:
Posting Komentar