Kamis, 30 November 2017

Day1#Level10#KONSEP&MEDIA DONGENG

MEMASUKI DUNIA MENDONGENG



Deg-deg an saat memasuki tantangan level 10 mulai muncul ketika diskusi materi dan tantangan dimulai. Hmmm semangat menggebu saat awal masuk level 10 perlahan diminta bukti oleh Allah lewat kesungguhan mengerahkan tenaga, pikiran dan potensi yang dimiliki untuk menuntaskan level 10 lebih baik dari level sebelumnya. Persaan ini muncul karena tantangan yang luar biasa, keluar dari zona nyaman saat berinteraksi dengan anak2. Sebenarnya membacakan cerita dengan gaya bahasa yang disukai anak2 sudah sering umik lakukan dan keahlian ini yang tidak bias dilakukan abi. Maka bercerita, mendongeng lebih sering dilakukan umi. Bedanya tantangan kali ini tak sekedar membacakan buku cerita, tapi umi harus berkreasi membuat cerita sendiri dengan berbagai media yang ada dan belajar lebih untuk menggunakan gaya bahasa mendongeng. Hmmm jujur tidak mudah… Tapi tidak ada tantangan yang boleh disia2kan, action saja pasti nanti akan menemukan ritme dan pola yang pas saat membersamai anak2.

Hari pertama kali ini, mencoba untuk mengurai konsep yang ada di otak, mencoba membuat alur atau kerangka berpikir tentang mendongeng yang akan dilakukan pada anak2. Setidaknya  kerangka konsep ini akan membantu umi untuk menyusun rangkaian dongeng yang akan dibuat. Mencoba membuat kerangka dongeng sesuai konsep Fitrah dan tumbuh kembanga anak. Sehingga dongeng yang disampaikan nantinya tearah dan mempunyai pesan positif dalam rangka menumbuhkan fitrah dan menstimulasi tumbuh kembang ananda sesuai dengan tugas perkembngan yang harus dituntaskan sesuai usianya. Meski saya yakin ini sangat jauh dari sempurna, setidakny akan sedikit membantu untuk memunculkan ide, sehingga waktu yang ada bisa digunakan dengan optimal.

Selain membuat kerangka konsep untuk membantu menuntut ide saat mendogeng, umik pun mencoba menyiapkan berbagai media yang bisa digunakan untuk mendongeng. Mencari boneka tangan dan boneka jari yang dimiliki, mencoba mengumpulkannya lagi d antara kotak2 mainan ananda. Alhamdulillah menemukan boneka tangan Sali-saliha-mio dan beberapa boneka jari tentang profesi dan hewan. Alhamdulillah setidaknya media yang sudah ada bisa digunakan untuk mendongeng sesuai konsep fitrah dan tumbuh kembang anak. Selain itu karena umi ingin focus mengarahkan muatan dongeng pada konsep keimanan Allah dan Rasul, maka umi juga mencari beberapa gambar terkait di internet untuk dieksekusi mejadi semacam wayang kertas. Heeee sebenarnya media2 yang sudah ada dan sedang dicari dalam rangka mensiasati kelemahan umi dalam menggambar. Bener2 gak ahli deh, daripada stress harus menggambar lebih baik optimis meggunakan media gambar yang ada di internet.

Alhamdulillah… meski belum beraksi untuk mendongeng hari ini, saya lebih focus untuk prepare dulu. Semoga besok bisa mendongeng dengan optimal menggunakan media yg ada. Semoga Allah memudahkan segala urusan saat membersamai buah hati.

Solichati, 30/11/2017

#MendongengDay1
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP

#GrabYourImagination

Sabtu, 18 November 2017

Day17#Level9#BERENANG



LATIHAN RENANG


Alhamdulillah…. Segala puji hanya milik Allah yang telah menganugerahkan banyak kenikmatan. Termasuk hari Sabtu pagi ini… setelah sekian lama menjadwalkan berenang bersama baru kali ini kesampaian. Heee harap maklum kalo hari efektif anak2 pada sekolah dan siang hari sudah hujan, seringnya tiap Sabtu Ahad abinya anak2 kerja. Alhasil aktivitas berenang menjadi hal yang sangat jarang kami lakukan. Beberapa hari sebelumnya sempat diskusi dengan teman tentang mengikutkan anak les renang di Songgoriti dengan biaya tertentu sampai kompetensi gaya renang dikuasai. Setelah diskusi dengan suami dan mensiasati keterbatasan keputusan sementara adalah meluangkan waktu setidaknya seminggu sekali membersamai ananda berlatih renang dan abi sendiri yang akan melatihnya. Mengingat dulu pun abi pernah melatih berenang usia anak2. Heeee sekali lagi kreativitas di stimulus untuk mengambil keputusan yang tepat dengan banyak pertimbangan…

Maka pagi ini pun menjadi latihan serius yang pertama kalinya dilakukan, membelajri kakak Ihan yang sebelumya sangat enggan berenang menjadi lebih brani dan proaktif selama latihan  dengan abi. Salah satu yang memotivasi kakak adalah kisah para nabi dan sahabat yang mewajibkan renang sebagai olahraga yang harus dikuasai oleh muslim. Dan kakak pun sangat ingin bercita-cita menjadi tentara yang harus bisa renang. Step pertama berlatih menggerakkan kaki di air, menggerakkan kaki dengan mengelilingi kolam. Dan sesekali kakak Ihan berhasil mengelilingi kolam sendirian. Adek Zaidan masih takut dan menangis saat di ajak berenang di dalam kolam. Heeee jadi ingat ketika mas  Ihan dulu kecil, dan perilaku ini tampaknya ada pada Zaidan. Maka menjadi penting membersamai bukan memaksakan… Sabar terhadap proses. Semoga next bisa menjadwalkan rutin setidaknya sepekan sekali atau minimal sebulan sekali. Heeee….

Solichati, 17November2017

#LatePost
#Day17
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

Day16#Level9#FINGER PAINT



FINGER PAINT


Ketika kondisi fisik dan waktu belum memungkinkan untuk membersamai ananda dengan banyak aktivitas, setidaknya Allah masih memberikan banyak kemudahan yang harus disyukuri saat membersamai ananda. Untuk saat ini Tidak ada kenikmatan yang semakin mendekatkan diri kepada Allah selain menikmati menjalankan amanah membersamai ananda dengan penuh cinta. Jika ada beberapa orang yang memilih untuk menyibukkan diri dengan mengambil amanah lain selain mendidik anak, maka saya akan selalu memantapkan diri untuk optimal membersamai ananda selagi Allah belum memberikan amanah yang lain. Bismillah sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan jika kita niatkan karena Allah, maka akan menjadi sesuatu yang besar di mata Allah. Hmmm sedang menguatkan diri untuk tak perlu menghabiskan waktu dengan melihat kesuksesan orang lain, cukuplah mensyukuri apa yang Allah titipkan pada kita dengan sebenar-benar syukur hingga Allah akan menambahkan nikmatnya pada kita.

Hari ini masih tetap dengan segala keterbatasan fisik dan waktu, memanfaatkan barang yang ada dirumah, sudah cukup untuk berkreasi dan membangun kedekatan dengan ananda. Memanfaatkan sisa pewarna makanan, tepung terigu dan kertas gambar…. Sebenarnya awalnya agak ragu pakai tepung bisa ndak ya dijadikan untuk bahan pewarna finger paint. Hee harusnya bisa pakai lem rajawali ya… tapi karena adanya tepung, alnjt saja untuk mengeksekusi. Membuat adonan tepung dan air, mencampurka warna dan mencoba menempelkan pada kertas. Awalnya duo jagoan ragu2 lama2 kreasi mereka menjadi woow dengan pencampuran warna yang mereka suka. Boleh dibilang umi kalah kreatif ninh sama kakak2… asal coret hasil mereka imajinatif banget sedangkan umi terkesan kaku banget hasilnya krn harus simetris dan pengen hasil ideal. Heee alhasil malah terlihat kaku. Akhirnya umi bikin saja cap tiga jari dengan aneka warna… hahahaha kalah imajinatif dan kreatif nih. Next project ananda minta lagi ada momen melukis dengan jari…

Solichati, 14November2017

#LatePost
#Day16
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

Day15#Level9#BAJU KERTAS



MENJEMUR BAJU KERTAS


Lagi2 media pembelajaran dengan anak2 pun harus berkreasi sedemikian rupa untuk memunculkan semangat belajar pada anak2… setelah membuat label untuk benda2 sekitar. Umik pun berinisiatif untuk membuat media pembelajaran lain. Kali ini membuat pola baju dari kertas manila warna-warni, kemudian umi tuliskan huruf capital dan huruf kecil. Media belajar ini sangat cocok untuk kakak Ihan yang gaya belajarnya visual. Dengan sering menampakkan atau memajang deretan huruf semoga bisa menstimulasi kemampuan kakak membaca.  Lagi-lagi saya harus belajar untuk bersabar dan telaten menemani ananda dengan semua keunikannya.

Sisi kreatif lagi dituntut untuk memikirkan alternative tempat untuk menempel pola yang sudah kami buat. Karena abi sangat tidak menyukai dinding rumah yang banyak temple, yang terkadang juga merusak dinding, alhasil umi dan anak2 pun menyulap pagar di lantai dua sebagai papan kreasi juga. Menyiapkan tali kur, penjepit baju seadanya… maka papan kreasi kali ini kami buat semacam jemuran. Heeee menjemur baju kertas alphabet. Unikkk… yang biasanya hanya sekedar menempel pada dinding, kali ini banyak fase tumbuh kembang yang distimulasi. Kakak Ihan dan Zaidan asyik memilah huruf dengan berbagai warna, mencari warna penjepit yang sesuai dengan warna baju kertas. Kemudian mencantolkan baju kertas seperti menjemur dengan penjepit pada tali yang sudah kami ikatkan pada pagar. Alhamdulillah berkreasi tanpa harus merusak fasilitas rumah yang ada. Cari ide, manfaatkan barang ada, pilih cara yang mudah dan bangun kedekatan dengan ananda. Hmmm barokah ya nak…

Solichati, 17November2017

#LatePost
#Day15
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative



Day14#Level9#ASYIKNYA ALPHABET



LABELING BENDA


Usia kakak Ihan sudah hampir memasuki usia kelas 1 SD. Beberapa bulan lagi ananda akan memasuki sekolah baru. Meski tidak ada target dari sekolah tentang kemampuan baca ananda tetap saja hal ini menjadi perhatian bagi kami untuk tetap menstimulasi ananda bisa membaca. Meski menggugah semangat suka buku dan suka baca, maka kemampuan bisa baca pun tetap harus di stimulasi dengan sangat baik tanpa harus membebani ananda. Disamping itu ananda juga sudah mulai menunjukkan ketertarikan mengenal banyak huruf dan menanyakan ejaan dan bacaan dari deretan huruf yang membentuk kata atau kosakata.

Inside out… lebih tepatnya ini yang sedang kami kondisikan. Tidak banyak menjejalkan tapi memenuhi keinginan dan motivasi ananda dari dalam dirinya untuk mengenal banyak hal, termasuk salah satunya adalah mengenal huruf. Berkali-kali proses pembelajaran mengenalka mas Ihan pada alphabet tak cukup sekali dua kali hingga kakak harus paham. Hmmm kadang gemes juga jika diajari berkali2 tetapi masih juga belum paham. Hal ini pun menuntut umik untuk berkreasi dengan cara lain, salah satunya dengan membuat label pada benda2 yang ada dirumah. Harapannya ananda akan terstimulasi secara visual dengan huruf dan ejaan dari benda2 di sekitarnya. Tidak muluk2 mengenalkan benda dan ejaannya. Semoga dengan cara ini mempermudah ananda untuk mengenal ejaan kata atau benda. Salah satu metode vonic yang diterapkan disekolah kadang membuat saya juga agak pusing mengajarkan ananda ttg bunyi huruf. Hmmm sebisa saya sajalah berkreasi dengan cara yang menurut saya lebih mudah tanpa membebani ananda. Alhamdulillah ananda senang menempel dan mengeja label benda yang sudah dibuat dan ditempelkan umi.

Solichati, 16November2017

#Day14
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative