KETELADANAN BERLOMBA DALAM KEBAIKAN
Keteladaan dalam kebersamaan menjadi sebuah
hal yang penting untuk mengenalkan dan membiasakan anak2 dengan ibadah dan
akhlak yang baik. Terkadang tanpa disadari kita orang tua sering menuntut lebih
pada anak2 untuk berbuat baik, tapi tanpa diiringi keteladanan atau bahkan
contoh nyata yang bisa ditiru oleh anak2. Memerintahkan anak sholat, tapi orang
tua juga tak hendak berangkat sholat dan masih lagi. Astagfirullah. Mencoba
merenungi hal ini untuk melakuka perbaikan diri dan mencari cara yang soluitf
dan lebih baik untuk slaing menyemangati sehingga anak2 terpaut dalam kebaikan
dengan lebih mudah.
Salah satumya yang hari ini kami lakukan
dalam hal menghafal Alqur’an. Bebrapa waktu lalu kami sering menuntut anak2
untuk menghafal juz 30 sesuai dengan pembelajaran yang mereka dapatkan di sekolah
tahfidz. Apa yang kami dapatkan tak sesuai dengan harapan awal. Ternyata anak2
banyak tidak semangatnya, kesulitan menghafal, merasa tidak nyaman, merasa
pembelajaran tidak efektif dan lain sebagainya. Padahal kalau dipikir2 porsi
besar untuk membantu anak2 mudah dan kuat menghafal adalah menjaga kebiasaan
menghafal dan mengurangi hal2 yang menghambat menghafal saat dirumah. Ya porsi
terbesar penunjang keberhasilan adalah peran orang tua dirumah. Kegiatan atau
aktivitas mengaji, murojaah Alqur’an sudah mulai kami biasakan didalam rumah
kami tapi terkadang masih merasa biasa saja hanya seperti sebagai sebuah
tuntutan pembelajarn. Bukan sebagai kenikmatan belajar bersama dan berlomba
dalam kebaikan. Akhirnya yang kami dapatkan adalah kelelahan…
Hingga Allah mengijinkan kami berempat (eh
berlima dengan dekbay di dalam perut) duduk melingkar, berkumpul bersama
mengaji bersama. Awalnya hanya mendengarkan murottal bersama, step berikutnya
kami bersama-sama mengikuti bacaan dengan suara lantang dan sesekali murojaah
langsung dengan abi atau umik sebagai fasilitator. MasyaAllah menemukan formula
baru dalam metode pembelajaran menghafal Alqur’an yang setidaknya cocok untuk
perbaikan kedepan. Yaaa kami membahasakn pada anak2 “Yuks berlomba dalam
kebaikan, siapa yang suaranya paling lantang dan merdu, siapa yang paling
semangat menghafal. Dan anak2 pun menyaksikan bahwa abi dan umik tak hanya
sekedar menuntut mereka untuk menambah ahafalan tapi belajar bersama dengan
anak2, berlomba dalam kebaikan dengan anak2. Senang rsanya saat mereka
mengamati semangat abi dan umik tak kalah dari semangat anak2. Hingga anak2
semakin termotivasi untuk semangat menghafal… SEmangat ini menjadi semangat
kami bersama. Tak perlu menunggu orang lain berbuat baik… Ayooo berlomba
berbuat baik, setidaknya ini kata2 yang ampuh untuk mengajak dan memotivasi
anak2 berbuat baik dimanapun dan kapanpun. Dengan kreativitas metode ini,
bounding antara kami sekeluarga benar2 terasa. Yap inilah yang saya ingat betul
tentang kreativitas : Cari cara yang lebih efektif efisien, pilih
yang lebih menarik, Buatlah yang berbeda dari biasanya, dan temukan cara yang
lebih meningkatkan bounding antar anggota keluarga.
Duduk melingkar, menghafal dan murojaah
bersama menjadi metode kreatif yang bisa kami lakukan untuk saat ini cocok. Semoga
bisa istiqomah. Aamiin…
Raise your child, Raise your self… Kita akan tumbuh bersama ya nak.. Maafkan
abi dan umik jika sering menuntut tanpa memberikan keteladanan.
Solichati, 7November2017
#Day6
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative
Tidak ada komentar:
Posting Komentar