TUMIS BAYAM
Jumat pagi…tak secerah hari biasanya, seperti
biasa tanpa disadari umi dan abi memiliki kebiasaan yang sama selepas sholat
shubuh, menyempatkan untuk tilawah beberapa lembar Alqur’an. Seperti biasanya
pula saat duduk berdua kami sama2 tdk
bisa menahan untuk berbicara tentang kejadian yang kita alami masing2, entah
dengan urusan pekerjaan atau membersamai anak. Dialog2 ringan yang setidaknya
membawa bounding antara kami makin lekat. Heee dan terkadang dialog yang
mengasyikkan ini membuat kami lupa waktu. Termasuk hari ini… Heee berasa santai
banget.
Memang pagi hari ini tidak sehectic pagi hari
sebelum2nya, hanya menyiapkan kakak Ihan sekolah, beberes rumah dan menyiapkan
bebebapa keperluan di amanah yang lain. Kegiatan rutin lain yang harus
dikerjakan adalah belanja dan memasak. Merencanakan menu terkadang menjadi hal
yang sangat menyita waktu. Nah dalam hal mengolah bahan mentah menjadi makanan
sian santap ini benyak sekali kelemahan saya, lebih tepatnya memang ndak
kreatif banget. Heee bisanya hanya masakan standart saja… Maka hari ini pun
selepas belanja, umi memanfaatkan bayam yang sudah 3 hari ada di almari pendingin,
mencoba berkreasi sedikit dengan mengolah menjadi menu yang baru. Jika
kebiasaannya bayam diolah menjadi sayur berkuah bening (sayur kunci bahasa
dikampung saya), kali ini mencoba untuk menumis bayam dengan jagung manis. Hmmm
lagi mengalahkan penghambat kreativitas, takut mencoba sesuatu yang baru itu
memang butuh perjuangan ya… termasuk mengolah masakan ini. Takut rasanya aneh,
gak kemakan dll. Berbekal mbah google untuk hunting resep yang pas di lidah
kami, tumisa bumbu dan masukan semua bahan hingga matang, Alhamdulillah mampu
dilakukan dengan rasa puas. Dan ending yang bikin senanh adalah anak2 suka
sarapan dengan bayam yang diolah tidak seperti biasanya. Tantangan selanjutnya
membuat kakak Ihan tidak pilih sayur dengan kreasi menu yang lain. Bismillah…
semoga selalu semangat mencoba sesuatu yang baru untuk lebih baik.
Sorenya pun demikian umi mengolah ikan lele
dengan sajian menu yang tidak seperti biasanya. Jika biasanya hanya digoreng
saja, kemarin sore mencoba untuk mengolah dengan resep kare lele, dengan
menambahkan daun kemangi…hmmmmm nikmat. Malam harinya penikmat menu, abi dan
anak2, lahap banget makannya. Sampai nambah berkali2…heeee. Saat makan itulah
kakak Zaidan (anak ke2) bilang kakau dia suka daging yang empuk, kalau ayam
tidak bisa mengunyah. Heeee seketika muncul ide bagaimana cara mengolah dan
olahan apa yang akan membuat anak2 lahap untuk memakan daging ayam dan daging
sapi… Heeee langusng tengok di freezer masih banyak sekali daging sapi yang
tidak tersentuh, karena saya enggan mengolah dan belum menemukan resep yang pas
dan ramah anak2.
Semangat mencoba sesuatu yang baru, semangat
dengan tantangan2 baru, selamat berkreasi.
Solichati, 3November2017
#Day2
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative
Tidak ada komentar:
Posting Komentar