Selasa, 24 Desember 2019

Jurnal Buncek 2# MENGENAL CARA BELAJAR


MENGENAL CARA BELAJAR

Belajar di materi kedua tentang METAKOGNISI yang disampaikan oleh Mas Pandu, mengajak saya untuk terus memutar otak dan membuka wawasan, serta menuntut saya untuk keluar dari zona nyaman. Selama ini yang saya yakini bahwa belajar harus duduk tenang, bertemu langsung dengan guru, atau mengikuti kurikulum yang sudah dibuat di kelas belajar. Tidak mudah tentunya, terutama bagi saya yang sudah terbiasa bahkan dibiasakan untuk aktif menerima, bukan mencari. Bismillah tetap akan terus dicoba dan berusaha.

METAKOGNISI mengajarkan kita untuk belajar mandiri. Menentukan kurikulum diri hingga mencari sumber belajar sesuai dengan menu belajar yang kita butuhkan. Jadi ibaratnya kita belajar  (makan ilmu) sesuai dengan menu yang kita butuhkan. Kita ingin menambah pengetahuan dan ketrampilan apa saja dalam waktu dekat untuk mengakselerasi kekuatan yang sudah diidentifikasi di jurnal sebelumnya. Melalui Metakognisi ini kita melakukan pembelajaran mandiri sehingga diharapkan kita bisa sadar penuh (aware) dengan proses belajar, bahagia saat belajar dan merdeka belajar sesuai dengan cara yang nyaman bagi kita. Sehingga dengan metakognisi ini kita bisa melakukan akselerasi proses belajar. Beberapa tahapan Metakognisi sebagai berikut :

NO
TAHAPAN METAKOGNISI
1
Mengambil Inisiatif untuk belajar
2
Dengan atau tanpa bantuan orang lain
3
Mendiagnosa kebutuhan belajar
4
Memformulasikan Tujuan Belajar
5
Mengidentifikasi Sumber Daya Belajar
6
Memilih strategi belajar
7
Mengimplementasi strategi belajar
8
Evaluasi Hasil Belajar

                Melalui tahapan belajar mandiri diatas, diharapkan kita bisa membuat peta belajar, ilmu dan kegiatan pembelajaran apa saja yang sudah dilalui. Selama proses pembelajaran tentunya tidak akan berjalan mulus sesuai harapan di awal. Maka yang perlu kita yakini adalah tidak ada GAGAL dalam belajar, tetapi BELUM SELESAI. Maka mengevaluasi proses belajar sesuai dengan kekuatan diri, dilakukan dengan membuat tahapa metakognisi diatas bersifat fleksibel sesuai dengan kenyaman dan target yang kita buat sendiri.

                Mengenal Cara Belajar sesuai kebutuhan masing-masing kita memang harus dilakukan. Jika mengulas kembali jurnal 1 tentang kekuatan diri, maka cara belajar yang akan saya lakukan untuk mempertajam kekuatan diri sebagai berikut :

PUBLIC SPEAKING
Keterampilan yang saya butuhkan antara lain : tehnik meningkatkan komunikasi public, komunikasi produktif, menyiapkan bahan ajar/presentasi, manajemen waktu dan menejemen emosi

MENGAJAR (EDUCATOR)
Mengajar atau edukasi disini lebih saya tekankan dan prioritaskan pada mendidik buah hati. Membersamai dan menstimulasi tumbuh kembangnya. Keterampilan yang saya butuhkan untuk mengakselerasi kekuatan saya dalam hal mengajar atau mengedukasi antara lain : Kemampuan menyiapkan bahan ajar/rancangan pembelajaran, Menuntaskan buku parenting yang dibutuhkan untuk mendidik anak-anak, membuat alat peraga permainan edukatif, membuat jurnal kegiatan/portofolio kegiatan belajar anak-anak, Komunikasi produktif, manajemen waktu dan emosi.

LITERASI
Kegiatan literasi disini saya tekankan seputar membaca buku sesuai kurikulum diri dan menulis, serta melakukan kegiatan yang mengaktualisasi diri saya dalam bidang literasi, seperti mengaktfikan rumah baca. Maka keterampilan yang saya butuhkan antara lain : Tehnik membaca dan paham buku dengan cepat, tehnik menulis dengan mudah, berlatih membuat review buku, konsisten menulis artikel atau sejenisnya, dan mengaktifkan kegiatan rumah baca untuk anak-anak.

BEBERES / MERAPIKAN RUMAH
Saya sangat menyadari bahwa ceruk bahagia saya adalah ketika saya menikmati membersihkan dan membereskan rumah. Ketika mendapati rumah bersih dan rapi maka energy bahagia saya lebih banyak dan bisa bertahan lama untuk bisa membersamai aktivitas yang lainnya. Maka kekuatan ini menjadi prioritas untuk saya perdalam dan akselerasi. Keterampilan yang saya butuhkan untuk menu belajar beberes/merapikan rumah antara lain : tehnik beberes/merapikan rumah dengan efektif dan efisien, manajemen waktu dan emosi.

MERAWAT / MEMBERIKAN PELAYANAN (bidang kesehatan)
Salah satu sumber bahagia saya adalah ketika saya mampu memberikan bantuan dan melayani orang lain, terutama dalam bidang ilmu yang sudah pernah saya pelajari yaitu kesehatan. Meskipun saat ini belum menjadi prioritas, saya berharap akan ada kemudahan untuk mewujudkan mimpi saya dalam bidang ini suatu saat nanti. Maka beberapa keterampilan yang saya butuhkan untuk akselerasi belajar adalah : komunikasi produktif, manajemen waktu dan emosi, spesialisasi bidang kesehatan sesuai peminatan saya (menempuh pendidikan formal jika dibutuhkan atau kursus sesuai peminatan), mendirikan sarana konsultasi kesehatan untuk menambah jam terbang saya dalam bidang keilmuan ini.

Pemetaan cara belajar sesuai dengan skala prioritas sebagai berikut :

PENTING & TIDAK MENDESAK

Tehnik menulis
Review Buku
Konsisten Menulis

PENTING & MENDESAK

Manajemen Waktu dan Emosi
Tehnik baca dan paham buku dengan cepat (parenting)
Komunikasi Produktif dan publik
Membuat rancangan pembelajaran (bahan ajar, kurikulum dan jurnal kegiatan terutama dalam mendidik anak)
Tehnik beberes yang efektif dan efisien

TIDAK PENTING & TIDAK MENDESAK

Pendidikan formal dan kursus sesuai peminatan di bidang kesehatan
Mendirikan sarana konsultasi kesehatan

TIDAK PENTING & MENDESAK

Membuat alat peraga pembelajaran
Tehnik membuat jurnal/portofolio
Mengaktifkan Rumah baca


Memilih prioritas diantara semua kebutuhan belajar memang tidak mudah. Tetapi syahwat ini memang harus dilatih untuk menjalankan pilihan yang sudah dibuat. Pasang kacamata kuda begitu istilah yang sering digunakan untuk memaksa diri focus pada target yang sudah dibuat, agar tidak mudah tergoda dengan capaian atau target orang lain, dan banyaknya ilmu menarik yang beredar dan sangat mudah di dapat. Ingat belajar sesuai dengan menu yang dibutuhkan. Ungkapan “Kamu Menarik Tetapi Aku Tidak Tertarik”  bisa menjadi pengingat untuk tetap focus pada target dan capaian yang diinginkan. Berikut prioritas keterampilan yang saya pilih untuk menjadi menu belajar. Semoga Allah memudahkan saya untuk konsisten dengan target yang dibuat.





Solichati, 24 Desember 2019

#janganlupabahagia
#Jurnalmingguke2
#materi2
#kelastelurtelur
#bundacekatan1
#institutibuprofesional

Selasa, 17 Desember 2019

Jurnal Buncek 1 #KEKUATAN DIRI


SADARI POTENSIMU, BAHAGIA JALANI PERANMU

Sudah seberapa banyak syukur kita hari ini, pada diri kita apa adanya, pada pasangan kita, pada anak-anak kita, pada orang dan sesuatu yang ada di sekitar kita?? Coba bandingkan dengan keluh kesah yang tanpa sadar begitu mudah terlontar dari mulut dan sikap kita.

Tidak ada yang kebetulan dengan apa yang Allah ciptakan. Tetapi kita sering lupa bersyukur ya, kalau giliran mengeluh cepet banget. Mungkin sebagian besar kita pernah merasa menyesal dilahirkan dalam kondisi yang tidak seperti harapan. Merasa tidak sempurna dalam hal fisik, keahlian maupun kemapanan hidup. Dan tidak sedikit orang yang mengalami ini, terlebih lagi setelah melirik kesuksesan dan keberhasilan orang lain. Maka berkuranglah rasa bahagianya. Sempit hatinya. Memang benar adanya perihal yang mengatakan rumput tetangga jauh lebih hijau. Tapi cobalah waspada, jangan-jangan rumput tentangganya rumput sintetis. Heeee ya jelas gak pernah layu ya…

Salah satu cara bersyukur adalah dengan menyadari potensi unik yang dititipkan Allah pada diri kita. Masing-masing kita unik, tidak bisa dibandingkan dengan orang lain. Maka menyadari potensi diri dan mampu mengoptimalkan peran dengan potensi unik adalah salah satu cara meraih bahagia. Pahami untuk apa kita diciptakan dengan potensi yang ada. Tetapi tetap saja ya terkadang mempertahankan bahagia ini juga mudah. Terlebih sebagai seorang perempuan, istri sekaligus ibu yang memiliki amanah tidak sedikit dan menuntut kita berperan secara maksimal di semua lini. Waktu yang ada seolah tidak cukup untuk menyelesaikan semuanya. Stres pasti terjadi pada sebagian besar perempuan. Apakah kita termasuk di dalamnya? Mungkin saja. Maka belajar mengelola potensi dengan waktu yang ada untuk mencapai hasil yang optimal menjadi sebuah keharusan.

TUGAS YANG HARUS DISELESAIKAN :
Sebagai Perempuan
Sebagai Istri
Sebagai Ibu
Menunaikan Ibadah pada Allah  dengan baik

Aktualisasi diri dengan potensi yang ada

Aktivitas sesuai Hobi

Berkomunitas

Berperan Aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
Melayani suami

Menjadi teman curhat yang baik

Membersihkan rumah

Menyiapkan makan

Mencuci dan Setrika Baju


Merawat anak

Mendidik anak

Membersamai  bermain

Stimulasi Tumbuh Kembang anak

Mendongeng



Namun tidak jarang kejenuhan akan melanda saat kita menjalankan semua aktivitas yang ada. Maka mencari KEKUATAN DIRI untuk memperpanjang rasa bahagia saat menjalankan peran sangat diperlukan. Memperpanjang waktu untuk melakukan aktivitas yang sesuai kekuatan diri,bisa menjadi sumber energy untuk terus berkarya dan mejalankan peran.


LIMA KEKUATAN DIRI YANG AKAN SAYA KEMBANGKAN ADALAH :

1. Public Speaking
2. Literasi 
3. Mengajar
4. Merapikan/Beberes Rumah
5. Merawat















Menciptakan bahagia adalah sebuah pilihan yang harus diambil saat menjalankan peran. Semua orang berhak untuk bahagia. Ketika mengartikan bahagia maka masing-masing orang punya cara pandang yang berbeda. Maka saya sebagai seorang muslim meyakinkan diri bahwa sumber kebahagiaan itu ada pada KERIDHOAN ALLAH. Melakukan semua yang disukai dan menjauhi semua yang dilarang Allah saat menjalankan peran adalah sumber kebahagiaan. Menyadari kekuatan diri yang telah di fitrahkan dan bahagia menjalankan peran harus dimulai dari sekarang. Karena kita adalah bagian dari peradaban kearah yang lebih baik.


Solichati, 17 Desember 2019
#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional