Senin, 28 Agustus 2017

Day5#KARNAVAL HUT RI DI KOTA BATU



KARNAVAL HUT RI DI KOTA BATU

Ahad pagi, 20 Agustus 2017 ternyata menjadi salah satu hari yang ditunggu-tunggu kakak Ihan. Pasalnya sejak hari Sabtu si kakak sudah diskusi dengan budhe kalau akan diajak jalan2 melihat karnaval. Mendengar kata karnaval mata kakak langsung berbinar-binar. Sayangnya karena abi tidak ada dirumah dan umi ada acara yang lain (berbagi energy dikala sedang teller karena tidak memungkinkan hadir di banyak agenda), maka umi merelakan kakak melihat karnaval hanya dengan budhe, dan adek Zaidan pun terpaksa tidak ikut, harus drumah dengan mbah Kong karena tidak memungkinkan mengajak 2 balita sekaligus di tempat asing hanya dengan budhe (heee). 

Maka siang itu umi, kakak dan adek menjalani agenda terpisah. Sebelum berangkat melihat karnaval kakak bergegas mandi, menyiapkan baju kesukaan, memakai topi dan menyiapkan bekal. Berpamitan pada umi dan berjanji akan bersikap baik selama bersama budhe, maka kebersamaan umi dan kakak terpisah saat kakak berangkat (heee lebay banget bahasanya ya). Di lain waktu setelah mengantarkan kakak berangkat, sesegera mungkin umi mengkondisikan adek yang ditinggal kakaknya. Karena sebenarnya adek pun ingin ikut tapi karena tidak memungkinkan, akhirnya adek belajar untuk sabar dan merelakan tidak ikut melihat karnaval. Dia bilang, gak papa aku drumah saja, karena diluar panas ya mik, enak dirumah bisa maen mobil2an. Alhamdulillah ananda pun tidak rewel, meski sesekali menanyakan kakaknya (heeee kalau lagi berdua sering berantem, giliran salah satu pergi ditanyakan wkwkwkwk).
Setelah menyiapkan adek dan menyampaikan kalau umi akan pergi, adek pun tenang dan tidak rewel. Karena umi menyampaikan kalau tempat acara umi jauh dan tidak boleh mengajak anak kecil. Si dedek bilang iya mik, adek dirumah saja. Alhamdulillah anak2 sudah mulai bisa dikondisikan untuk tidak rewel saat ditinggal pergi dan dititipkan. Atas ijin Allah semua acara umik hari ini pun berjalan lancer, meski sorenya teller kembali menyapa setelah kelelahan beraktivitas diluar rumah…

Seketika saat sampai rumah, umik menyempatkan dialog dengan anak2 dengan kegiatan selama ditinggal umi. Kakak Ihan menceritakan apa yang dia lihat di karnaval. Mengungkapkan bahwa seharusnya yang di karnaval itu gambar yang baik2 saja ya mik, kalau ada gambar atau karnaval yang jelek ndak boleh dilihat ya mik. Umi mengangguk tanda setuju dan bangga pada si kakak yang sedang belajar komitmen dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilihat. Lain halnya dengan adek yang tampak ceria saja saat ketemu dengan umi dan bercerita bahwa adek senang. Heeee itulah sederhananya anak2. 

Berserah diri kepada Allah atas apa2 yang kita tak sanggup mengkondisikan semuanya adalah sebuah keniscayaan atas ketidaksempurnaan diri. Maka berserah pada Yang Maha Sempurna setelah berikhtiyar adalah sebuah Kewajiban manusia pada Tuhannya. 

Setiap anak adalah bintang. Hasil pengamatan pada ananda :


An. RAIHAN  (6y2m)
An. ZAIDAN (3y8m)
Ranah Intrapersonal
Mampu menyiapkan diri sendiri : mandi, memilih dan mengenakan baju berikut asesorisnya(topi), bekal untuk bepergian
Mampu memahami bahwa dirinya masih kecil sehingga memilih berkegiatan drumah saat ditinggal umi dan kakak
Ranah Interpersonal
Dekat dengan budhe dan berkenan ditinggal uminya, berinteraksi dengan orang lain saat menonton karnaval
Tidak rewel saat harus drumah bersama kakek dan nenek, mau ditinggal uminya. Mampu bersabar ketika harus diberi kesempatan untuk bermain drumah saja.
Ranah Change Faktor
Setelah melihat karnaval, dia berharap karnaval selanjutnya harusnya gambar2 nya yang bagus2.
Mampu mengisi waktu dengan kegiatan yang menyenangkan menurutnya.
Ranah Spiritual
Mampu membedakan yang baik dan yang buruk
Mampu belajar untuk bersabar

Solichati 21/8/2017

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIp
#BintangKeluarga

Day4#LOMBA KEMERDEKAAN IBU2



LOMBA KEMERDEKAAN IBU-IBU

Sabtu sore, seperti hal kegiatan hari kemarin, umi dan anak2 menyaksikan lomba2 memperingati hari kemerdekaan yang kali ini diadakan untuk ibu2. Sesuai janji umi pada anak2, maka hari ini umi akan mengikuti perlombaan. Meski kondisi badan masih lemas, setidaknya umi ikut memeriahkan perlombaan semampu umi. Tidak banyak lomba yang umi ikuti, memasukkan benang pada jarum, sendok kelereng dan memecahkan balon air. Heeee anggap saja ini adalah momen pembuktian pada anak2 bahwa ketika kemarin umi dan abi menyemangati anak2 untuk berani ikut lomba, maka hari ini pun umi akan belajar tentang keberanian, kemauan untuk mencoba, siap bersaing dengan jujur. Kalah menang tak jadi soal, heeee ini jadi slogan utama. Maka anak2 pun menyaksikan umi mengikuti perlombaan dengan senang.

Beberapa menit kemudian yang lebih menyita waktu anak2 adalah bermain dengan teman sebaya dan beralih perhatian dari perlombaan. Lari kesana kemari, tertawa riang, bergaul dengan teman baru, belajar untuk memperkenalkan diri dan mengenal yang lainnya. Hingga perlombaan usai energy anak2 tetap saja tidak ada habisnya, masih saja lari kesana kemari menikmati kebersaam dengan teman2. Sampailah pada sesi pembagian hadiah, hari sudah menjelang malam. Tampak anak2 berinisiatif mengajak yang lain untuk membantu beberes halaman yang kotor oleh pernak pernik alat perlombaan. Mulai dari bersama2 memberanikan diri ketempat gelap untuk mengambil sapu dan pengumpul sampah (cikrak), membagi tugas membersihkan sampah yang ada, sampai ada yang suka ngatur2 dan kasih kerjaan ke temen (sesekali memaksa juga heeee). Alhamdulillah mereka belajar bekerja sama menjadikan halaman rumah lebih bersih.

Setiap anak adalah bintang. Hasil pengamatan pada ananda :



An. RAIHAN  (6y2m)
An. ZAIDAN (3y8m)
Ranah Intrapersonal
-
-
Ranah Interpersonal
Mampu memberikan semangat dan motivasi pada uminya untuk berani mengikuti lomba.
Mampu berinteraksi dan bermain dengan teman sebaya
Mampu berinteraksi dan bermain dengan teman sebaya
Ranah Change Faktor
Bekerja sama dengan teman, saling membantu membersihkan sampah sisa perlombaan di halaman depan rumah
-
Ranah Spiritual
Tetap menjalankan sholat sesaat setelah adzan maghrib (perlombaan dihentikan sampai jadwal sholat berakhir)
Masuk rumah saat senja (katanya kalau surup2 harus masuk rumah)

Solichati 20/8/2017

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIp
#BintangKeluarga

Sabtu, 19 Agustus 2017

Day3#LOMBA KEMERDEKAAN



LOMBA MEMECAHKAN BALON AIR & MENANGKAP IKAN


Masih tetap di hari Jumat, ananda mengisi hari2 dengan ragam aktivitas yang menyenangkan. Setelah paginya bermain peran penjual dan pembeli, ananda memutuskan istirahat sejenak, Sesaat setelah adzan Ashar dikumandangan dan menunaikan sholat ashar, perlombaan anak2 dalam rangka memperingati hari kemerdekaan yang ke-72 pun dilaksanakan dengan kemeriahan dan partisipasi anak2 dari usia TK hingga SD. Berbeda dengan tahun2 sebelumnya ketika duo ananda masih kecil, kami memutuskan hanya untuk melihat lihat perlombaan yang ada. Tapi kali ini abi dan umi sepakat perlombaan tahun ini setidaknya ananda mau terlibat, meski hanya sebentar, apalagi kegiatan ini dilakukan tepat di depan rumah, sehingga menjadi tersendiri bagi kami sekeluarga untuk turut memeriahkan.
Sebenarnya, pagi dihari yang sama, disekolah kakak pun diadakan aneka perlombaan, dari makan krupuk, memindahkan bendera, dan memakai baju, tetapi kakak memilih untuk tidak ikut. Saat ngobrol sepulang sekolah, kakak menyampaikan jika lomba2nya tidak seru, makanya dia memutuskan untuk tidak ikut. Hmmm tak apalah batin saya, ananda mampu mengambil keputusan dengan argument yang menurutnya tepat saat itu. Lalu saya pun bertanya memangnya menurut kakak permainan atau lomba apa yang seru?? Jawabnya “Aku maunya maen bawa kelereng di sendok”. Aha karena perlombaan didepan rumah pun ada permainan kelereng, maka mata kakak berbinar2 dan memutuskan untuk berani ikut lomba. Tapi lain dengan adek yang memutuskan untuk melihat-lihat saja.
Sesaat setelah perlombaan dimulai, umi pun mulai mengamati duo jagoan. Sesuai dugaan umi dan kebiasaan anak2 dengan lingkungan baru, banyak orang, maka reaksi pertama yang muncul adalah diam, mengobservasi, malu dan tidak ikut lomba. Bahkan lomba kelereng yang tadinya di nanti2 pun tidak menjadi pilihan untuk diikuti, kakak dan adek memilih untuk melihat saja. Okelah taka pa, kali inipun saya tak perlu memaksa karena mereka sedang beradaptasi. Santai dan optimis sajalah menemani mereka hingga muncul binary mata dan cahayanya. Beberapa waktu kemudian, duo jagoan tidak asyik mengikuti lomba malah keasyikan memulai obrolan dan bermain dengan teman baru yang duduk2 di depan rumah. Nampaknya mereka sedang berusaha adaptasi dengan membuat kenyamanan dengan suasana dan teman baru, yang memang dalam keseharian ananda tidak pernah berinteraksi dengan mereka. Alhamdulillah merekapun nyaman dan menikmati suasana dan teman barunya.
Hingga senja menjelang, perlombaan pun belum usai dan akan dilanjutkan setelah maghrib. Kali ini umi melibatkan abi sebagai fasilitator untuk menemani dan memotivasi anak2 mengikuti lomba. Sesuai prediksi ketika abinya terlibat, maka keberanian pun muncul pada diri anak2. Keduanya memutuskan untuk ikut lomba menangkap ikan memasukkan ke dalam botol. Khusus untuk kakak ikut pula lomba memecahkan balon air. Senang mendengar ketika anak2 semangat dan tampak percaya diri, memang benar ya untuk urusan tega dan keberanian serahkan pada ahlinya, karena kalau fasilitatornya tetap umi, bisa jadi duo jagoan akan tetap menempel pada uminya. Hingga sebelum perlombaan dimulai umi menegaskan berkali-kali, anak2 berani ya? Mereka pun senyum2 iya aku berani.
Ketika tiba giliran ananda Raihan dan Zaidan lomba menangkap Ikan, saya senang sekali melihat mereka berani ikut barisan dengan senyum tersungging di pipi mereka. Alhamdulillah… umi dan abi bersorak menyemangati mereka. Meski untuk adek umi tetap mendampingi karena masih terlalu kecil untuk seusianya berlomba dengan anak2 usia diatasnya. Berlari, menangkap ikan, dan memasukkan ke dalam botol. Meski sampai waktu berakhir kakak hanya mendapatkan 1 ikan, sedangkan adek hanya bermain2 air, tapi mereka menikmati perlombaan. Tiba pula pada giliram lomba memecahkan balon air, kakak tampak semangat dan yakin akan menang. Sesi pertama kakak memenangkan lomba dan ketika semifinal kakak kalah cepat dengan lawan. Cukup diacungi jempol, ketika emosi anak2 stabil selama mengikuti lomba. Kalah menang pun tak jadi soal bagi mereka. Kata kakak yang penting aku sudah berani. Besol-besok mau ikut lagi lomba dirumah, karena seru2 lombanya. Selesai permainan umi dan abipun ngobrol dengan kakak dan adek. Menurut kakak lomba memukul balon air lebih seru karena seperti perang (heeee hobi banget dia dengan perang2an, didukung kekuatan fisik dan kinestetiknya). Lain lagi dengan adek yang tampak lebih menikmati interaksi dengan teman barunya. Alhamdulillah pembelajaran tentang keberanian, inisiatif, mau mencoba, interaksi dengan orang baru, pemahaman tentang kalah dan menang mampu dilewati ananda dengan baik. 

  


Beberapa hasil pengamatan pada ananda :

An. RAIHAN  (6y2m)
An. ZAIDAN (3y8m)
Ranah Intrapersonal
Percaya diri dengan kemampuan, berani mengikuti lomba, siap untuk bersaing, semangat
(meski butuh waktu lama untuk adaptasi dan memunculkan sikap2 di atas)
Berani dan semangat mengikuti perlombaan (meski dia belum begitu mengerti)
Ranah Interpersonal
Mampu mengungkapkan keinginan ikut atau tidak ikut lomba, mampu bersosialisasi dengan teman baru, berkompetisi dengan sehat dan semangat.
Mampu mengungkapkan keinginan meski ikut lomba hanya karena ikut2an kakaknya, mampu bersosialisasi dengan teman baru, bermain dengan teman baru
Ranah Change Faktor
Semangat untuk mengikuti perlombaan tahun depan denga lebih baik. Tidak harus menang yang penting aku berani mencoba
-
Ranah Spiritual
Memulai lomba dengan basmallah dan berdoa agar dimudahkan dan diberi kekuatan sama Allah (kata kakak)
Berdoa


Solichati 19/8/2017

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIp
#BintangKeluarga