Sabtu, 30 Juni 2018

RBI2#RUMAH BACA CERITA#Day50

FITRAH KEIMANAN

Dalam rangka membuat tulisan tentang fitrah keimanan yang sebenarnya belum rampung juga, umi mencoba membaca ulang buku tentang topik tersebut. Salah satu buku favorit adalah FBE karya Ust. Harry Santosa. Meluangkan waktu sekitar 30 menit duduk melingkar bersama semua Anggota keluarga dan umi membaca dengan keras setiap tulisan agar semua anggota keluarga ikut mendengarkan dan belajar atau diskusi bersama.

Solichati,30Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Proyek2: RumahBacaCerita
#Day50

CERITA MUDIK#RB MENULIS


BAHAGIAKAN DIRI DIKALA MUDIK

Mudik atau yang lebih sering kita maknai dengan pulang ke kampung halaman, pulang ke tanah kelahiran nampaknya sudah menjadi agenda rutin tahunan bagi sebagian besar masyarakat. Lebih tepatnya sering dilakukan menjelang hari raya Iedul Fitri, menyambut hari raya dengan suka cita berkumpul bersama sanak saudara. Demikian pula yang kami lakukan sekeluarga, meski pulang kampung bagi keluarga kami tidak melulu menjadi agenda tahunan. Saya memaknai pulang kampung adalah berkunjung ke tanah kelahiran suami, karena tanah kelahiran saya dimana kami sekeluarga tinggal saat ini. Jombang yang tak terpaut jauh jaraknya dengan Kota Batu menjadikan kunjungan ke kampung halaman ini tak perlu menunggu momen satu tahun sekali. Melepas kerinduan keluarga dikala ada keluangan waktu atau untuk memenuhi hak menghadiri acara-acara keluarga besar di Jombang sebagai alasan kami sekeluarga untuk pulang kampung. Jaraknya dekat dan keluangan rezeki dengan memiliki kendaraan pribadi menjadi kemudahan tersendiri bagi kami.

Mudik hari raya 1439H kali ini, tak lagi kami jalani berempat seperti tahun lalu. Kehadiran baby Haikal menambah sederetan persiapan agar perjalanan dan aktivitas selama mudik menjadi menyenangkan. Memang tidak bisa dipungkiri ada sebagian besar orang yang bahagia saat pulang kampung, tetapi ada pula yang tidak demikian. Stress ketika persiapan dan saat menjalani aktivitas di kampung halaman pun sering di alami banyak orang, hingga tak jarang ada beberapa orang yang memutuskan untuk tidak pulang kampung. Terlebih kehadiran balita dalam keluarga yang sering menjadi momok tersendiri. Apalagi jika jumlah balita ini lebih dari satu, seperti keluarga kami. Selain itu adaptasi dengan cuaca dan lingkungan yang berbeda, aktivitas silaturahim dengan jarak yang cukup jauh hingga keluar kota menjadi pemicu stress terutama bagi saya pribadi. Maka untuk meminimalkan stress rencana persiapan berangkat dan aktivitas harian selama mudik harus tertata rapi. Lagi-lagi ini karena saya orangnya suka dengan yang terencana dan tertata. Karena bahagia ini harus diciptakan maka Bahagiakan diri di kala mudik harus dihadirkan.

Beberapa tips yang sudah saya rencanakan dari awal meliputi 3 poin utama : Bahagia saat perjalanan berangkat pulang kampung, Bahagia mengisi hari dikampung halaman dan Bahagia saat perjalanan balik. Mengapa harus bahagia?? karena bahagia adalah energy untuk tetap sehat dan kuat.

Bahagia Saat Perjalanan Berangkat :
Perencanaan yang matang sebelum berangkat ke kampung halaman harus dilakukan untuk menciptakan bahagia.
1.       Menentukan pilihan alat transportasi yang akan digunakan, kendaraan pribadi atau kendaraan umum.
Tentunya pilihan alat transportasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka memilihnya menyesuaikan dengan kondisi perbekalan mudik yang akan di bawa, jarak perjalanan yang akan ditempuh atau kesesuaian biaya yang dibutuhkan dengan alokasi pendanaan yang kita miliki. Alhamdulillah untuk kesekian kali nya kami pulang kampung kendaraan pribadi masih tetap menjadi pilihan yang utama mengingat kami membawa 3 orang balita dengan banyak sekali perbekalan atau perlengkapan penyerta.
Untuk kendaraan pribadi harus dipastikan kondisinya baik untuk digunakan menempuh perjalanan jauh.
2.       Perlengkapan yang harus dibawa
Membawa perlengkapan yang lengkap setidaknya bisa menghemat pengeluaran untuk membeli dan sebagainya. Baju ganti minimal mencukupi untuk ganti dan cuci, membawa lebih jauh lebih baik karena kondisi anak-anak terkadang tidak bisa diprediksi. Misalnya muntah,kotor karena bermain dan lain sebagainya. Terlebih lagi jika agenda silaturohim selama mudik penuh dan tidak ada kesempatan untuk mencuci, maka membawa baju ganti lebih sangat disarankan. Mainan dan perlengkapan belajar missal alat tulis atau buku bacaan disesuaikan dengan kondisi dan karakter masing-masing anak. Membawa barang kesukaan ananda dapat mengurangi tantrum ketika mereka merasa jenuh. Perlatan mandi, makan yang tidak bisa disubtitusi dengan barang lain alangkah baiknya dibawa. Jangan lupa list semua perlengkapan yang dibawa sebagai alat bantu pengecekan lengkap tidaknya.
3.       Rute perjalanan
Menentukan pilihan rute perjalanan ternyata juga mampu memberikan rasa bahagia tersendiri, sehingga mampu menikmati perjalanan. Memilih rute yang tidak macet, terjangkau dengan fasilitas umum jika mendadak dibutuhkan, dan pemandangan yang menarik mampu mendistraksi kan kecemasan selama perjalanan. Pemandangan alam ini pun bisa digunakan sebagai media pembelajaran membangkitkan fitrah anak terutama fitrah keimanan.
4.       Aktivitas seru dalam kendaraan
Pilihan aktivitas seru menyesuaikan dengan usia dan gaya belajar anak-anak. Bisa diisi dengan mendongeng, bernyanyi, mengaji bersama, menikmati pemandangan alam, atau bahkan membuat cek list benda atau kendaraan yang dilihat selama perjalanan. Sehingga perjalanan akan berkesan dan jauh dari bosan.

Bahagia Mengisi Hari di Kampung Halaman
Kesempitan atau kelonggaran waktu terkadang memunculkan stress atau kebosanan. Terlebih bagi balita yang butuh banyak ruang dan waktu untuk beraktivitas.
1.       Manajemen waktu
Mengatur waktu untuk keluarga dan silaturohim sangat penting. Agar lelah pun bisa dikondisikan.
2.       Kesepakatan tentang adab-adab bertamu
Hal ini sangat penting, karena terkadang anak-anak selalu mencari perhatian orang tua dengan cara mereka. Bahkan mungkin melanggar aturan yang sudah disepakati untuk memancing respon orang tua.
3.       Pernak pernik alat permainan edukasi
Alat permainan edukasi akan mengurangi rasa jenuh dan mendistraksi kan anak-anak dari kebosanan jika mudik terlalu lama. Tentunya akan lebih baik jika anak-anak dikenalkan dengan permainan tradisional di kampung halaman.
4.       Imajinasi positif tentang silaturahim
Rasa lelah tentu saja tidak bisa dihindarkan dari anak-anak. Menanamkan imajinasi positif tentang manfaat dan berkah silaturahim akan membuat mereka semangat untuk berkunjung ke rumah saudara. Terlebih jika akan bertemu dan bermain dengan banyak saudara sebaya.

Bahagia Saat Perjalanan Balik
1.       Lakukan sesuai rencana
Ternyata perjalanan balik pun harus dipikirkan matang dan disiapkan dengan baik. Karena kondisi kelelahan selama aktivitas di kampung halaman bisa mempengaruhi fit tidaknya badan selama perjalanan pulang. Terlebih sounding pada anak-anak untuk menyiapkan mereka menikmati perjalanan pulang.
2.       Cek perlengkapan
Sama halnya seperti saat berangkat, cek list perlengkapan akan sangat membantu untuk memastikan kesamaan barang yang dibawa saat berangkat dan pulang.
3.       Rute Perjalanan
Demikian pula dengan rute perjalanan balik, juga sangat menentukan kita menikmati perjalanan maka hal ini juga harus disiapkan. Bisa memilih rute lain jika bosan dengan rute awal atau memilih rute yang sama dengan pertimbangan yang lainnya.
4.       Aktivitas seru dalam kendaraan
Hal ini pun sama seperti yang dilakukan ketika perjalanan berangkat.

Dengan persiapan yang matang dan tertata, maka bahagia dikala mudik pun bisa diciptakan. Sehingga kebahagiaan ini akan memberikan kemanfaatan bagi orang-orang di sekitar.

Solichati,30Juni2018

#ChalengeBulanan
#RBMenulis
#Juni
#Mudik



Jumat, 29 Juni 2018

RBI2#RUMAH BACA CERITA#Day49

IMAJINASI TANPA BATAS

Meramaikan lagi pojok baca cerita di lantai dua rumah kami. Setelah sekian lama libur karena adaptasi selama mudik dan balik lebaran.

Merapikan buku, menata ulang dan membaca buku ensiklopedia yang masih tetap menjadi pilihan buku terfavorit bagi anak-anak. Kegiatan membaca hari ini, anak-anak memilih buku dan hanya sekedar melihat-lihat gambar bersama dari beberapa buku yang disukai. Menterjemahkan gambar seluas imajinasi mereka yang tak terbatas. Sesekali bertanya pada umi jika tidak mengerti maksud gambar yang mereka lihat. Ya karena hari ini umi sedang ada banyak hal yang harus dikerjakan maka pendampingan pada anak-anak hanya sebatas ini. Alhamdulillah anak-anak merasa senang karena di satu sisi mereka merasa bisa mandiri membaca buku dan imajinasi mereka bebas memaknainya tanpa harus mengikuti alur umi membacakan buku seperti biasa nya.

Diskusi kami bertiga seputar menentukan hari dan tanggal lagi untuk pertemuan dengan teman-teman yg lain di kegiatan rumah baca selanjutnya setelah libur lebaran.

Solichati,29Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Proyek2: RumahBacaCerita
#Day49

ISTIQOMAH#MingguanRBMenulis#Juni


PERJUANGAN PASCA RAMADAN

Masih teringat momen indah menyambut bulan mulia setidaknya sekitar satu setengah bulan yang lalu. Hiruk pikuk di dalam rumah kami saat membuat aneka persiapan menyambut bulan suci menjadi salah satu momen yang tidak bisa dilupakan. Untuk kesekian kalinya kami menyiapkan diri saat hendak bertemu dan menyambut tamu istimewa, mungkin kali ini yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ya persiapan ala keluarga kami, sesuai dengan keunikan, kelebihan dan kekurangan keluarga kami. Persiapan rumah, fisik diri dan tentunya yang paling penting adalah amalan ibadah di bulan suci ini, dengan target yang kami sesuaikan dengan kemampuan masing-masing anggota keluarga. Alhamdulillah dengan segala daya dan upaya Allah menguatkan kami untuk mencapai target yang ditetapkan, meski sebenarnya masih jauh dari sempurna.

Masih terngiang pula saat menyambutnya dengan sukacita, maka tak jarang pula masih saja ada rasa malas yang menggelayut saat hendak menunaikan iabadah. Astaghfirullah… hingga selalu saja jika hari demi terlewati begitu saja dan akhir Ramadhan pun menjadi tanda kepergiannya kita pun merasa kehilangan dan menyesal karena belum beribadah dengan sungguh-sungguh. Benarlah adanya jika Ramadan sebenarnya adalah bulan latihan dan pembakaran semangat untuk memperbaiki ibadah di sebelas bulan berikutnya. Ujiannya ada di sini… di sebelas bulan setelah Ramadan. Bukan hanya pada bulan Ramadan… Ternyata benar sehari selepas Ramadan pergi saja ujian keistiqomahan terasa begitu sangat berat.

Hari-hari awal syawal pun menjadi hari-hari pertama beratnya ujian ini dimulai. Keistiqomahan bangun pagi, sholat awal dan tepat waktu, tilawah dan masih banyak lagi ibadah yang lainnya. Susah payah menanamkan pada anak-anak menjadi pejuang subuh, bagi saya pribadi tilawah satu hari satu juz menjadi tantangan paling berat saat banyak aktivitas Syawal diisi dengan silaturohim dalam perjalanan yang sangat jauh. Ahhh entah berapa banyak lagi deretan kata yang akan menggambarkan betapa susahnya istiqomah dalam ibadah layaknya ibadah di bulan suci.

Benarlah adanya bahwa Rasulullah pun mengatakan istiqomah ini teramat berat hingga rambut ini beruban. Sebagaimana pula peringatan Allah dalam salah satu ayat Alqur’an yang mengatakan :
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah.Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita). [QS Al-Ahqaf: 13].

Ya Ujian itu ada dimulai dari saat ini…
Betapa banyak diantara kita ketika pagi sangat semangat beribadah dan menguatkan keimanan tetapi saat sore menjadi kufur. Betapa banyak diantara ketika bersama-sama dalam jamaah terjaga dalam keimanan tetapi saat sendiri menjadi kufur. Astaghfirullah… semoga hidayah dan kekuatan untuk istiqomah senantiasa dianugerahkan oleh Allah.

Ya ujian ini baru dimulai pasca Ramadan…
Belajar untuk tetap istiqomah dalam iman dan ibadah layaknya di bulan Ramadan selama sebelas bulan kedepan. Bismillah…

Solichati,29Juni2018

#DialogIman
#RumbelMenulis
#IPMalangRaya
#SetoranMingguanJuni

Kamis, 28 Juni 2018

RBI2#RUMAH SEHAT#Day48

PLANING RUMAH SEHAT

Bukankah sehat adalah salah satu nikmat yang sering dilupakan sebagian besar orang?? Akan terasa Betapa nikmat nya sehat jika Allah sudah memperingatkan dengan menitipkan rasa sakit.

Pasca puasa Ramadhan dan aktivitas silaturahim Syawal, membuat kami sekeluarga harus bekerja keras menata kesehatan badan. Pasalnya kondisi banyak makan, makan sembarangan, kurang minum air putih, kurang istirahat cukup dan masih banyak lagi hal yang lainnya yang tidak terkontrol.

Diskusi singkat dengan suami, sepertinya kami harus merubah pola makan, menyiapkan menu sehat di rumah. Berupaya mengolah makanan sehat. Hingga diskusi tentang pengadaan beberapa peralatan yang kami butuhkan untuk mewujudkan pola sehat. List peralatan dan pola hidup sehat sudah kami rapikan, semoga Allah memberikan rezeki dan mengijabah doa untuk dapat mewujudkan segera.
Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.

Solichati,28Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Proyek2: RumahBacaCerita
#Day48

Rabu, 27 Juni 2018

RBI2#RUMAH BACA CERITA#Day47

AIR MATA DAN INGUS

Alhamdulillah kegiatan membaca masih sangat diminati anak-anak. Terlebih ketika menemukan metode baru dengan membuat semacam kuis bagi anak-anak. Siapa yang bisa menjawab dengan benar akan mendapatkan poin. Eh ternyata anak-anak sangat antusias tanya dan jawab.

Terlebih topik buku yg dibaca adalah tentang Ingus dan air mata. Bagaimana ingus dan air mata di produksi dan mengapa ingus dan air mata bisa keluar dari anggota tubuh yaitu hidung dan mata. Tak banyak sebenarnya yang kami diskusi kan, tetapi karena ada semacam kompetisi anak-anak jauh lebih semangat menjawab sesuai dengan pengetahuan mereka.

Solichati,27Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Proyek2: RumahBacaCerita
#Day47

Selasa, 26 Juni 2018

RBI2#RUMAH BACA CERITA#Day46

ABC Indonesia ku...

Membersamai anak-anak saat membaca tentu sering diiringi suka duka. Pasalnya tidak bertahan lama mereka pasti sudah bergerak kesana kemari atau belum tuntas satu buku sudah beralih ke buku yang lainnya atau minta dibacakan berulang buku yang sama. Bikin gemes yaaa...

Hari ini pun begitu yang saya alami ketika membersamai 3 jagoan membaca buku. Buku ABC Indonesiaku untuk dua kakak jagoan dan buku kain tentang tebak binatang untuk si baby Haikal. Karena buku ABC Indonesiaku adalah buku pilihan kakak sendiri, duo kakak pun bertahan lama mengutak-atik buku dan belajar membaca dari alfabet yang tertera. Buku yang di desain full gambar n colour dan berisi pengenalan alfabet,membuat duo kakak tidak jenuh mencermati halaman demi halaman. Sesekali kali maen tebakan huruf dan kosakata apa yang bisa dibuat dari huruf tersebut. Alhamdulillah dengan cara belajar ini kakak Ihan makin lancar baca nya, meski di beberapa kosakata butuh bantuan. Intinya pada semangat belajar. Inside Out... Penting banget ini untuk menumbuhkan gairah belajarnya, jadi sesuai mood dan keinginan anak saja, gak perlu maksa dan menjejalkan banyak hal dari luar yang belum tentu anak suka dan minat.

Setelah usai menemani duo kakak, saatnya giliran menemani dedek Haikal. Eh meski hanya sebatas membalik buku kain tebakan binatang, duo kakak tertarik juga rupanya. Alhasil kita berempat heboh nebak dan baca tulisan yang tertera. Alhamdulillah kegiatan membaca masih menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak.

Solichati,26Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Proyek2: RumahBacaCerita
#Day46

Senin, 25 Juni 2018

RBI2#RUMAH BACA CERITA#Day45

SATU ATAP LIMA MADRASAH

Alhamdulillah akhirnya buku karya Kiki Barkiah, SATU ATAP LIMA MADRASAH, usai di baca. Meski buku ini dibaca berulang-ulang di beberapa bab yang menarik perhatian tetap saja tidak membosankan. Sharing isi buku dengan pasangan, membuka wawasan baru bagi kami berdua tentang pengasuhan anak.

Buku setebal 249 halaman yg terdiri dari 40 bab atau topik pola pengasuhan anak di keluarga Kiki Barkiah ini setidaknya mampu memotivasi kami untuk berbenah. Terutama bagi diri saya pribadi, menjadi pelecut semangat bagi seorang ibu untuk terus memperbaiki dan memantaskan diri hingga mampu mendidik anak-anak dengan baik.

Tentunya setiap keluarga unik, semua teori dan aplikasi yg sudah diterapkan Kiki Barkiah dalam mengasuh anak belum tentu cocok bagi keluarga kita. Tetapi setidaknya buku ini bisa menjadi referensi membersamai dan membangkitkan fitrah yang dititipkan Allah pada anak-anak hingga mereka menemukan peran spesifik dalam mengemban amanah sebagai hamba Allah dan Khalifah di muka bumi.

Buku yang ditulis dengan bahasa yang ringan ini bisa dibaca kapanpun, sewaktu-waktu kita membutuhkan ilmu dalam mendidik anak. Dibaca berkali-kali pun tak jadi soal karena ilmu di dalamnya sangat aplikatif.

Solichati,25Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Proyek2: RumahBacaCerita
#Day45

Sabtu, 23 Juni 2018

RBI2#Rumah Baca Cerita#Day43

TAMAN NASIONAL

Sebagaimana hari sebelumnya, membaca buku dengan judul tempat terkenal masih menjadi pilihan ananda. Buku ini sebenarnya tidak terlalu tebal,tetapi karena konten buku sangat menarik dan penjelasan yang detail maka membacakan 1-2 halaman untuk anak-anak dirasa sudah menghabiskan waktu banyak. Dikarenakan pertanyaan dan diskusi dari setiap kosakata yg mereka dengar dan gambar yg mereka lihat.

Kali ini kami membaca topik tentang taman nasional. Salah satu yang menarik adalah patung liberty dan beberapa taman nasional terkenal di Amerika Serikat. Banyak istilah baru yang mereka dengar. Yang menarik perhatian anak-anak adalah tentang teknik membuat atau proses terbentuknya dan gambar peta yang ada di buku. Meski tdk banyak yang dibacakan tetapi imajinasi liar mereka selalu membawa kami untuk diskusi dan diskusi.

Mencintai buku ternyata jauh lebih penting dibandingkan menggegas anak-anak untuk bisa baca.

Solichati,23Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Proyek2: RumahBacaCerita
#Day43

Kamis, 21 Juni 2018

RBI2#RUMAH BACA CERITA#Day41

TULANG

Mengisi waktu pagi dengan membaca buku bersama anak-anak menjadi aktivitas yang menyenangkan pagi ini. Masih edisi di kampung halaman, baca buku kali inipun bersama saudara-saudara yang lainnya. Usia masih sebaya, maka bahasa yang digunakan selama diskusi pun lebih mudah.

Bercerita dan diskusi tentang  TULANG manusia dan hewan menjadi topik yang seru dan menyenangkan. Bentuk dan panjang tulang, manfaat tulang dan bagaimana cara menjaga tulang tetap kuat. Alhamdulillah anak-anak sangat senang... Semoga cerita hari ini menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak.

Solichati,21Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Proyek2: RumahBacaCerita
#Day41

Rabu, 20 Juni 2018

RBI2#RUMAH BACA CERITA#Day40

TUBUH KITA

Membaca buku, bercerita dan berdiskusi tentang anggota tubuh menjadi salah satu topik yang menarik bagi anak-anak. Anggota tubuh adalah bagian terdekat dari anak-anak yang bisa dipelajari. Belajar tentang anggota tubuh dengan segala keunikannya juga bisa mendekatkan kita pada Yang Maha Pencipta. Saat diskusi seperti inilah saat paling baik untuk membangun imajinasi positif, mengenalkan anak - anak pada TuhanNya. Bagi kami membuat anak-anak mengenal Tuhan bukanlah sesuatu yg mudah,karena terkadang anak-anak butuh sesuatu yg bisa dilihat dengan nyata. Semoga dengan sering memperlajari tentang anggota tubuh dan segala keunikannya bisa menjadi cara yang mudah bagi anak-anak untuk kenal dan dekat dengan Allah.

Diskusi tentang anggota tubuh hari ini merujuk pada buku WWP seri Tubuh Kita. Alhamdulillah dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami, berupa pertanyaan dan jawaban yang logis dengan bahasa sederhana, membuat anak-anak sangat senang dan bahkan antusias untuk bertanya. Kali ini umi membacakan topik tentang telinga dan kuman yang ada dalam tubuh saat sakit batuk dan pilek.
Waaa diskusi tentang kuman gak ada habisnya bagi anak-anak, karena mereka selalu berimajinasi seru tentang bentuk kuman dan bagaimana kuman bisa bergerak... Yang ada dalam benak mereka kuman itu seperti monster jahat yang harus dilawan. Dan tentu saja dengan imajinasi seperti ini umi harus melipatgandakan kesabaran jika mereka akan membuat aksi seru menjadi kuman dan pasukan antibodi. Heeee anak-anak selalu membuat kehebohan.

Dan lagi-lagi setelah usai baca buku, anak-anak selalu ketagihan untuk baca buku lagi dan lagi...

Solichati,20Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Proyek2: RumahBacaCerita
#Day40

Senin, 18 Juni 2018

RBI2#RUMAH BACA#Day39

*BUKU JENDELA DUNIA*

Momen Mudik tahun ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Menyiapkan perbekalan mudik dengan segala perlengkapan yg dibutuhkan. Tentunya tidak sedikit perlengkapan yang harus dibawa untuk 3 balita.

Dalam rangka berusaha untuk konsisten dengan program 1 jam lebih dekat dengan buku, maka perlengkapan yang harus dibawa juga buku yang disukai anak-anak, termasuk buku yang harus dibaca umi. Alhamdulillah meski harus beradaptasi dengan suasana dan cuaca yg berbeda dengan dirumah, kegiatan membaca dan bercerita tetap menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak.

Buku berjudul Tempat-Tempat terkenal di dunia menjadi pilihan untuk dibacakan bersama anak-anak. Bercerita tentang ibukota negara, tembok besar Cina yang sangat terkenal di dunia, museum dan peninggalan kuno, menara miring serta masih banyak lagi diskusi kita beberapa hari ini tentang tempat-tempat terkenal di dunia. Meski banyak istilah baru bagi anak-anak, tetapi mereka sangat antusias untuk memahami isi buku. Peta adalah salah satu poin cerita yang paling disukai anak-anak. Sembari umi bercerita, anak-anak pun sudah menyiapkan dan menyampaikan sederet pertanyaan yang terkadang membuat umi tercengang dan bingung menjelaskan. Heeee PR nih bagi umi untuk terus belajar dan memperbanyak baca buku...
Benarlah jika buku adalah sumber ilmu dan jendela dunia...

Solichati,19Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Proyek2: RumahBacaCerita
#Day39


Senin, 11 Juni 2018

RBI2#DIALOG IMAN#Day31

KEMBALI PADA ALLAH

Hari-hari istimewa di bulan ramadhan pun akan segera berakhir. Malam=malam istimewa pun perlahan  tapi pasti mulai meninggalkan kita, Ramadan pun akan pergi dengan atau tanpa amalan terbaik kita. Astaghfirullah...

Kembalilah pada Allah...
Kembalilah pada Allah yang ampunannya seluas langit dan bumi. Bukankah Allah Maha Pengampun sebesar apapun kesalahan kita?? Allah akan mengampuni hambaNya yang meminta diampunkan. Allah akan mengabulkan apa-apa yang kita minta. 

Ya Rabb jadikan akhir Ramadan kami yang paling baik amalnya. Ampunkan dosa dan semua kelalaian hamba. Jadikanlah hamba dan keluarga menjadi termasuk orang-orang yang Engkau Rahmati, ternasuk orang-orang yang senantiasa sabar dan syukur atas ujian dan nikmat yang Engkau berikan. Jadikanlah anak keturunan kami menjadi bagian dari orang-orang yang mentauhidkan Engkau ya Allah. Jadikan kami semua berpegang teguh terhadap aturanMu hingga hari akhir. Ya Rabb akhirkan kami dalam khusnul khotimah dan sebaik-baik amal. Aamiin Ya Rabb.


Solichati,11Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#DialogIman
#Proyek1:MotivationProject
#Day31

Minggu, 10 Juni 2018

RBI2#DIALOG IMAN#Day30


MENATA MIMPI

Seperti hari-hari biasanya kami selalu meluangkan waktu untuk dialog, diskusi dan entah apa namanya. Dari obrolan ringan hingga membawa kami mendiskusikannya dari sisi aturan Allah (syariat Islam). Berangkat dari keluh kesah seorang ibu yang ingin sekali berangkat ke masjid untuk iktikaf tetapi terhalang ijin dan keridhoan suami. Hmmm bukankah bisa menunaikan Iktikaf di 10 hari terakhir Ramadhan adalah impian, ya tepatnya mungkin hanya segelintir orang. Tetapi ternyata mimpi pun harus di tata agar tak sekedar mimpi atau malah jatuh pada andai-andai yang mengantarkan pada pekerjaan setan.

Hal ini mengantarkan saya berimajinasi Tentang mewujudkan mimpi. Ya bagi saya seorang istri yang awalnya bekerja diranah public, kemudian karena satu dan lain hal semisal kesulitan mengatur waktu dan ridho suami, mengantarkan saya dan suami pada keputusan untuk resign dari pekerjaan. Apalagi bagi tipe orang yang sangat aktif atau suka banget dengan kesibukan bukan perkara mudah untuk memilih berdiam dirumah. Meski kalau dipikir-pikir justru pekerjaan dirumah ini gak ada habisnya kalau mau dilakukan semuanya.

Setidaknya sudah hampir 5 tahun saya berusaha menikmati fluktuasi emosi saat menyibukkan diri di dalam rumah. Suka-duka, bahkan tak jarang mengantarkan pada kebosanan masih sering menghampiri. Apalagi jika melihat bahwa begitu banyak potensi yang Allah titipkan tetapi merasa diri ini stagnan tak berbuat apapun yang bermanfaat. Ahhh sedih, nyesel campur aduk hingga kadang tak mengerti perasaan ini. Satu hal yang selalu menjadi motivasi saya untuk harus segera bangkit bahwa tidak aka nada hal yang sia-sia sekecil apapun di hadapan Allah. Maka harus segera berbenah.

Menata mimpi di kala tak lagi sendiri bukanlah perkara yang mudah. Apalagi sebagai seorang wanita yang telah bersuami dan bahkan memiliki 3 orang anak balita. Begitu banyak hal yang ingin dilakukan tetapi kondisi yang ada memaksa diri untuk bersabar dan syukur. Selalu menguatkan diri bahwa bagi seorang istri ridho suami tetap harus menjadi hal utama yang harus dikantongi dalam meraih mimpi. Dan tentunya ketika tak lagi sendiri mimpi ini bukan sekedar pemenuhan ambisi pribadi. Menata mimpi bersama, hingga mimpi diri ini menjadi mimpi bersama. Belajar dan berbenah bersama meski pasti tidak akan lebih mudah. Disinilah kami belajar untuk menahan ego pribadi yang tak jarang sesekali muncul untuk membela diri. Astaghfirullah…

Ahh apalah yang dicari di tengah hiruk pikuk dunia ini yang akan mengantarkan kita terlena pada dunia hingga sangat condong kecintaan pada dunia dan semakin takut dengan kematian. Menata mimpi … 
Mimpi kita tak sekedar bahagia dunia. Akhirat tetap menjadi tujuan akhirnya. Semoga Allah menjadikan kami sekeluarga termasuk golongan orang-orang yang mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Solichati,10Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#DialogIman
#Proyek1:MotivationProject
#Day30



Sabtu, 09 Juni 2018

RBI2#DIALOG IMAN#Day29


1/3 MALAM TERAKHIR

Masih teringat salah satu yang mengatakan bahwa Allah turun ke langit dunia di sepertiga malam terakhir untuk semua permintaan hamba-hambaNya. Barangsiapa meminta sesuatu maka Allah akan mengabulkannya dan barangsiapa memohon ampunan maka Allah akan mengampuni. (redaksional hadits lengkap belum hafal).

Aaahh betapa Allah sangat menyayangi hambaNya. Seberapapun banyak dan besarnya kesalahan dan kelalaian hambaNya, Allah masih memberikan kesempatan untuk memohon dan meminta dari Nya. Dan Allah sangat malu jika tidak mengabulkan permintaan hambaNya yang bermunajat di akhir malam.

Mungkin di bulan Ramadan yang mulia ini banyak orang yang berbondong ke masjid. Banyak yang menghidupkan akhir-akhir malam. Berat tapi mereka sanggup melakukannya. Bagaimanakah dengan kita… Tapi coba kita tengok di hari-hari selepas Ramadan, akankah serupa atau bahkan lebih baik? Semoga Allah menganugerahkan keistiqomahan iman, menjalankan ibadah terbaik dihadapan Allah dibulan-bulan selain Ramadhan hingga Allah mengijinkan bertemu kembali dengan Ramadhan.

Hiks meski ketika renungan ini dibuat saya sedang tidak berkewajiban untuk sholat di penghujung Ramadan. Sabar dan syukur menunaikan ibadah yang lainnya. Bukankah tidak akan satu pun amal yang luput dari perhatian Allah??

Solichati,9Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#DialogIman
#Proyek1:MotivationProject
#Day29



Jumat, 08 Juni 2018

RBI2#DIALOG IMAN#Day28


UJIAN AKHIR RAMADAN

Tak terasa Ramadan sudah sampai pada penghujungnya. Beberapa hari lagi tamu istimewa ini akan segera pergi meninggalkan kita. Sedih karena waktu-waktu musatajabah dan teristimewa akan berlalu meninggalkan kita meski mungkin amalan kita layak disebut istimewa. Bahagia karena bulan Syawal akan kembali menyapa. Bulan dimana Allah pun masih memberikan kesempatan pada hambaNya untuk berlatih puasa dan mempertahankan amalan baik yang sudah dialukannya di bulan Ramadan.

Ujian akhir Ramadan telah dimulai. Begitu banyak orang lebih sibuk dengan urusan dunia menyiapkan segala keperluan mudik ataupun hari raya. Dan mungkin hanya segelintir orang yang tetap istiqomah menghidupkan masjid dan menjaga amalan baiknya. Kalaupun di masjid terlihat banyak orang yang berebut pahala Allah, tapi masih kalah telak jika dibandingkan dengan langkah-langkah kaki menuju pusat perbelanjaan dan tempat senang-senang sekedar untuk melepas lelah.
Ya… Iktikaf adalah salah satu amalan terbaik di penghujung Ramadan, berangkat menjalankannya bukan perkara yang mudah. Ujian dingin, rasa kantuk dan bisa jadi anak-anak yang tidak terkondisi bisa menjadi pengjalang niat dan aksi menunaikannya. Bismillah kami dalam home team ini akan saling menguatkan untuk tetap berangkat meski banyak kenadala yang menghadang. Semoga Allah menguatkan langkah2 kami.

“Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”
(QS At Taubah : 41)

Solichati,8Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#DialogIman
#Proyek1:MotivationProject
#Day28




RUMBEL#MENULIS JUNI 1


UBAH RIVALRY MENJADI KOLABORASI

Memutuskan menjadi ibu yang membersamai anak-anak penuh waktu tentu bukan perkara yang mudah bagi hampir semua wanita, dan salah satunya adalah saya. Tetapi setiap keputusan yang diambil harus diikuti dengan kesiapan akan konsekuensi yang akan dihadapi. Kondisi kesibukan dirumah yang hampir 24 jam non stop, rumah berantakan, perkelahian anak-anak hanya karena masalah sepele dan masih banyak lagi kondisi yang tak jarang membuat hati terasa sempit dan pikiran sumpek. Bahkan mungkin stress tidak bisa dipungkiri saya alami, meski bersyukur Allah masih menjaga saya dalam kondisi stress yang wajar. Inilah yang berusaha saya kuatkan dalam diri saya, bahwa sekecil apapun yang saya lakukan pasti tidak akan sia-sia di hadapan Allah. Alhamdulillah Allah telah menganugerahkan 3 orang anak laki-laki. Raihan(7y), Zaidan(4y6m) dan Haikal(2m25d) pada saya dan suami. Dengan kondisi ini saya berusaha menyiapkan diri membersamai harta suami dengan sebaik-baiknya tentunya karena usia anak-anak adalah usia dengan tumbuh kembangnya masing-masing yang harus di stimulasi.

Raihan dan Zaidan adalah dua kakak beradik yang sama-sama memiliki sifat dominan dengan karakter dan pembawaan mereka masing-masing. Terkadang perbedaan karakter yang sama-sama dominan ini tak jarang menjadi penyebab perkelahian di antara mereka. Beradu mulut, tangan dan kaki seperti menjadi santapan tiap hari yang harus dihadapi umi meski hanya 5-10 menit. Itu untuk sekali perkelahian ya… bisa dibayangkan sehari berapa kali mereka berkelahi. Kelahiran adek Haikal yang diharapkan bisa menjadi penyejuk ditengah konflik dua kakak ini tak urung justru menjadi pemicu pula sibling rivalry diantara mereka. Berebut ambilkan baju, berebut memegang, berebut tempat mendekati adek, berebut ini itu dan masih banyak lagi. Aduuuhhh pusing terkadang saya oleh ulah mereka. Dan harus menemukan strategi ubah rivalry ini menjadi kolaborasi. Bisakah??? Harus bisa!!

Hasil belajar dari banyak grup tentang menemukan unik diri dan unik diri anak-anak setidaknya bisa menjadi modal menemukan strategi ubah rivalry menjadi kolaborasi. Unik diri kakak Ihan adalah dia anak yang banyak banget energinya (achiever), sangat sigap membantu ini itu dan masih banyak lagi. Sedangkan unik diri Kakak zaidan pada kemampuan bahasa dan komunikasi. Maka strategi pertama yang saya lakukan adalah menyampaikan pada ananda tetang kelebihan masing-masing. Dan mereka bisa saling melengkapi. Saya sampaikan jika minta tolong ambilkan ini itu, umi akan minta tolong pada kakak Ihan yang cepat. Sedangkan jika umi butuh bantuan untuk menemani adek Haikal umi akan minta tolong pada kakak Zaidan yang pandai bercerita dan bernyanyi untuk adek. Seketika setelah mendengar hal itu duo kakak tersenyum puas merasa memiliki kelebihan yang sangat dibutuhkan untuk membantu umi. Maka sejak saat itu duo kakak mulai bisa berbagi tugas sesuai dengan kelebihan yang mereka miliki dan terkadang saling mengfingatkan satu sama lain. Alhamdulillah setelah menemukan unik diri anak dan mereka tau, mereka lebih jarang saling menuntut dan berebut hal-hal yang tidak bisa mereka lakukan. Justru sebaliknya mereka akan bersegera membantu umi dengan melakukan banyak hal sesuai keunikan mereka.

Apakah sudah cukup sampai disini?? Tentu saja belum. Ternyata rivalry masih juga muncul di sisi yang lain. Hmmm tunggu rumusan strategi yang lain ya…


Solichati,8 Juni2018

#BelajarMenulis
#PenulisPemula

Kamis, 07 Juni 2018

RBI2#DIALOG IMAN#Day27


ISTIGHFAR…

Hari ini mendapat pengingat dan nasehat yang luar biasa saat mengikuti sesi materi di acara pengambilan raport si sulung. Ya tentang mendidik dan doa untuk kebaikan anak dan keturunan. Kurang lebihnya seperti itu. Hingga di akhir materi ustadz mengingatkan tentang keutamaan istighfar. Nasehat ini sangat mengena bahi saya. Betapa tidak??? Karena di momen hari-hari terakhir Ramadan ini, kita dituntut untuk banyak memohon ampunan kepada Allah, memperbanyak istighfar. Berbekal keyakinan bahwa Allah Maha Pengampun, meski besar dan banyaknya kesalahan kita sebagai hamba Allah. Betapa tidak??? Terlebih bagi seorang wanita yang terkadang sangat sulit menjaga lisan, mengeluh, mengomel, mencibir, marah dan masih banyak perbuatan jelek yang lain dari lisan. Istighfar akan menjadi ucapan dan dzikir terbaik dari lisan. Terlebih ketika Allah banyak menjanjikan fadhilah amalan ini.

Sebuah cerita menggiring angan saya untuk berimajinasi…
Kisah tentang pertemuan Imam Ahmad bin Hambal dengan salah seorang laki-laki sholeh. Ketika Imam Ahmad merasa tidak alasan apapun untuk pergi kesebuah daerah (saya lupa namanya). Perjalanan panjang dan diusir dari masjid ataupun teras masjid saya beliau beristirahat. Andai saja takmir masjid ini tau jika Beliau adalah Imam Ahmad yang disegani, mungkin hal ini tak perlu terjadi. Kemudian Imam Ahmad melajutkan perjalanan dan bertemulah beliau dengan lelaki sholeh yang dimaksud tadi. Melihat raut kelelahan pada wajah Imam Ahmad maka lelaki sholeh ini menawarkan tumpangan tempat untuk beristirahat. Lelaki ini adalah seorang pembuat roti. Saat dirumah lelaki sholeh ini, Imam Ahmad berkali-kali mengamati lisan yang terus tergerak (komat-kamit) setiap saat dalam aktivitas apapun. Hingga membuat imam Ahmad penasaran dan beliau menanyakan perihal hal ini. Lelaki ini pun mengatakan bahwa ia tidak pernah berhenti mengucap istighfar. Dan Allah membuktikan janjinya bahwa semua keperluan dan keinginannya selalu dikabulkan oleh Allah. Tinggal satu permintaan yang belum dikabulkan oleh Allah yaitu ingin bertemu dengan Imam Ahmad bin Hambal, sosok Imam yang dikaguminya. Mendengar hal itu akhirnya Imam Ahmad tersadar bahwa kepergiannya dalam perjalanan jauh ternyata atas kehendak Allah untuk memenuhi keinginan lelaki sholeh karena istighfar yang diucapkannya. Dan lelaki ini pun kaget ketika mendengar pengakuan bahwa tamunya tadi adalah Imam Ahmad.

MasyaAllah betapa janji Allah itu pasti… Bahwa semua akan menjadi mungkin atas ijin Allah.. Perbanyak berdzikir… perbanyak berdoa agar Allah menjadi ridho dan mengabulkan setiap apa yang kita butuhkan.

Solichati,7Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#DialogIman
#Proyek1:MotivationProject
#Day27





Rabu, 06 Juni 2018

RBI2#DIALOG IMAN#Day26


SEPENGGAL PERJALANAN HIDUP

Di pekan akhir Ramadhan kali ini akan lebih focus pada project 1, mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak dialog2 iman.

Pagi ini umi dan 3 jagoan mengawali aktivitas pagi dengan melihat video islami dan ceria tentang perjuangan tokoh2 Islam membela agama Allah. Seksama mereka menyaksikan pemuda2 Islam yang pemberani tak takut mati membela agama Allah. Spontan umi pun bertanya pada mas Ihan dan kakak Zaidan kalau jadi tentara Islam nanti takut mati ndak?? Merekapun kompak menjawab tidak takut karena akan mendapatkan surga Allah… Masyaallah tabarokallah.

Teringat kisah perjuangan dan menjemput kematian seorang perawat palestina yang sedang menjadi pembicaraan banyak orang akhir-akhir ini. Yang insyaallah menjemput syahid dengan cara yang terbaik. Kisah ini menjadi pengingat bagi saya pribadi, bahwa kehidupan di dunia ini bukan hanya perihal mengisi perut, mengukit tawa dan memburu banyaknya harta. Sangat malu pada mereka, saudara seiman yang lebih mencintai kematian sebagaimana orang kafir mencintai dunia. Dan nampaknya kami lebih condong seperti orang kafir yang takut akan kematian dan lebih mencintai dunia. Astaghfirullah…

Semoga Allah masih memberikan kesempatan untuk berbenah di 10 hari terakhir Ramadan kali ini. Dunia adalah persinggahan sementara, mengumpulkan bekal sebanyak-banyak nya untuk kehidupan setelah kematian (akhirat) yang kekal.

Solichati,6Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Proyek1:MotivationProject
#Day26


Selasa, 05 Juni 2018

RBI2#DIALOG IMAN#Day25

ANTARA IKHTIAR DAN KEHENDAK ALLAH

Allah memberikan pilihan jalan hidup : Jalan Fujur dan Jalan Takwa. Maka beruntunglah orang-orang yang memilih jalan takwa.

Kita tidak pernah tau apa kehendak Allah pada kita... Maka ikhtiar sesuai dengan aturan Allah dan Memohon petunjuk Allah agar dianugerahkan jalan yang lurus adalah sebuah keniscayaan. Insyaallah dengan ikhtiar dan doa ini kita akan mampu dan ridho terhadap kehendak Allah pada kita.

Dialog iman tak selamanya harus membicarakan hal yang berat. Diskusi ringan ini bermula dari cerita seorang ibu yang baru saja mengemban amanah sebagai seorang ibu. Cerita persalinan yang tak sesuai dengan harapan dan segala sesal yang muncul setelah persalinan. Dan ini pun pernah saya alami, hingga mengingatkan kami kembali pada ikhtiar manusia dan kehendak Allah pada manusia.


Solichati,5Juni2018

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Proyek1:MotivationProject
#Day25