Jumat, 29 Juni 2018

ISTIQOMAH#MingguanRBMenulis#Juni


PERJUANGAN PASCA RAMADAN

Masih teringat momen indah menyambut bulan mulia setidaknya sekitar satu setengah bulan yang lalu. Hiruk pikuk di dalam rumah kami saat membuat aneka persiapan menyambut bulan suci menjadi salah satu momen yang tidak bisa dilupakan. Untuk kesekian kalinya kami menyiapkan diri saat hendak bertemu dan menyambut tamu istimewa, mungkin kali ini yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ya persiapan ala keluarga kami, sesuai dengan keunikan, kelebihan dan kekurangan keluarga kami. Persiapan rumah, fisik diri dan tentunya yang paling penting adalah amalan ibadah di bulan suci ini, dengan target yang kami sesuaikan dengan kemampuan masing-masing anggota keluarga. Alhamdulillah dengan segala daya dan upaya Allah menguatkan kami untuk mencapai target yang ditetapkan, meski sebenarnya masih jauh dari sempurna.

Masih terngiang pula saat menyambutnya dengan sukacita, maka tak jarang pula masih saja ada rasa malas yang menggelayut saat hendak menunaikan iabadah. Astaghfirullah… hingga selalu saja jika hari demi terlewati begitu saja dan akhir Ramadhan pun menjadi tanda kepergiannya kita pun merasa kehilangan dan menyesal karena belum beribadah dengan sungguh-sungguh. Benarlah adanya jika Ramadan sebenarnya adalah bulan latihan dan pembakaran semangat untuk memperbaiki ibadah di sebelas bulan berikutnya. Ujiannya ada di sini… di sebelas bulan setelah Ramadan. Bukan hanya pada bulan Ramadan… Ternyata benar sehari selepas Ramadan pergi saja ujian keistiqomahan terasa begitu sangat berat.

Hari-hari awal syawal pun menjadi hari-hari pertama beratnya ujian ini dimulai. Keistiqomahan bangun pagi, sholat awal dan tepat waktu, tilawah dan masih banyak lagi ibadah yang lainnya. Susah payah menanamkan pada anak-anak menjadi pejuang subuh, bagi saya pribadi tilawah satu hari satu juz menjadi tantangan paling berat saat banyak aktivitas Syawal diisi dengan silaturohim dalam perjalanan yang sangat jauh. Ahhh entah berapa banyak lagi deretan kata yang akan menggambarkan betapa susahnya istiqomah dalam ibadah layaknya ibadah di bulan suci.

Benarlah adanya bahwa Rasulullah pun mengatakan istiqomah ini teramat berat hingga rambut ini beruban. Sebagaimana pula peringatan Allah dalam salah satu ayat Alqur’an yang mengatakan :
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah.Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita). [QS Al-Ahqaf: 13].

Ya Ujian itu ada dimulai dari saat ini…
Betapa banyak diantara kita ketika pagi sangat semangat beribadah dan menguatkan keimanan tetapi saat sore menjadi kufur. Betapa banyak diantara ketika bersama-sama dalam jamaah terjaga dalam keimanan tetapi saat sendiri menjadi kufur. Astaghfirullah… semoga hidayah dan kekuatan untuk istiqomah senantiasa dianugerahkan oleh Allah.

Ya ujian ini baru dimulai pasca Ramadan…
Belajar untuk tetap istiqomah dalam iman dan ibadah layaknya di bulan Ramadan selama sebelas bulan kedepan. Bismillah…

Solichati,29Juni2018

#DialogIman
#RumbelMenulis
#IPMalangRaya
#SetoranMingguanJuni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar