PERJUANGAN PASCA RAMADAN
Masih teringat momen indah
menyambut bulan mulia setidaknya sekitar satu setengah bulan yang lalu. Hiruk
pikuk di dalam rumah kami saat membuat aneka persiapan menyambut bulan suci
menjadi salah satu momen yang tidak bisa dilupakan. Untuk kesekian kalinya kami
menyiapkan diri saat hendak bertemu dan menyambut tamu istimewa, mungkin kali
ini yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ya persiapan ala keluarga
kami, sesuai dengan keunikan, kelebihan dan kekurangan keluarga kami. Persiapan
rumah, fisik diri dan tentunya yang paling penting adalah amalan ibadah di
bulan suci ini, dengan target yang kami sesuaikan dengan kemampuan
masing-masing anggota keluarga. Alhamdulillah dengan segala daya dan upaya
Allah menguatkan kami untuk mencapai target yang ditetapkan, meski sebenarnya
masih jauh dari sempurna.
Masih terngiang pula saat
menyambutnya dengan sukacita, maka tak jarang pula masih saja ada rasa malas
yang menggelayut saat hendak menunaikan iabadah. Astaghfirullah… hingga selalu
saja jika hari demi terlewati begitu saja dan akhir Ramadhan pun menjadi tanda
kepergiannya kita pun merasa kehilangan dan menyesal karena belum beribadah
dengan sungguh-sungguh. Benarlah adanya jika Ramadan sebenarnya adalah bulan
latihan dan pembakaran semangat untuk memperbaiki ibadah di sebelas bulan
berikutnya. Ujiannya ada di sini… di sebelas bulan setelah Ramadan. Bukan hanya
pada bulan Ramadan… Ternyata benar sehari selepas Ramadan pergi saja ujian
keistiqomahan terasa begitu sangat berat.
Hari-hari awal syawal pun
menjadi hari-hari pertama beratnya ujian ini dimulai. Keistiqomahan bangun
pagi, sholat awal dan tepat waktu, tilawah dan masih banyak lagi ibadah yang
lainnya. Susah payah menanamkan pada anak-anak menjadi pejuang subuh, bagi saya
pribadi tilawah satu hari satu juz menjadi tantangan paling berat saat banyak
aktivitas Syawal diisi dengan silaturohim dalam perjalanan yang sangat jauh.
Ahhh entah berapa banyak lagi deretan kata yang akan menggambarkan betapa
susahnya istiqomah dalam ibadah layaknya ibadah di bulan suci.
Benarlah adanya bahwa
Rasulullah pun mengatakan istiqomah ini teramat berat hingga rambut ini
beruban. Sebagaimana pula peringatan Allah dalam salah satu ayat Alqur’an yang
mengatakan :
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah
Allah", kemudian mereka tetap istiqamah.Maka tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita). [QS Al-Ahqaf: 13].
Ya Ujian itu ada
dimulai dari saat ini…
Betapa banyak
diantara kita ketika pagi sangat semangat beribadah dan menguatkan keimanan
tetapi saat sore menjadi kufur. Betapa banyak diantara ketika bersama-sama
dalam jamaah terjaga dalam keimanan tetapi saat sendiri menjadi kufur.
Astaghfirullah… semoga hidayah dan kekuatan untuk istiqomah senantiasa
dianugerahkan oleh Allah.
Ya ujian ini baru
dimulai pasca Ramadan…
Belajar untuk
tetap istiqomah dalam iman dan ibadah layaknya di bulan Ramadan selama sebelas
bulan kedepan. Bismillah…
Solichati,29Juni2018
#DialogIman
#RumbelMenulis
#IPMalangRaya
#SetoranMingguanJuni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar