BAHAGIAKAN DIRI DIKALA MUDIK
Mudik atau yang lebih sering kita maknai dengan
pulang ke kampung halaman, pulang ke tanah kelahiran nampaknya sudah menjadi
agenda rutin tahunan bagi sebagian besar masyarakat. Lebih tepatnya sering dilakukan
menjelang hari raya Iedul Fitri, menyambut hari raya dengan suka cita berkumpul
bersama sanak saudara. Demikian pula yang kami lakukan sekeluarga, meski pulang
kampung bagi keluarga kami tidak melulu menjadi agenda tahunan. Saya memaknai
pulang kampung adalah berkunjung ke tanah kelahiran suami, karena tanah
kelahiran saya dimana kami sekeluarga tinggal saat ini. Jombang yang tak
terpaut jauh jaraknya dengan Kota Batu menjadikan kunjungan ke kampung halaman
ini tak perlu menunggu momen satu tahun sekali. Melepas kerinduan keluarga
dikala ada keluangan waktu atau untuk memenuhi hak menghadiri acara-acara
keluarga besar di Jombang sebagai alasan kami sekeluarga untuk pulang kampung.
Jaraknya dekat dan keluangan rezeki dengan memiliki kendaraan pribadi menjadi
kemudahan tersendiri bagi kami.
Mudik hari raya 1439H kali ini, tak lagi kami
jalani berempat seperti tahun lalu. Kehadiran baby Haikal menambah sederetan
persiapan agar perjalanan dan aktivitas selama mudik menjadi menyenangkan.
Memang tidak bisa dipungkiri ada sebagian besar orang yang bahagia saat pulang
kampung, tetapi ada pula yang tidak demikian. Stress ketika persiapan dan saat
menjalani aktivitas di kampung halaman pun sering di alami banyak orang, hingga
tak jarang ada beberapa orang yang memutuskan untuk tidak pulang kampung.
Terlebih kehadiran balita dalam keluarga yang sering menjadi momok tersendiri.
Apalagi jika jumlah balita ini lebih dari satu, seperti keluarga kami. Selain
itu adaptasi dengan cuaca dan lingkungan yang berbeda, aktivitas silaturahim
dengan jarak yang cukup jauh hingga keluar kota menjadi pemicu stress terutama
bagi saya pribadi. Maka untuk meminimalkan stress rencana persiapan berangkat
dan aktivitas harian selama mudik harus tertata rapi. Lagi-lagi ini karena saya
orangnya suka dengan yang terencana dan tertata. Karena bahagia ini harus
diciptakan maka Bahagiakan diri di kala mudik harus dihadirkan.
Beberapa tips yang sudah saya rencanakan dari
awal meliputi 3 poin utama : Bahagia saat perjalanan berangkat pulang kampung,
Bahagia mengisi hari dikampung halaman dan Bahagia saat perjalanan balik. Mengapa
harus bahagia?? karena bahagia adalah energy untuk tetap sehat dan kuat.
Bahagia Saat
Perjalanan Berangkat :
Perencanaan yang matang sebelum berangkat ke
kampung halaman harus dilakukan untuk menciptakan bahagia.
1.
Menentukan
pilihan alat transportasi yang akan digunakan, kendaraan pribadi atau kendaraan
umum.
Tentunya pilihan
alat transportasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka memilihnya
menyesuaikan dengan kondisi perbekalan mudik yang akan di bawa, jarak
perjalanan yang akan ditempuh atau kesesuaian biaya yang dibutuhkan dengan
alokasi pendanaan yang kita miliki. Alhamdulillah untuk kesekian kali nya kami
pulang kampung kendaraan pribadi masih tetap menjadi pilihan yang utama
mengingat kami membawa 3 orang balita dengan banyak sekali perbekalan atau
perlengkapan penyerta.
Untuk kendaraan
pribadi harus dipastikan kondisinya baik untuk digunakan menempuh perjalanan
jauh.
2.
Perlengkapan
yang harus dibawa
Membawa perlengkapan yang lengkap setidaknya
bisa menghemat pengeluaran untuk membeli dan sebagainya. Baju ganti minimal
mencukupi untuk ganti dan cuci, membawa lebih jauh lebih baik karena kondisi
anak-anak terkadang tidak bisa diprediksi. Misalnya muntah,kotor karena bermain
dan lain sebagainya. Terlebih lagi jika agenda silaturohim selama mudik penuh
dan tidak ada kesempatan untuk mencuci, maka membawa baju ganti lebih sangat
disarankan. Mainan dan perlengkapan belajar missal alat tulis atau buku bacaan
disesuaikan dengan kondisi dan karakter masing-masing anak. Membawa barang
kesukaan ananda dapat mengurangi tantrum ketika mereka merasa jenuh. Perlatan
mandi, makan yang tidak bisa disubtitusi dengan barang lain alangkah baiknya
dibawa. Jangan lupa list semua perlengkapan yang dibawa sebagai alat bantu
pengecekan lengkap tidaknya.
3.
Rute
perjalanan
Menentukan pilihan rute perjalanan ternyata
juga mampu memberikan rasa bahagia tersendiri, sehingga mampu menikmati
perjalanan. Memilih rute yang tidak macet, terjangkau dengan fasilitas umum
jika mendadak dibutuhkan, dan pemandangan yang menarik mampu mendistraksi kan
kecemasan selama perjalanan. Pemandangan alam ini pun bisa digunakan sebagai
media pembelajaran membangkitkan fitrah anak terutama fitrah keimanan.
4.
Aktivitas
seru dalam kendaraan
Pilihan
aktivitas seru menyesuaikan dengan usia dan gaya belajar anak-anak. Bisa diisi
dengan mendongeng, bernyanyi, mengaji bersama, menikmati pemandangan alam, atau
bahkan membuat cek list benda atau kendaraan yang dilihat selama perjalanan.
Sehingga perjalanan akan berkesan dan jauh dari bosan.
Bahagia Mengisi
Hari di Kampung Halaman
Kesempitan atau kelonggaran waktu terkadang
memunculkan stress atau kebosanan. Terlebih bagi balita yang butuh banyak ruang
dan waktu untuk beraktivitas.
1.
Manajemen
waktu
Mengatur
waktu untuk keluarga dan silaturohim sangat penting. Agar lelah pun bisa
dikondisikan.
2. Kesepakatan tentang adab-adab bertamu
Hal ini
sangat penting, karena terkadang anak-anak selalu mencari perhatian orang tua
dengan cara mereka. Bahkan mungkin melanggar aturan yang sudah disepakati untuk
memancing respon orang tua.
3. Pernak pernik alat permainan edukasi
Alat
permainan edukasi akan mengurangi rasa jenuh dan mendistraksi kan anak-anak
dari kebosanan jika mudik terlalu lama. Tentunya akan lebih baik jika anak-anak
dikenalkan dengan permainan tradisional di kampung halaman.
4. Imajinasi positif tentang silaturahim
Rasa lelah
tentu saja tidak bisa dihindarkan dari anak-anak. Menanamkan imajinasi positif
tentang manfaat dan berkah silaturahim akan membuat mereka semangat untuk
berkunjung ke rumah saudara. Terlebih jika akan bertemu dan bermain dengan banyak saudara sebaya.
Bahagia Saat
Perjalanan Balik
1.
Lakukan
sesuai rencana
Ternyata
perjalanan balik pun harus dipikirkan matang dan disiapkan dengan baik. Karena
kondisi kelelahan selama aktivitas di kampung halaman bisa mempengaruhi fit
tidaknya badan selama perjalanan pulang. Terlebih sounding pada anak-anak untuk
menyiapkan mereka menikmati perjalanan pulang.
2. Cek perlengkapan
Sama halnya
seperti saat berangkat, cek list perlengkapan akan sangat membantu untuk
memastikan kesamaan barang yang dibawa saat berangkat dan pulang.
3. Rute Perjalanan
Demikian
pula dengan rute perjalanan balik, juga sangat menentukan kita menikmati
perjalanan maka hal ini juga harus disiapkan. Bisa memilih rute lain jika bosan
dengan rute awal atau memilih rute yang sama dengan pertimbangan yang lainnya.
4. Aktivitas seru dalam kendaraan
Hal ini pun
sama seperti yang dilakukan ketika perjalanan berangkat.
Dengan persiapan yang matang dan tertata,
maka bahagia dikala mudik pun bisa diciptakan. Sehingga kebahagiaan ini akan
memberikan kemanfaatan bagi orang-orang di sekitar.
Solichati,30Juni2018
#ChalengeBulanan
#RBMenulis
#Juni
#Mudik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar