Sabtu, 30 Juni 2018

CERITA MUDIK#RB MENULIS


BAHAGIAKAN DIRI DIKALA MUDIK

Mudik atau yang lebih sering kita maknai dengan pulang ke kampung halaman, pulang ke tanah kelahiran nampaknya sudah menjadi agenda rutin tahunan bagi sebagian besar masyarakat. Lebih tepatnya sering dilakukan menjelang hari raya Iedul Fitri, menyambut hari raya dengan suka cita berkumpul bersama sanak saudara. Demikian pula yang kami lakukan sekeluarga, meski pulang kampung bagi keluarga kami tidak melulu menjadi agenda tahunan. Saya memaknai pulang kampung adalah berkunjung ke tanah kelahiran suami, karena tanah kelahiran saya dimana kami sekeluarga tinggal saat ini. Jombang yang tak terpaut jauh jaraknya dengan Kota Batu menjadikan kunjungan ke kampung halaman ini tak perlu menunggu momen satu tahun sekali. Melepas kerinduan keluarga dikala ada keluangan waktu atau untuk memenuhi hak menghadiri acara-acara keluarga besar di Jombang sebagai alasan kami sekeluarga untuk pulang kampung. Jaraknya dekat dan keluangan rezeki dengan memiliki kendaraan pribadi menjadi kemudahan tersendiri bagi kami.

Mudik hari raya 1439H kali ini, tak lagi kami jalani berempat seperti tahun lalu. Kehadiran baby Haikal menambah sederetan persiapan agar perjalanan dan aktivitas selama mudik menjadi menyenangkan. Memang tidak bisa dipungkiri ada sebagian besar orang yang bahagia saat pulang kampung, tetapi ada pula yang tidak demikian. Stress ketika persiapan dan saat menjalani aktivitas di kampung halaman pun sering di alami banyak orang, hingga tak jarang ada beberapa orang yang memutuskan untuk tidak pulang kampung. Terlebih kehadiran balita dalam keluarga yang sering menjadi momok tersendiri. Apalagi jika jumlah balita ini lebih dari satu, seperti keluarga kami. Selain itu adaptasi dengan cuaca dan lingkungan yang berbeda, aktivitas silaturahim dengan jarak yang cukup jauh hingga keluar kota menjadi pemicu stress terutama bagi saya pribadi. Maka untuk meminimalkan stress rencana persiapan berangkat dan aktivitas harian selama mudik harus tertata rapi. Lagi-lagi ini karena saya orangnya suka dengan yang terencana dan tertata. Karena bahagia ini harus diciptakan maka Bahagiakan diri di kala mudik harus dihadirkan.

Beberapa tips yang sudah saya rencanakan dari awal meliputi 3 poin utama : Bahagia saat perjalanan berangkat pulang kampung, Bahagia mengisi hari dikampung halaman dan Bahagia saat perjalanan balik. Mengapa harus bahagia?? karena bahagia adalah energy untuk tetap sehat dan kuat.

Bahagia Saat Perjalanan Berangkat :
Perencanaan yang matang sebelum berangkat ke kampung halaman harus dilakukan untuk menciptakan bahagia.
1.       Menentukan pilihan alat transportasi yang akan digunakan, kendaraan pribadi atau kendaraan umum.
Tentunya pilihan alat transportasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka memilihnya menyesuaikan dengan kondisi perbekalan mudik yang akan di bawa, jarak perjalanan yang akan ditempuh atau kesesuaian biaya yang dibutuhkan dengan alokasi pendanaan yang kita miliki. Alhamdulillah untuk kesekian kali nya kami pulang kampung kendaraan pribadi masih tetap menjadi pilihan yang utama mengingat kami membawa 3 orang balita dengan banyak sekali perbekalan atau perlengkapan penyerta.
Untuk kendaraan pribadi harus dipastikan kondisinya baik untuk digunakan menempuh perjalanan jauh.
2.       Perlengkapan yang harus dibawa
Membawa perlengkapan yang lengkap setidaknya bisa menghemat pengeluaran untuk membeli dan sebagainya. Baju ganti minimal mencukupi untuk ganti dan cuci, membawa lebih jauh lebih baik karena kondisi anak-anak terkadang tidak bisa diprediksi. Misalnya muntah,kotor karena bermain dan lain sebagainya. Terlebih lagi jika agenda silaturohim selama mudik penuh dan tidak ada kesempatan untuk mencuci, maka membawa baju ganti lebih sangat disarankan. Mainan dan perlengkapan belajar missal alat tulis atau buku bacaan disesuaikan dengan kondisi dan karakter masing-masing anak. Membawa barang kesukaan ananda dapat mengurangi tantrum ketika mereka merasa jenuh. Perlatan mandi, makan yang tidak bisa disubtitusi dengan barang lain alangkah baiknya dibawa. Jangan lupa list semua perlengkapan yang dibawa sebagai alat bantu pengecekan lengkap tidaknya.
3.       Rute perjalanan
Menentukan pilihan rute perjalanan ternyata juga mampu memberikan rasa bahagia tersendiri, sehingga mampu menikmati perjalanan. Memilih rute yang tidak macet, terjangkau dengan fasilitas umum jika mendadak dibutuhkan, dan pemandangan yang menarik mampu mendistraksi kan kecemasan selama perjalanan. Pemandangan alam ini pun bisa digunakan sebagai media pembelajaran membangkitkan fitrah anak terutama fitrah keimanan.
4.       Aktivitas seru dalam kendaraan
Pilihan aktivitas seru menyesuaikan dengan usia dan gaya belajar anak-anak. Bisa diisi dengan mendongeng, bernyanyi, mengaji bersama, menikmati pemandangan alam, atau bahkan membuat cek list benda atau kendaraan yang dilihat selama perjalanan. Sehingga perjalanan akan berkesan dan jauh dari bosan.

Bahagia Mengisi Hari di Kampung Halaman
Kesempitan atau kelonggaran waktu terkadang memunculkan stress atau kebosanan. Terlebih bagi balita yang butuh banyak ruang dan waktu untuk beraktivitas.
1.       Manajemen waktu
Mengatur waktu untuk keluarga dan silaturohim sangat penting. Agar lelah pun bisa dikondisikan.
2.       Kesepakatan tentang adab-adab bertamu
Hal ini sangat penting, karena terkadang anak-anak selalu mencari perhatian orang tua dengan cara mereka. Bahkan mungkin melanggar aturan yang sudah disepakati untuk memancing respon orang tua.
3.       Pernak pernik alat permainan edukasi
Alat permainan edukasi akan mengurangi rasa jenuh dan mendistraksi kan anak-anak dari kebosanan jika mudik terlalu lama. Tentunya akan lebih baik jika anak-anak dikenalkan dengan permainan tradisional di kampung halaman.
4.       Imajinasi positif tentang silaturahim
Rasa lelah tentu saja tidak bisa dihindarkan dari anak-anak. Menanamkan imajinasi positif tentang manfaat dan berkah silaturahim akan membuat mereka semangat untuk berkunjung ke rumah saudara. Terlebih jika akan bertemu dan bermain dengan banyak saudara sebaya.

Bahagia Saat Perjalanan Balik
1.       Lakukan sesuai rencana
Ternyata perjalanan balik pun harus dipikirkan matang dan disiapkan dengan baik. Karena kondisi kelelahan selama aktivitas di kampung halaman bisa mempengaruhi fit tidaknya badan selama perjalanan pulang. Terlebih sounding pada anak-anak untuk menyiapkan mereka menikmati perjalanan pulang.
2.       Cek perlengkapan
Sama halnya seperti saat berangkat, cek list perlengkapan akan sangat membantu untuk memastikan kesamaan barang yang dibawa saat berangkat dan pulang.
3.       Rute Perjalanan
Demikian pula dengan rute perjalanan balik, juga sangat menentukan kita menikmati perjalanan maka hal ini juga harus disiapkan. Bisa memilih rute lain jika bosan dengan rute awal atau memilih rute yang sama dengan pertimbangan yang lainnya.
4.       Aktivitas seru dalam kendaraan
Hal ini pun sama seperti yang dilakukan ketika perjalanan berangkat.

Dengan persiapan yang matang dan tertata, maka bahagia dikala mudik pun bisa diciptakan. Sehingga kebahagiaan ini akan memberikan kemanfaatan bagi orang-orang di sekitar.

Solichati,30Juni2018

#ChalengeBulanan
#RBMenulis
#Juni
#Mudik



Tidak ada komentar:

Posting Komentar