Jumat, 30 Agustus 2019

RUMAHKU SURGAKU


Hasil gambar untuk rumahku surgaku

(https://images.app.goo.gl/To2pNrQSKqEiH1yh7)

KERANGKA TULISAN
Belajar kembali menulis dengan sistematis dan menuangkan ide dengan alur yang berurutan memang tidak mudah. Terkadang jika mengalami kebuntuan tulisan kita akan berhenti semua ide tertuang dengan baik. Atau bahkan sebaliknya jika ide bermunculan dengan sendirinya terkadang tulisan justru meluas tidak sesuai dengan poin yang diharapkan. Setidaknya dengan membuat kerangka tulisan akan membantu ide tertuang dengan berurutan dan sesuai dengan tujuan awal penulisan.
Kerangka tulisan yang saya buat untuk menuangkan ide sebagai berikut :
Tema : melacak jejak surga dari rumah kita, menghadirkan surga dalam rumah kita.
Alur tulisan :
1.       Memaknai surga dalam rumah kita
2.       Mengapa penting menghadirkan surga dalam rumah kita
3.       Siapa sajakah yang akan berperan menghadirkan surga dalam rumah kita
4.       Usaha apa saja yang bisa dilakukan untuk menghadirkan surga dalam rumah kita

*** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** ***
MENGHADIRKAN SURGA DALAM RUMAH KITA

          Ungkapan Rumahku, Surgaku mungkin sudah tidak asing lagi kita dengar. Layaknya menjadi harapan semua orang merasakan kenikmatan surga hadir di dalam rumah-rumahnya. Meskipun boleh di bilang masing-masing dari kita belum pernah tau surga yang sebenarnya itu seperti apa, tetapi hampir semua kita memiliki penggambaran yang sama tentang surga. Penuh dengan kenikmatan dan kenyamanan. Beginilah kenikmatan, kenyamanan dan ketenangan layaknya di surga yang kita harapkan hadir dalam kehidupan berumah tangga.
             Pentingkah menghadirkan suasana surga dalam rumah-rumah kita? Tentunya masing-masing dari kita memiliki pendapat yang berbeda. Bagi penulis, menghadirkan suasana surga dimulai dari dalam rumah itu sangat penting. Rumah adalah awal mula semua aktivitas kehidupan untuk bisa menebar manfaat keluar. Maka energi kebaikan itu sejatinya dimulai dari dalam rumah kita. Dalam salah satu ayatnya pun Allah menegaskan bahwa menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka itu harus lebih diutamakan. Seharusnya tidak ada kaidah terbalik, suasana surga itu harus tercipta terlebih dahulu dari dalam rumah sebelum mampu memberi kebaikan keluar rumah kita. Sudah banyak contoh kejadian di sekitar kita. Penyimpangan yang terjadi di lingkungan luar itu sebagian besar disebabkan oleh kondisi yang tidak harmonis dari dalam rumah. Sebagai contoh banyaknya kasus perselingkuhan, perceraian, kenakalan anak dan remaja dan masih banyak contoh kasus yang lainnya.
                Menghadirkan suasana surga didalam rumah itu tentu saja tidak mudah. Tidak terjadi begitu saja. Harus ada usaha semua anggota keluarga untuk mewujudkannya. Dimulai sejak meletakkan pondasi, hingga menciptakan bangunan surga dalam rumah tangga. Semua anggota keluarga harus menghadirkannya sesuai dengan peran masing-masing.  

Pertama, Peran suami dalam menghadirkan surga
                Suami sekaligus ayah adalah unsur yang pertama kali harus dibentuk untuk mampu menghadirkan surga dalam rumah tangga. Suami sebagai kepala rumah tangga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk suasana rumah tangga. Maka lelaki yang berakhlak mulia lah yang mampu menghadirkan surga dalam rumah tangganya.
Nabi SAW bersabda : “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik bagi istrinya dan aku adalah orang yang terbaik di antara kalian terhadap istriku” (HR At Tirmidzi)
Dalam hadits tersebut diatas tersirat bahwa orang yang paling tinggi derajatnya adalah orang paling baik perilakunya kepada keluarganya. Keluarga adalah orang pertama yang paling berhak mendapatkan kebaikan kita, wajah dan senyuman terbaik, cara bergaul yang terbaik, mendapatkan manfaat dan terlindung dari bahaya. Dalam hal penghasilan bagaimana seorang suami juga harus mengupayakan memperoleh yang halal, karena kehalalan rezeki itu akan berpengaruh besar pada bisa tidaknya suasana surga hadir dalam rumah tangganya.

Kedua, Peran Istri dalam Menghadirkan surga
                Istri sekaligus ibu, sebagai manajer rumah tangga memiliki pengaruh yang besar dalam menciptakan surga dunia dalam rumah tangga. Ia lah istri sholihah, sebagaimana sabda Nabi SAW :
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salihah” (HR Muslim).
Istri yang salihah adalah istri yang mampu menyenangkan jika dipandang, taat saat diperintah dan menjaga dirinya saat keluar rumah. Ia akan selalu menyenangkan suaminya, membuatnya bangga. Sebagai ibu, ia akan selalu menghadirkan surga di bawah telapak kakinya, kemanapun ia melangkah maka sekelilingnya akan senyaman dan seindah surga. Mampu memdidik dan membahagiakan hati anak-anaknya, membuat anak betah berlama-lama bersama ibunya.

Ketiga, Anak-anak yang menghadirkan surga
                Anak-anak juga merupakan unsur penting menghadirkab surga dalam rumah tangga. Jika kondisi anak-anak bermasalah maka kebahagiaan orang tua pun akan hilang, suasana surga tidak akan didapatkan. Siapakah anak-anak yang mampu menghadirkan surga? Ialah anak-anak yang salih dan salihah. Sebagaimana sabda Nabi SAW :
“Apabila manusia mati maka amalnya terputus kecuali karena tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang soleh yang senantiasa mendoakan orang tuanya”. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Dawud)
Merekalh anak-anak yang senantiasa menjalankan kewajiban agama dan menjauhi dosa. Maka pendidikan anak-anak menjadi hal utama yang harus diperhatikan agar mereka tumbuh menjadi anak-anak yang salih salihah, menjadi penyejuk hati kedua orang tuanya dan tumpuan harapan kebaikan, menjadi generasi penerus bangsa yang menjajikan.

                Menghadirkan suasana surga dalam rumah tangga tentunya harus diupayakan. Selain menjalankan peran yang sesuai, maka upaya lain diantaranya :
  1.         Bergaul dengan cara yang patut. Hal ini dilakukan dengan memperindah ucapan atau cara berkomunikasi dengan anggota keluarga dirumah, memperbaiki perbuatan, memperbaiki penampilan
  2.     Kondisi fisik rumah yang senantiasa bersih, rapi dan memberikan kenyamanan bagi penguninya
  3.        Mempersiapkan kebutuhan makan dan minum yang halal dan sehat
  4.       Bekerja sama semua anggota keluarga menyelesaikan semua tugas dan tanggungjawab rumah tangga

Tentunya usaha untuk menghadirkan suasana surga dari dalam rumah ini tidak semudah membalik telapak tangan. Maka selain usaha, senjata utama yang harus kita lakukan adalah memperkuat doa. Karena hanya Allah yang akan memampukan kita menunaikan semua tanggungjawab, dan doa adalah bagian dari permohonan kita pada Allah untuk dimampukan. Selamat berjuang menghadirkan surga dalam rumah kita. Menjemput surga dunia sebelum surga yang sesungguhnya.

Solichati, 30 Agustus 2019

#ChallengeBulanan
#RumbelMenulis
#IIPMalangRaya





Senin, 26 Agustus 2019

PELACAK JEJAK SURGA


JEJAK SURGA ITU DEKAT SAJA

Masih tetap saja sama, berulang kali. Untuk kesekian kali masih saja diuji untuk mengendalikan nafsu yang tak terbendung. Ibarat ujian sekolah mungkin ini yang dinamakan remedial atau ujian ulang. selama belum lulus menyelesaikan ujian dengan cara yang dikehendaki Allah, maka soal ujian hidupnya akan tetap sama. Masalah nya akan tetap sama. Allah hanya akan menguji sesuai dengan kesanggupan hamba-Nya. Allah hanya ingin kita menjadi yang terbaik. Itu saja tidak lebih. Yang harus kita ketahui adalah ujian ini sebagai bukti cinta Allah pada kita, hamba Nya. Dia hanya ingin kita menangis, bersimpuh dan memohon. Dia hanya ingin kita melepaskan semua jubah kesombongan, yang membuat kita merasa sanggup menyelesaikan semua permasalahan. Sejatinya yang harus kita tahu dan yakini, bukan kita yang kuat hingga mampu menyelesaikan masalah. Tapi Allah yang membuat kita mampu dan memudahkan semua urusan kita.

Ujian ini bernama hiruk pikuk dunia. Inilah yang Allah tegaskan bahwa dunia adalah kesenangan yang menipu. Betapa banyak yang tertipu hingga berjalan menjauhi tujuan awal mengapa ia diciptakan. Kemenangan ada di pihak setan yang sudah bertekad menyesatkan anak keturunan Adam ketika nafsu tak lagi bisa dibendung untuk tertarik dengan dunia.

Aku mungkin salah satu di antara sekian wanita yang seringkali tergelincir dengan godaan dunia. Bisikan setan ini memang luar biasa, sangat halus hingga terkadang berbeda tipis antara kebaikan dengan keburukan. Menurut kita pilihan hidup ini baik tapi ternyata tidak menurut Allah. Kita meyakini bahwa amal yang kita lakukan akan membawa kita meniti jalan surga, bisa saja tidak, justru sebaliknya semakin membuat kita mendekati jurang neraka. Menyedihkan. Lantas apa yang kita harapkan kelak jika ternyata tak ada satupun amal yang memberatkan timbangan amal kebaikan.

Beginilah wanita akan selalu ditungganggi setan saat ia keluar dari rumahnya. Desiran hati nya mengatakan bahwa surga itu ada diluar sana, berharap akan mendapatkan surga dengan menebar manfaat pada sekitarnya. Setan membuatnya lupa bahwa orang sekitarnya yang paling berhak menerima manfaat adalah keluarganya. Sesungguhnya surga itu bisa jadi dekat saja. Ada dalam rumah kita. Tetapi hiruk pikuk dunia ini telah membuat cara berpikir ini bergeser. Menganggap bahwa surga itu diperoleh dengan amal besar dan tampak banyak. Hingga terlupa bahwa amal kecil saja bisa menjadi tersebab pintu surga dibuka lantaran ketulusan. Menyibukkan diri dengan amalan – amalan tambahan, hingga melupakan atau menganggap remeh amalan yang diwajibkan.  Akankah surga ini kita dapatkan dengan cara seperti ini??

Ahh kita memang tak akan pernah tau amalan mana yang akan membawa kita memasuki surga yang kita impikan. Memperbanyak amal itu memang harus tetapi tetap dengan tidak melupakan amalan yang lebih utama. Mengejar amalan tambahan dengan melalaikan amalan yang utama sama halnya dengan mendahulukan amalan yang sunah dengan meninggalkan yang wajib. Padahal seharusnya tunaikan yang wajib, amalan sunah adalah penyempurna. Wahai diri, wahai para wanita kembalilah memahami untuk apa kau dicipta?

Penghamba dunia, setan akan membuatnya lupa akan tujuan mengapa ia dicipta. Memutuskan hanya dengan akal dan rasa. Bukankah Allah sebaik-sebaik tempat meminta petunjuk ? Mintalah pada Nya petunjuk akan jalan menuju surga. Mintalah pada Nya agar jejak-jejak surga itu tampak dan kita bisa mengikutinya. Jejak dari yang terdekat saja. Jejak dari yang termudah saja. Jejak dari dalam diri kita terlebih dahulu. Yakinilah sesungguhnya jejak surga itu ada di dekat kita. Dekat saja. Setan yang menutup mata kita hingga jejak surga yang dekat menjadi tak tampak.  

Solichati, 26 Agustus 2019

#Minggu ke-3
#Agustus
#ChallengeMingguan
#RumbelMenulis
#IIPMalangRaya