Senin, 26 Agustus 2019

PELACAK JEJAK SURGA


JEJAK SURGA ITU DEKAT SAJA

Masih tetap saja sama, berulang kali. Untuk kesekian kali masih saja diuji untuk mengendalikan nafsu yang tak terbendung. Ibarat ujian sekolah mungkin ini yang dinamakan remedial atau ujian ulang. selama belum lulus menyelesaikan ujian dengan cara yang dikehendaki Allah, maka soal ujian hidupnya akan tetap sama. Masalah nya akan tetap sama. Allah hanya akan menguji sesuai dengan kesanggupan hamba-Nya. Allah hanya ingin kita menjadi yang terbaik. Itu saja tidak lebih. Yang harus kita ketahui adalah ujian ini sebagai bukti cinta Allah pada kita, hamba Nya. Dia hanya ingin kita menangis, bersimpuh dan memohon. Dia hanya ingin kita melepaskan semua jubah kesombongan, yang membuat kita merasa sanggup menyelesaikan semua permasalahan. Sejatinya yang harus kita tahu dan yakini, bukan kita yang kuat hingga mampu menyelesaikan masalah. Tapi Allah yang membuat kita mampu dan memudahkan semua urusan kita.

Ujian ini bernama hiruk pikuk dunia. Inilah yang Allah tegaskan bahwa dunia adalah kesenangan yang menipu. Betapa banyak yang tertipu hingga berjalan menjauhi tujuan awal mengapa ia diciptakan. Kemenangan ada di pihak setan yang sudah bertekad menyesatkan anak keturunan Adam ketika nafsu tak lagi bisa dibendung untuk tertarik dengan dunia.

Aku mungkin salah satu di antara sekian wanita yang seringkali tergelincir dengan godaan dunia. Bisikan setan ini memang luar biasa, sangat halus hingga terkadang berbeda tipis antara kebaikan dengan keburukan. Menurut kita pilihan hidup ini baik tapi ternyata tidak menurut Allah. Kita meyakini bahwa amal yang kita lakukan akan membawa kita meniti jalan surga, bisa saja tidak, justru sebaliknya semakin membuat kita mendekati jurang neraka. Menyedihkan. Lantas apa yang kita harapkan kelak jika ternyata tak ada satupun amal yang memberatkan timbangan amal kebaikan.

Beginilah wanita akan selalu ditungganggi setan saat ia keluar dari rumahnya. Desiran hati nya mengatakan bahwa surga itu ada diluar sana, berharap akan mendapatkan surga dengan menebar manfaat pada sekitarnya. Setan membuatnya lupa bahwa orang sekitarnya yang paling berhak menerima manfaat adalah keluarganya. Sesungguhnya surga itu bisa jadi dekat saja. Ada dalam rumah kita. Tetapi hiruk pikuk dunia ini telah membuat cara berpikir ini bergeser. Menganggap bahwa surga itu diperoleh dengan amal besar dan tampak banyak. Hingga terlupa bahwa amal kecil saja bisa menjadi tersebab pintu surga dibuka lantaran ketulusan. Menyibukkan diri dengan amalan – amalan tambahan, hingga melupakan atau menganggap remeh amalan yang diwajibkan.  Akankah surga ini kita dapatkan dengan cara seperti ini??

Ahh kita memang tak akan pernah tau amalan mana yang akan membawa kita memasuki surga yang kita impikan. Memperbanyak amal itu memang harus tetapi tetap dengan tidak melupakan amalan yang lebih utama. Mengejar amalan tambahan dengan melalaikan amalan yang utama sama halnya dengan mendahulukan amalan yang sunah dengan meninggalkan yang wajib. Padahal seharusnya tunaikan yang wajib, amalan sunah adalah penyempurna. Wahai diri, wahai para wanita kembalilah memahami untuk apa kau dicipta?

Penghamba dunia, setan akan membuatnya lupa akan tujuan mengapa ia dicipta. Memutuskan hanya dengan akal dan rasa. Bukankah Allah sebaik-sebaik tempat meminta petunjuk ? Mintalah pada Nya petunjuk akan jalan menuju surga. Mintalah pada Nya agar jejak-jejak surga itu tampak dan kita bisa mengikutinya. Jejak dari yang terdekat saja. Jejak dari yang termudah saja. Jejak dari dalam diri kita terlebih dahulu. Yakinilah sesungguhnya jejak surga itu ada di dekat kita. Dekat saja. Setan yang menutup mata kita hingga jejak surga yang dekat menjadi tak tampak.  

Solichati, 26 Agustus 2019

#Minggu ke-3
#Agustus
#ChallengeMingguan
#RumbelMenulis
#IIPMalangRaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar