JEJAK SURGA ITU DEKAT SAJA
Masih tetap saja sama, berulang kali. Untuk kesekian
kali masih saja diuji untuk mengendalikan nafsu yang tak terbendung. Ibarat
ujian sekolah mungkin ini yang dinamakan remedial atau ujian ulang. selama
belum lulus menyelesaikan ujian dengan cara yang dikehendaki Allah, maka soal
ujian hidupnya akan tetap sama. Masalah nya akan tetap sama. Allah hanya akan
menguji sesuai dengan kesanggupan hamba-Nya. Allah hanya ingin kita menjadi
yang terbaik. Itu saja tidak lebih. Yang harus kita ketahui adalah ujian ini
sebagai bukti cinta Allah pada kita, hamba Nya. Dia hanya ingin kita menangis,
bersimpuh dan memohon. Dia hanya ingin kita melepaskan semua jubah kesombongan,
yang membuat kita merasa sanggup menyelesaikan semua permasalahan. Sejatinya yang
harus kita tahu dan yakini, bukan kita yang kuat hingga mampu menyelesaikan
masalah. Tapi Allah yang membuat kita mampu dan memudahkan semua urusan kita.
Ujian ini bernama hiruk pikuk dunia. Inilah yang
Allah tegaskan bahwa dunia adalah kesenangan yang menipu. Betapa banyak yang
tertipu hingga berjalan menjauhi tujuan awal mengapa ia diciptakan. Kemenangan
ada di pihak setan yang sudah bertekad menyesatkan anak keturunan Adam ketika
nafsu tak lagi bisa dibendung untuk tertarik dengan dunia.
Aku mungkin salah satu di antara sekian
wanita yang seringkali tergelincir dengan godaan dunia. Bisikan setan ini
memang luar biasa, sangat halus hingga terkadang berbeda tipis antara kebaikan
dengan keburukan. Menurut kita pilihan hidup ini baik tapi ternyata tidak menurut
Allah. Kita meyakini bahwa amal yang kita lakukan akan membawa kita meniti
jalan surga, bisa saja tidak, justru sebaliknya semakin membuat kita mendekati
jurang neraka. Menyedihkan. Lantas apa yang kita harapkan kelak jika ternyata tak
ada satupun amal yang memberatkan timbangan amal kebaikan.
Beginilah wanita akan selalu ditungganggi
setan saat ia keluar dari rumahnya. Desiran hati nya mengatakan bahwa surga itu
ada diluar sana, berharap akan mendapatkan surga dengan menebar manfaat pada
sekitarnya. Setan membuatnya lupa bahwa orang sekitarnya yang paling berhak
menerima manfaat adalah keluarganya. Sesungguhnya surga itu bisa jadi dekat
saja. Ada dalam rumah kita. Tetapi hiruk pikuk dunia ini telah membuat cara
berpikir ini bergeser. Menganggap bahwa surga itu diperoleh dengan amal besar
dan tampak banyak. Hingga terlupa bahwa amal kecil saja bisa menjadi tersebab
pintu surga dibuka lantaran ketulusan. Menyibukkan diri dengan amalan – amalan tambahan,
hingga melupakan atau menganggap remeh amalan yang diwajibkan. Akankah surga ini kita dapatkan dengan cara
seperti ini??
Ahh kita memang tak akan pernah tau amalan
mana yang akan membawa kita memasuki surga yang kita impikan. Memperbanyak amal
itu memang harus tetapi tetap dengan tidak melupakan amalan yang lebih utama.
Mengejar amalan tambahan dengan melalaikan amalan yang utama sama halnya dengan
mendahulukan amalan yang sunah dengan meninggalkan yang wajib. Padahal seharusnya
tunaikan yang wajib, amalan sunah adalah penyempurna. Wahai diri, wahai para
wanita kembalilah memahami untuk apa kau dicipta?
Penghamba dunia, setan akan membuatnya lupa
akan tujuan mengapa ia dicipta. Memutuskan hanya dengan akal dan rasa. Bukankah
Allah sebaik-sebaik tempat meminta petunjuk ? Mintalah pada Nya petunjuk akan
jalan menuju surga. Mintalah pada Nya agar jejak-jejak surga itu tampak dan
kita bisa mengikutinya. Jejak dari yang terdekat saja. Jejak dari yang termudah
saja. Jejak dari dalam diri kita terlebih dahulu. Yakinilah sesungguhnya jejak
surga itu ada di dekat kita. Dekat saja. Setan yang menutup mata kita hingga jejak
surga yang dekat menjadi tak tampak.
Solichati, 26 Agustus 2019
#Minggu ke-3
#Agustus
#ChallengeMingguan
#RumbelMenulis
#IIPMalangRaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar