Sabtu, 18 Februari 2017

ALIRAN RASA KOMUNIKASI PRODUKTIF



Segala puji hanya bagi Allah yang telah melimpahkan banyak nikmat untuk terus memperbaiki diri hingga bertemu dengan harapan Khusnul Khotimah. Amiin. Alhamdulillah sampai pada sesi akhir KOMUNIKASI PRODUKTIF... Kelas dan sesi awal yang benar-benar menantang untuk memperbaiki komunikasi dari tidak produktif menjadi produktif. Dan belajar untuk istiqomah bahwa pembelajaran di kelas ini tak sekedar untuk memenuhi pengumpulan tugas Kelas Bunda Sayang... tapi benar2 berusaha untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini tantangannya... Ahhh tantangan yang luar biasa belajar komunikasi produktif dari pagi saat membuka mata sampai malam saat menutupkan mata kembali. Belajar menata bahasa verbal, menata ekspresi-non verbal saat berkomunikasi, menerapkan teknik2 komunikasi produktif. memang tidak cukup teori... praktek dan learning by doing... Alhasil teori yang ada sangat kami rasakan. 

Banyak ilmu dan manfaat yang saya dapatkan selama 3 minggu belajar menerapkan komunikasi produktif. Pada Diri Sendiri belajar untuk senantiasa positive thinking, merubah rasa tidak bisa menjadi sebuah tantangan untuk yakin bahwa saya mampu melakukan selama mau mencoba. Kegagalan adalah sebuah pengalaman yang memang harus dilalui bagi mereka yang mau mencoba untuk berubah jadi lebih baik. Poin mencoba hal2 baru ini yang saya temui di kelas ini, karena saya merasa selama ini saya termasuk orang yang sangat susah mencoba dan beradaptasi dengan hal baru, takut gagal dll. Alhasil dengan komunikasi produktif pada diri sendiri membuat TIDAK BISA menjadi BISA, mengubah MASALAH menjadi TANTANGAN membuat saya lebih bisa berpikir terbuka dan yakin bahwa saya bisa, tentunya dengan izin Allah dan daya upaya atas kekuatan Allah. Ketika kita yakin dan positif thinking maka Allah akan ijabah doa dan keyakinan kita.
Pada Pasangan selama belajar komunikasi produktif saya banyak belajar untuk menempatkan ego pribadi sebagai wanita dan istri pada porsi yang benar. Terkadang kita sebagai wanita sering menuntut pasangan dengan berkata pada hati "Ayolah ngertiin aku meski aku gak ngomong"... sedangkan disisi lain ego lelaki mengatakan "Kalau kamu gak ngomong mana aku ngerti" heeee. Disinilah kami berdua belajar untuk saling memahami, memulai komunikasi terbaik dan memberikan umpan balik terbaik terhadap pasangan kita. Alhamdulillah sedikit demi sedikit komunikasi tidak produktif kami ubah menjadi produktif. Pada Anak-anak, saya merasa inilah tantangan terbesar bagi saya saat akan menerapkan komunikasi produktif yaitu pada anak2. tidak semudah kita berkomunikasi pada orang dewasa. Dengan keunikan dan keterbatasan mereka mencerna selama komunikasi yang tidak bisa kita tuntut untuk memahami 100% apa yang kita katakan, maka teknik2 yang saya dapatkan di sesi materi sangat bermanfaat. Tantangan lagi ternyata menerapkan teori juga gak semudah bayangan dan contohnya karena saya berhadapan dengan anak2 yang unik. Belum tentu semua teknik cocok dan sesuai dengan anak. Tapi disinilah tantangannya...Belajar, Mencoba dan memperbaiki. 
Jujur dalam hati saya selalu merasa bingung menerapkan teori2 yang pernah saya dapat dan baca, merasa tidak sempurna dari banyak sisi. Ketika rasa ini muncul bahwa yang Allah nilai adalah PROSES bukan HASIL, karena segala kesempurnaan hanya milik Allah. Berproseslah...Ikhtiyarlah... Allah yang akan menyempurnakan. Bismillah inilah sumber keyakinan yang menguatkan saya untuk terus berubah... Maka menjadi PR besar bagi kami sekeluarga untuk memperoleh komunikasi produktif adalah dengan Memperbaiki Komunikasi dengan Allah melalui kualitas ibadah pada Allah.

Satu lagi yang saya dapatkan selama kelas komunikasi produktif ini adalah keistiqomahan untuk mengikat ILMU dengan TULISAN. Selama ini semua komunikasi produktif yang saya lakukan hanya sekedar dilakukan tanpa di dokumentasikan,sehingga terasa hambar dan apadanya. Tapi selama mengikuti kelas ini saya merasa bahwa perubahan yang kita lakukan butuh untuk didokumentasikan untuk bisa mengukur perubahan yang sudah kita lakukan.

Alhamdulillah, Salam Ibu Pembelajar
Tetap semangat untuk senantiasa memperbaiki diri tiap waktu.

#Aliranrasa
#Komunikasiproduktif
#Bunsayiip