Sabtu, 06 Mei 2017

ADAB DI KAMAR MANDI#Day11



ADAB DI KAMAR MANDI

Sudah menjadi kebiasaan bagi saya lebih senang menghabiskan jatah 20.000 kata yang harus dikeluarkan lewat lisan dengan bercerita. Maka setiap aktivitas yang kami lakukan biasanya saya selalu menyelipkan cerita dan tidak jarang pula dengan bersenandung. Heeee dan terkadang anak2 jadi ketagihan... terutama si dedek selalu tanya gmn lagunya mandi... gmn lagunya ganti baju dll (wkwkwk profesi baru jd pencipta lagu sekaligus penyanyi nya...).
Hari ini pun demikian... setiap kali ke kamar mandi spontan si kecil selalu Tanya kaki apa dulu? Heee mulailah pembelajaran kita bersama dengan kakak tentang adab2 masuk kamar mandi. Saya menyampaikan beberapa adab kamar mandi dari poster yang sudah saya tempel di pintu kamar mandi sebelumnya. Meskipun sudah lama tertempel, anak2 tetap suka jika saya mengingatkan dan bercerita tentang adab2 ke KM. Kurang lebih bginilah adab yang kami biasakan : MUlai dari membaca doa sebelum masuk kamar mandi – masuk menggunakan kaki kiri – tidak banyak berbicara atau menyanyi di KM – Harus hemat air – Tidak boleh membaca Alqur’an di KM (mengaji) – Membersihkan aurat dengan tangan kiri – menutup pintu kamar mandi agar tidak terlihat aurat – jika sudah selesai keluar kamar mandi mendahulukan kaki kanan – berdoa saat keluar KM.

Anak2 lebih suka jika pembelajaran tentang adab2 ini dengan melihat gambar poster yang saya tempel, umi menceritakan dengan urutannya dan maksud gambar dari poster, sekaligus memparktekkan saat itu juga. Lengkap modalitas pembelajaran Visual – Auditori – Kinestetik. Kakak lebih dominan Visual – Kinestetik (tidak terlalu memperhatikan saat umi bercerita), lain halnya dengan adek yang dominan Auditori – Kinestetik – Visual. Sangat suka jika umi bercerita atau mengingatkan dengan senandung atau dilagukan. Inilah keunikan gaya belajar masing2 dari kedua jagoan.

Solichati#3Mei2017

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP


Jumat, 05 Mei 2017

TADABUR ALAM KE COBAN TALUN#Day10

TADABUR ALAM KE COBAN TALUN
Senin...Libur lagi (Horeeee...) saatnya spending time with my family. Alhamdulillah hari libur ini abi libur kerja... heeee biasanya klo liburan malah full job. Alhamdulillah satu nikmat dari sekian banyak nikmat yang dianugerahkan oleh Allah.
Liburan ini mau belajar apa? Banyak? Yup outing lagi outing lagi (hahahaha dolan wae ini ceritanya). Sudah kami diskusikan bersama sebelumnya, hari senin ini umi ada kegiatan rihlah bersama teman2 di LSM. Kali ini umi meminta kesediaan abi untuk menjadi fasilitator anak2 outing. Sekalian saja pikir saya...emak dan anggota keluarga rihlah bareng meski nanti umi akan full time dengan kegiatan LSM dan abi bersama anak2 akan tadabur alam di space yang berbeda. Tadabur alam kali ini bakalan seru kayaknya ya... heeee jujur ini sebenernya uminya juga pengen ikut aktivitas anak2 tapi apa daya fisik tak mungkin dibelah (hahaha). Ikhlaskan anak2 bersama abinya belajar bersama, jarang2 ada momen abi bisa full time bersama anak2. Heee biarkan para lelaki dolan sesuai selera lelaki (wkwkwk).
Hmmmm beneran mupeng...
Setidaknya inilah hasil curhatan abi saat membersamai anak2. Seperti sebelumnya modalitas belajar kakak lebih dominan visual kinestetik. Maka perjalanan jauh menuju coban talun (air terjun red) menjadi perjalanan yg menyenangkan bagi kakak, tak bisa bicara lebih banyak mengamati sekekliling dan olah fisik tak kenal lelah. Si dedek dg modalitas auditori kinestetiknya...lebih dominan auditori kata abi dia lebih sering ngajak ngobrol, tanya ini itu, dan mudah lelah (heeee).
Testimoni langsung dari anak2... “Seneng mik...!!!”, jalan disungai, perjalanan jauh naik turun, sampai tujuan akhir ke air terjun tinggi, singgah di perkemahan (Apache Camp) menjadi perjalanan menarik bagi mereka kali ini. Berbasah2 dengan segala kekotoran bermain bersama alam. Woooow seruuu kayaknya. Rasanya tak cukup tulisan ini menggambarkan betapa mereka sangat senang dengan petualangan kali ini.
Hikmah yang sangat saya rasakan saat membersamai tumbuh kembang anak, Bermain Bersama Alam bisa menjadi salah satu terapi menuntaskan perkembangan emosi sekaligus stimuasi tumbuh kembang dari sisi perkembangan yang lain.
Solichati#1Mei2017
#Tantangan10Hari
#Level4

#GayaBelajarAnak

#KuliahBunSayIIP






BERMAIN DAN BELAJAR DI HUTAN KOTA#Day9



BERMAIN DAN BELAJAR DI HUTAN KOTA


Ahad ceria... kami mengupayakan berbanyak waktu luang bersama anggota keluarga. Seperti ahad2 sebelumnya, abi selalu full job (heee makaryo @weekend), akan menjadi poin kesyukuran tersendiri bagi kami karena abi selalu ada kesempatan berbanyak waktu untuk keluarga dengan pekerjaan yang tidak terikat institusi. Kami lebih bisa mensiasati waktu2 kebersamaan. Ahad kali ini abi ada kegiatan senam bersama masyarakat. Karena umi dan anak2 tidak memungkinkan untuk ikut, kami memilih berkegiatan sendiri. Ke Hutan Kota.

Yeey waktu2 luang yang selalu ditunggu2 duo jagoan...kami bertiga jalan2 ke hutan kota yang ada di dekat rumah. Alhamdulillah ada nikmat lagi, ke hutan kota cukup jalan kaki 10 menit sampai. Belajar pun kami mulai sejak dalam perjalanan. Modalitas belajar yang dominan kinestetik membuat belajar sambil jalan2 keluar rumah menjadi hal yang menyenangkan. Bercengkrama mengenal tetangga yg kami temui, menghafal nama hewan dan tumbuhan, dan masih banyak lagi sampai tak terasa kami pun sampai di hutan kota.
Wes ndak pakai basa basi saat sampai lokasi anak2 pun langsung beraktivitas sesuai kesukaan. Kakak Ihan yang lebih dominan motorik kasarnya langsung pilih bermain dengan perangkat permainan yg ada di hutan kota. Heee lain lagi dengan si dedek yang motorik halusnya lihai banget, perangkat bermain pasir pun menjadi target yang harus dibawa saat ke hutan kota. Bagi dedek bermain pasir lebih menyenangkan. Heeee masing2 mereka unik.
Maka bermain dan belajar selama kurleb 1 jam di hutan kota, anak2 lebih memanfaatkan modalitas visual kinestetik. Sesekali bercerita dan bercengkrama tentang pasir dan alam sekitar menjadi bumbu agar suasana bermain tak hening dan menambah bounding dengan ananda. Apalagi si dedek klo bermai selalu sambil ngomong untuk menghilangkan kejenuhan.

Alhamdulillah... smg kebersamaan dg ananda ini menjadi sebuah catatan pemberat amal kebaikan. Aamiin.


Solichati#30April2017
#Tantangan10hari
#Level4
#GayabelajarAnak
#KuliahBunSayIIP

PERCOBAAN SAINS SEDERHANA#Day8



PERCOBAAN SAINS SEDERHANA


Memanfaatkan waktu luang menjadi pilihan yang pas untuk memperbanyak kegiatan di rumah bersama duo jagoan. Hari ini kami menyepakati untuk belajar bersama tentang percobaan sains sederhana tentang air,udara,api. Percobaan pertama, kami bertiga belajar membuat es batu. Pembelajaran kali ini kami anggap belajar sains sederhana tentang perubahan wujud air. Dari cair menjadi beku atau sebaliknya dari beku menjadi cair.
Kegiatan yang kami lakukan sederhana saja, anak2 menyiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan di tata di atas nampan. Air putih, plastik, karet, corong. Setelah usai membungkus air dalam plastik. Masing2 anak memasukkan bungkusan air ke dalam almari pendingin. Ada yang diletakkan di almari bawah dan freezer untuk bisa membedakan perubahan yang terjadi. Jika di dalam freezer air akan membeku menjadi ES, jika hanya di almari pendingin maka air  tetap cair dan hanya akan berubah suhunya menjadi dingin. Setelah kurang lebih 60 menit kami dapat mengamati hasil percobaan.

Selain belajar tentang perubahan wujud air, pembelajaran penting lainnya adalah menstimulasi motorik halus (belajar menuangkan air dg tidak tumpah), stimulasi sosial (belajar untuk bersabar dan berbagi peran satu sama lain). Anak-anak tampak sangat antusias dengan percobaan sederhana ini. Merasa tertantang ketika harus memasukkan air ke dalam plastik. Sangat senang ketika melihat hasil percobaan. Yeeee bisa membuat es Batu ^_^


Percobaan sains berikutnya yang kami lakukan tentang air udara api kali ini juga Kakak ingin menunjukkan percobaan yang pernah dilakukan di sekolah bersama bu guru dan teman. Langkah pertama yang kami lakukan, kakak membantu menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Air yang telah diberi pewarna makanan (warna merah), lilin, korek api, gelas dan nampan. Jeng..Jeng..Jeng... percobaan siaaap dimulai.
Pertama tama, dimulai abi mencontohkan lilin yang menyala akan mati jika ditutup dengan gelas. Tau knapa?? Karena tdk ada udara (oksigen) yg membantu lilin menyala. Waaaa senyum lebar terkembang dari bibir duo jagoan...Ajaib (wkwkwkwk)... Heeee duo jagoan minta antri mau nyobain juga. Hmmm uji keberanian bermain api. Alhamdulillah dek Zaidan seneng banget ngikut ngikut nimbrung percobaan...
Langkah kedua, dengan percobaan yang serupa hanya ditambahkan air dalam nampan gelas. Lilin yang dinyalakan di tutup gelas, ketika api padam air dalam nampan meresap masuk tertarik  ke dalam gelas. Wooooowwww.... amazing. Senyum lebar dan rasa penasaran mulai muncul lagi. “Antri...antri...” heeee.
Senenngnya membersamai anak2 tak bisa tergantikan dg yang lain yaaa...simple saja hanya dengan bermain. Modalitas pembelajaran kali ini lebih pada visual kinestetik. Melihat dan mencoba untuk mempraktekkan. Modalitas auditori lebih pada penjelasan tentang cara percobaan, kami tak tekankan pada teori knapa bgini knapa bgitu karena anak2 percobaan ini sudah cukup wooow tanpa hrs dijelaskan detail. Saabaaar dulu dg usianya yg msh imut imut...heeee

Solichati#29April2017

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP