Sabtu, 30 September 2017

Day13#BELAJAR BERDAGANG

JUALAN BIS TAYO

Jumat pagi, ketika ummi membuka stuatus w.a di Hp tetiba melihat status teman umik di IIP. Ya status bunda Santi-Bundanya mbak Farza sedang berjualan seri bis kecil yang ramah Tayo dan kawan. Seketika ketika anak2 melihat hak itu, mereka bertanya itu apa mik? Untuk kita mainannya? Maka umi pun menyampaikan kalau kakak-kakak mau kita nabung dulu yaaa... Atau kita berjualan tayo juga ke teman2 kakak?... Binar mata kakak Ihan langusng bersinar. Iya mik kita jual ke temen ku saja, kalau ada yang beli nanti uangnya kita buat beli tayo untukku dan adek. Tapi kalau tidak ada yang beli boleh aku pake uang tabungan ku yangdikasih budhe untuk beli tayoo???Umi mengangguk tanda setuju. 
Lantas kakak bertanya bagaimana aku jualannya? Umi bilang akan bantu jualan pake HP umik yaaa... Iya mik. Maka umipun menjual lewat status w.a dan menawarkan pada kerabat dan teman2 kakak. Sudah ada beberapa yang merespon dan ingin membeli tapi belum memberi kepastian. Maka umik pun meyakinkan kakak bahwa tempat meminta paling baikk adalag[h Allah, yuk berdoa biar jualan kakak laku dan barokah. Iya mik... semoga esok ada yang beli yaaa... Kalau tidak ada rencana tetap akan ambil di bunda Farza 1  kardus untuk krmudian kita jual di tetangga dekat. 

Menanamkan semangat berdagang dan ikhtiyar menjemput rezeki dengan cara2 yang dicintai Allah dan dicontohkan Rasulullah harus dimulai sejak dini yaaaa... terutama menguatkan pondasi tentang konsep rezeki dan Sang Pemberi Rezeki tetap menjadi hal yang utama.Pada kesempatan yang sama pun umi memustuskan bergabung menjadi reseller buku bunda2 IIP yang berjudul CPWU. semoga barokah untuk semua, tetutama dalam rangka menebarkan kebaikan. Kita belajar sama2 ya nak...  




Solichati 30/9/2017

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
 

Rabu, 27 September 2017

Day12#ROLE PLAY



PEDAGANG DAN PEMBELI

Dua hari ini duo jagoan sangat senang bermain peran menjadi pedagang dan pembeli. Seperti biasa memanfaatkan barang yang ada dirumah, mainan, buku dan yang lainnya, kakak Ihan mengatur meja dagangan dan Kak Zaidan mengikuti meski sesekali keduanya tidak ingin diatur oleh yang lain. Fasilitator kali ini tetap umi tercinta heeee…yang kali ini berperan sebagai pembeli. Kakak Ihan menjual crayon, kaca pembesar, buku dan puzzle. Sedangkan kakak Zaidan menjual pernak pernik busybag. Yang sesekali saat bermain sebagai pedagang mereka juga tergoda untuk memainkan sendiri alat permainan yang ada.

Hari ini kami belajar tentang nominal uang, menggunakan uang tiruan dari kertas yang sudah kami miliki sebelumnya, mengenal angka dan harga barang. Setiap kali ditanya harga barang, selalu dijawab 1.000 atau 5.000. Poin penting pembelajaran untuk kakak adalah mengenal nominal uang, membedakan mana yang lebih banyak atau sedikit jumlah uangnya. Mencoba membuat kembalian uang untuk pembeli. Dan yang membuat umik terkesima adalah kakak Ihan mencari buku yang katanya untuk mencatat jumlah uang jualnya. Meski hanya satu deretan angka yang dituliskannya, tapi setiap melihat lembaran nominal uang, kakak selalu berpikir angka yang tertera dan jumlah nol yang ada di belakang angka. Senang sekali dia berperan sebagai penjual, dia sedikit memahami tentang konsep kerja, meski sesekali umik akan meluruskan kenapa kita harus bekerja, untuk apa uang hasil kita bekerja. Mencoba memahamkan bahwa rezeki yang atur Allah, tugas manusia hanya berusaha menjemput rezeki dengan cara yang baik/halal. Manggut2 dia. Termasuk ketika umik bertanya tentang perasaannya ketika mendapatkan uang, dia merasa senang, enak ya mik bekerja. Heeee… katanya aku mau jadi seperti abi, punya pekerjaan yang enak, bisa dapat uang untuk ditabung dan beli mainan kalau tabungannya sudah banyak.

Lain lagi dengan kakak Zaidan, memang usia nya baru hampir 4 tahun, dia hanya sedang menikmati bagaiamana cara berbicara dengan baik pada pembeli, merangkai mainan busybag untuk dijadikan barang yang bisa dijual. Tentang nominal uang dan harga asal saja dia menyebutkan. Hanya sesekali dia mencoba menerka angka yang tertulis dalam lembaran kertas uang. Dia pun senang berperan sebagai pejual atau pedagang.

Menjadi sangat penting bagi kami sekeluarga untuk memahamkan tentang konsep rezeki, dari mana datangnya rezeki, bagaimana cara mendapatkan rezeki dan akan dimanfaatkan untuk apa rezeki yang sudah diberikan Allah. bahwa uang ini hanya sebagian kecil dari rezeki yang bisa menjadi ujian bagi pemegangnya. Maka kita belajar untuk menggunakan uang dengan sebaik-baiknya dengan cara yang paling disukai Allah. Semua urusan kita kembalikan antara Allah suka atau tidak. Jika Allah suka lanjutkan, jika tidak suka maka tinggalkan.

Jujur saja tantangan kali ini sebenarnya banyak mengajarkan ilmu pada kami orang tua, menguatkan kembali prinsip2 penting dalam mengelola rezeki, bahkan diskusi kami lebih sering tentang menjauhi riba sebisa mungkin. Dan kami berdua sepakat transaksi kami di bank hanya untuk perputaran uang, untuk saving atau pinjam memimjan yang ada resiko bunga berbunga ini kami hindari. Menjadi penting pula menahan setiap keinginan yang terkadang menggoda untuk menghalalkan segala cara termasuk menghalalkan riba demi memenuhi keinginan. Astaghfirullah… Ya Rabb jaga dan jauhkan kami dan anak keturunan kami dari apa2 yang tidak Engkau ridhoi. Aamiin

Solichati 28/9/2017

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial


Senin, 25 September 2017

Day11#FAMILY TIME

FAMILY TIME
TAMAN SAFARI PRIGEN PASURUAN



Hari Ahad kemarin… Allah memberikan kesempatan pada kami keluarga besar untuk berkumpul bersama menikmati waktu2 kebersamaan bersama keluarga, berkumpul dan bersyukur bersama atas rezeki yang Allah titipkan. Agenda ini sebenarnya sudah jauh2 hari diagendakan, tapi karena satu dan lain hal akhirnya baru bisa tertunaikan kemarin… Setidaknya kami ber 12 menaiki 1 mobil (bisa bayangkan ya berjubel kayak apa), heeee tapi yang terasa adalah kebahagiaan.

Selama perjalanan anak2 sangat senang menikmati perjalanan, melihat sekeliling jalan raya, aneka alat transportasi darat yang sudah banyak mereka pelajari dalam buku, peraturan lalu lintas, maka sepanjang perjalanan pun menjadi sarana dan media pembelajaran yang menyenangkan. Meski beberapa saat menjelang sampai di lokasi kakak Zaidan sempat muntah2, Alhamdulillah ananda mampu beradaptasi. Stelah sampai di lokasi kami melalui rute yang sudah di tentukan, mulai dari membeli dan membayar tiket masuk, memasuki gerbang kawasan hewan amerika-Eropa, Afrika, Asia dan yang lainnya. Berbagai binatang yang selama ini hanya kami diskusikan melalui buku atau video edukasi, pada kesempatan kali ini anak2 melihat secara langsung. Singa,harimau,beruang,kera,rusa.unta,jerapah,buaya,badak,gajah,dan masih banyak lagi binatang yang tidak bisa disebutkan satu2. SEtelah puas mengelilingi hutan sebagai tempat tinggal binatang2 tersebut, tibalah saatnya kami akan menikmati wahana rekreasi dan permainan. Kami makan siang dan sholat dhuhur terlebih dahulu. Makan siang kali ini pun kami memilih untuk membawa bekal sebanyak2nya dari rumah, lebih hemat dan harga murah dibandingkan jika harus membeli makanan di lokasi. Lalu kami melihat pertunjukkan atraksi Ikan lumba2, gajah, satwa hutan yang lainnya. Saat pertunjukkan atraksi gajah, kakak sempat memberanikan diri untuk menyumbang dana konservasi dan mendapatkan kaos hasil lukisan gajah sebagai gantinya, heeee meski harus merogoh saku lagi tapi abi memfasilitasi karena ananda sudah menunjukkan keberaniannya. Keberanian itu memang harus dibayar mahal ya. Alhamdulillah kami menikmati semuanya, meski cuaca saat itu kurang mendukung, hujan cukup deras yang mengguyur taman safari beberapa menit. Sesaat sebelum pulang ananda dan saudara2 yang lain menikmati wahan permainan anak2, karena harus membayar tiket tersendiri untuk memainkannya, ananda hanya memilih 2 jenis permainan kereta dan mobil. Ketika hendak menuju gerbang keluar kakak Ihan melirik toko yang menjual oleh2 seperti boneka, gantungan kunci, topi, kaos dll. Dikarenakan sudah banyak uang yang kami keluarkan, maka ananda pun dikondisikan untuk bersabar dulu, dan membelinya lain kali. Alhamdulillah ananda pun kooperatif.

Pembelajaran finansial yang bisa kami lakukan selama perjalanan rekreasi kemarin adalah, menghemat biaya dengan membawa bekal, bermain di wahana sesuai dengan uang yang ada tanpa berlebihan. Karena kami ingin anak2 memahami bahwa tidak semua yang diinginkan akan dipenuhi saat itu juga. Meskipun jika dibilang sudah menghabiskan biaya banyak, tapi bagi kami untuk saat ini momen meluangkan waktu keluarga besar dan memenuhi janji pada anak2 lebih penting. Memang benar harta yang paling berharga adalah keluarga. Dan inilah yang akan kami tanamkan pada anak2 tentang pentingnya keluarga. Semoga Allah membarokahkan rezeki, menerima niatan baik dan menjaga keluarga kami dalam iman, islam dan kesehatan serta kebermanfaatan bagi sesame. Aamiin.

Solichati 25/9/2017

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial


Sabtu, 23 September 2017

Day10#HAJI



ZIARAH HAJI – CITA2 BERHAJI

Kemarin jum’at malam, tepatnya setelah maghrib abi dan anak2 menjemput umi dari rumah teman dan melanjutkan ke agenda ziarah haji. Saat hendak dijemput umi menyampaikan pesan melalui telp untuk dibawakan gula yang disiapkan umik sebelumnya. Anak2 pun bertanya kenapa harus bawa gula?? Jawab umi karena kita mau silaturohim nak, sebaiknya membawa buah tangan untuk silaturahim. (persaudaraan ini juga rezeki)

Sesampainya dilokasi ziarah haji,yang masih ada hubungan saudara, kakak Raihan langsung semangat dengan bersalaman kepada hampir semua saudara. Alhamdulillah perkembangan untuk kakak yang di awal2 dulu sangat susah berinteraksi dengan orang lain atau orang baru. Lain lagi dengan kakak Zaidan yang masih malu2 dan rewel saat bertemu dengan orang baru. Heee tidak seperti biasanya. Karena tamu masih sangat banyak dan ruangan penuh, akhirnya kami menunggu diruang belakang. Stelahn beberapa tamu pulang, kamipun masuk ke dalam ruangan, dan duo jagoan langsung bereksplorasi dengan barang2 yang ada di dalam rumah. Zaidan lebih asyik makan dan minum hidangan yang ada, sedangkan kakak Ihan asyik memanfaatkan buku dan bolpoin dengan menggambar. Diskusi kami mulai ketika mendapatkan rezeki air minum zam-zam, sunah meminumnya pun kami terapkan, mengajak anak2 berdoa. Hingga di akhir silaturohim kami semua berdoa semoga kelak Allah mengijinkan dan memudahkan cita2 kami berangkat ke tanah suci. Napak tilas perjuangan dan jejak para nabi dan Rasul di tanah yang suci yang berkah. Ya Rabb semoga Engkau mengabulkan doa2 kami.

Menyisihkan harta untuk cita2 mulia mulai kami tanamkan pada anak2, menabung untuk haji. Semoga kelak anak2 mengerti bahwa rezeki Allah harus kita gunakan untuk kebaikan dan berharap bahagia di kehidupan setelah kematian. Akhirat. Biaya haji memang tidak sedikit, tapi rezeki yang Allah berikan juga tidak sedikit. Mungkin mustahil bagi beberapa orang berangkat ke tanah Suci, tapi jika Allah sudah memanggil dan berkehendak, maka itulah bagian dari Rezeki yang datang dari pintu yang tidak disangka2.

Solichati 23/9/2017

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial


Jumat, 22 September 2017

Day9#ASAL REZEKI



REZEKI INI DAPAT DARI MANA?

Setelah membuat kencelng tabungan beberapa hari lalu, tampaknya ananda mulai termotivasi untuk menabung. Salah satunya adalah hari ini, kakak Zaidan tampak berbinar2 matanya jika menemuka uang koin dan berburu untuk menagmbilnya dan mengaku bahwa itu adalah uangnya. Lalu ananda memasukkan kedalam kencleng yang bertuliskan nama Zaidan. Pagi sebelum berangkat sekolah umi mendapati hal yang demikian, karena uang koin itu adalah uang kembalian belanja, maka umi berbaik hati memberikan nya pada kakak Zaidan, dengan menegaskan bahwa mengambil barang yang bukan miliknya harus dengan ijin.

Siang setelah pulang sekolah tiba2 ananda membawa 3 buah uang koin. Stelah ditanya oleh umi ia mendapatkan uang itu darimana? Kakak Z menyampaikan bahwa ia dikasih temannya 1 koin dan 2 koin lainnya punya kakak Z sendiri. Beberapa kali umik mengklarifikasi maka jawaban kakak Z selalu sama. Ya sudahlah kali ini umi akan menghargai kejujuran apapun yang disampaikan ananda. Meski umi akan selal mengajak ananda untuk berdiskusi bahwa asal harta atau rezeki itu harus jelas, tidak boleh mengambil barang orang lain. Rezeki yang kita dapatkan harus dengan cara yang baik, halal, sehingga rezeki akan menjadi barokah…
Meski umik tak dapat memastikan ananda akan memahami pesan ini, tetapi pembelajaran tentang rezeki yang halal akan terus diulang2 dan dimantapkan.

Solichati 22/9/2017

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial