Kamis, 21 September 2017

Day8#UJIAN KONSISTENSI



UJIAN KONSISTENSI

Pagi ini di hari libur. Kakak meminta ijin untuk ikut umik belanja ke melijo. Selama perjalanan kami mendiskusikan tentang kesepakatan semalam saat membuat kencleng tabungan dan infak. Tentang jatah uang jajan dan infak. Sejauh ini kakak bisa kooperatif ketika diajak diskusi. Sesampainya di melijo, umi berbelanja beberapa ikan untuk lauk. Tidak banyak belanja karena sayur sudah matang.

Sekilas ketika umi sedang belanja, kakak raihan melihat ada toko langganan beli kue sedang buka. Mulailah tanda2 merengek ingin membeli kue. Maka umipun mengingatkan tentang kesepakatan jatah uang jajan. Umi mengijinkan jika beli kue yang harganya 2.000 jika lebih dari itu umi tidak membawa uang lebih. Dan sudah sesuai kesepakatan kakak hanya akan diberi uang jajan 2.000 saja. Setelah mendengar penjelasan umik, kakak mengangguk. Alhamdulilah semoga Allah menguatkan komitmen dalam hatinya.

Tiba2 neneknya dating dari arah pasar, dan mampir ke melijo. Spontan saja si nenek menawarkan kakak beli mainan atau kue. Sesaat kakak melirik dan melihat umik, tanda meminta ijin. Umi bilang tunggu umik selesai belanja. Eh ternyata si nenek sudah langsung ajak saja kakak ke toko. Ditawarkan beli banyak macam kue, sepertinya pun kakak tergoda untuk membeli kue yang banyak. Hmmm dilemma sesaat yang dialami si kakak antara komitmen 2.000 per hari dengan tawaran nenek yang tak perlu mengeluarkan uang. Hmmmm daroi kajauhan umik melihat dan mengamati respon kakak. Akhirnya jebol juga pertahanan untuk konsisten 2.000/hari. Meski kakak sebenarnya tidak mau membeli banyak kue karena sudah janji pada umik, tapi aturan yang ditawarkan nenek berbeda. Dan kakak pun membeli kue seharga 3.000. Wajahnya tampak tidak bahagia… umik berharap ini karena dia kecewa tidak mampu menepati janji. Dan selama perjalanan pulang dari belanja kakak tdiak banyak cerita tentang kue yang dibelinya bersama nenek, hanya sesaat kemudian dia bilang, umik ini emak yang belikan. Hmmmm inilah ujian konsisten dan komitmen yang akan dialami abi-umik-dan anak2 tentang pembiasaan menabung, jatah jajan dan yang lainnya. Setidaknya ananda sudah bisa memahami arti menepati janji dan komitmen dengan kesepakatan yang telah dibuat. Meski diluar sana ananda akan menghadapi banyak hal yang akan menggoda nya.

Tantangannya adalah ketika tinggal dekat dengan keluarga besar dengan aturan yang berbeda, nenek kakek yang memanjakan anak2. Semoga umik dan abi menemukan pola yang tepat untuk melatih konsistensi dimanapun dan dengan siapapun berada. Inilah ujian konsistensi. Ya Rabb mudahkan kami.

Solichati 21/9/2017

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar