BERSYUKUR ATAS REZEKI
Syukur Alhamdulillah, begitu banyak nikmat
yang Allah titipkan, termasuk salah satunya adalah bertemu dengan saudara yang
saling mengingatkan dan memotivasi berlomba dalam amal kebaikan. Ilmu yang
manfaat juga bagian dari rezeki bahkan akan menjadi investasi jika kita memanfaatkan
untuk kebaikan. Berbicara tentang satu kata Rezeki tidak melulu berbicara
tentang uang ya, karena uang hanya sebagian kecil dari rezeki. Itulah diskusi
kami berempat seusai sholat isya’. Abi membuka diskusi kami tentang rasa syukur
terhadap rezeki yang Allah titipkan melalui abi dan umi, sehingga abi dan umi
memberikan hadiah untuk anak2. Pasalnya kami berempat sedang membuka segel dan
membaca buku baru. Paket buku yang sudah kami impikan sekitar setahun lalu saat
mengikuti Workshop FBE Ust Harry Santoso. Dan Allah mengijinkan buku ini dalam
genggaman. Alhamdulillah…
Sejak kemarin sore sebenarnya sudah tidak
sabar ingin membuka buku ini, tapi bersabar menunggu momen yang tepat untuk
bisa membuka bersama-sama. Sebelum melanjutkan membaca diskusi seru tentang
rezeki dan rasa syukur atas rezeki yang Allah titipkan, merupakan komitmen kami
bersama yang menjadi bagian dari adab saat berinteraksi dengan buku.
A : Anak2 seneng ndak dapat hadiah buku?
RZ : Senaaaangg…(kompakan mereka menjawab)
A : Ini namanya rezeki yaaa… dari siapa
rezeki ini?
RZ : Allah !! (pengenalan asal muasal
datangnya rezeki)
A ; Betul. Rezeki ini dari Allah yang
dititipkan lewat abi dan umi. Kalau dapat rezeki kita harus mengucap apa nak?”
RZ : Alhamdulillah sama Allah dan terimakasih
sama abi dan umi
A : Betul sekali. Dan selain berucap syukur
maka rasa syukurpun juga harus ditunjukkan lewat perbuatan kita. Apa coba bukti
rasa syukur kita sama Allah dan rasa terimakasih pada abi dan umi??
RZ : Alhamdulillah… (heeee bingung rupanya
mereka dg pertanyaan abi)
A : Semakin rajin ibadah, sholat, berdoa,
mengaji, menghafal Alqur’an dan berbuat baik yang lain. Kalau berterimakasih
pada abi dan umi bisa kita lakukan dengan tambah sayang pada abi umi, patuh dan
taat, membantu umi.
R : Menjaga dan merawat buku, merapikan di
rak buku
U : Alhamdulillah anak2 umi sudah paham ya
nak… buku itu sumber ilmu maka harus kita jaga ya. Yuk kita mulai baca bukunya…
RZ : Horeee ayoooo…
Setidaknya 60 menit tidak terasa kami
menghabiskan waktu untuk membaca buku. Yang membuat anak2 betah karena buku
pilihan mereka yang pertama kali dibuka adalah seri RODA dan SAYAP (heeee
pilihan lelaki yang hobi alat transportasi) dank arena kami membaca menggunakan
Walter atau e pen. Yang membuat diskusi dan suara penunjangnya menjadikan
belajar kami lebih hidup. Anak2 tidak bosan dan pengen terus membaca… hmmmm
bibir umi yang sudah gak sanggup.
Sebenarnya ketika hendak memesan buku ini
beberapa hari sebelumnya, diskusi saya dan suami sangat intens. Kenapa harus
berinvestasi dengan buku, kenapa pilihan jatuh pada buku ini, dan terkait
finansial yang kami sanggup. Suami yang terus menguatkan insyaallah ada rezeki
lebih yang sudah disisihkan sejak beberapa bulan lalu ketika umi menginginkan
buku ini. Dan tidak akan pernaj rugi berinvestasi dengan buku, mewariskan ilmu
pada anak2. Semoga ini menjadi bagian dari perjalanan malahirkan mimpi kami
membuka RUMAH BACA dirumah. Aamiin…
Solichati 14/9/2017
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar