Rabu, 27 September 2017

Day12#ROLE PLAY



PEDAGANG DAN PEMBELI

Dua hari ini duo jagoan sangat senang bermain peran menjadi pedagang dan pembeli. Seperti biasa memanfaatkan barang yang ada dirumah, mainan, buku dan yang lainnya, kakak Ihan mengatur meja dagangan dan Kak Zaidan mengikuti meski sesekali keduanya tidak ingin diatur oleh yang lain. Fasilitator kali ini tetap umi tercinta heeee…yang kali ini berperan sebagai pembeli. Kakak Ihan menjual crayon, kaca pembesar, buku dan puzzle. Sedangkan kakak Zaidan menjual pernak pernik busybag. Yang sesekali saat bermain sebagai pedagang mereka juga tergoda untuk memainkan sendiri alat permainan yang ada.

Hari ini kami belajar tentang nominal uang, menggunakan uang tiruan dari kertas yang sudah kami miliki sebelumnya, mengenal angka dan harga barang. Setiap kali ditanya harga barang, selalu dijawab 1.000 atau 5.000. Poin penting pembelajaran untuk kakak adalah mengenal nominal uang, membedakan mana yang lebih banyak atau sedikit jumlah uangnya. Mencoba membuat kembalian uang untuk pembeli. Dan yang membuat umik terkesima adalah kakak Ihan mencari buku yang katanya untuk mencatat jumlah uang jualnya. Meski hanya satu deretan angka yang dituliskannya, tapi setiap melihat lembaran nominal uang, kakak selalu berpikir angka yang tertera dan jumlah nol yang ada di belakang angka. Senang sekali dia berperan sebagai penjual, dia sedikit memahami tentang konsep kerja, meski sesekali umik akan meluruskan kenapa kita harus bekerja, untuk apa uang hasil kita bekerja. Mencoba memahamkan bahwa rezeki yang atur Allah, tugas manusia hanya berusaha menjemput rezeki dengan cara yang baik/halal. Manggut2 dia. Termasuk ketika umik bertanya tentang perasaannya ketika mendapatkan uang, dia merasa senang, enak ya mik bekerja. Heeee… katanya aku mau jadi seperti abi, punya pekerjaan yang enak, bisa dapat uang untuk ditabung dan beli mainan kalau tabungannya sudah banyak.

Lain lagi dengan kakak Zaidan, memang usia nya baru hampir 4 tahun, dia hanya sedang menikmati bagaiamana cara berbicara dengan baik pada pembeli, merangkai mainan busybag untuk dijadikan barang yang bisa dijual. Tentang nominal uang dan harga asal saja dia menyebutkan. Hanya sesekali dia mencoba menerka angka yang tertulis dalam lembaran kertas uang. Dia pun senang berperan sebagai pejual atau pedagang.

Menjadi sangat penting bagi kami sekeluarga untuk memahamkan tentang konsep rezeki, dari mana datangnya rezeki, bagaimana cara mendapatkan rezeki dan akan dimanfaatkan untuk apa rezeki yang sudah diberikan Allah. bahwa uang ini hanya sebagian kecil dari rezeki yang bisa menjadi ujian bagi pemegangnya. Maka kita belajar untuk menggunakan uang dengan sebaik-baiknya dengan cara yang paling disukai Allah. Semua urusan kita kembalikan antara Allah suka atau tidak. Jika Allah suka lanjutkan, jika tidak suka maka tinggalkan.

Jujur saja tantangan kali ini sebenarnya banyak mengajarkan ilmu pada kami orang tua, menguatkan kembali prinsip2 penting dalam mengelola rezeki, bahkan diskusi kami lebih sering tentang menjauhi riba sebisa mungkin. Dan kami berdua sepakat transaksi kami di bank hanya untuk perputaran uang, untuk saving atau pinjam memimjan yang ada resiko bunga berbunga ini kami hindari. Menjadi penting pula menahan setiap keinginan yang terkadang menggoda untuk menghalalkan segala cara termasuk menghalalkan riba demi memenuhi keinginan. Astaghfirullah… Ya Rabb jaga dan jauhkan kami dan anak keturunan kami dari apa2 yang tidak Engkau ridhoi. Aamiin

Solichati 28/9/2017

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial


Tidak ada komentar:

Posting Komentar