Jumat, 15 September 2017

Day2#HADIAH DARI PAKDE



HADIAH DARI PAKDE

Hari ini hari libur jagoan Z. setelah makan pagi dan berberes mainan, umi dan Z maen kerumah eyang yang berdekatan dengan rumah kami. Saat drumah eyang bertemu dengan pakde. Seketika itu juga matanya berbinar dan mengajak pakde jalan-jalan. Sebenarnya umi sangat senang dengan kemampuan sosialisasi jagoan Z yang cepat dengan orang baru dan situasi baru. Termasuk ketika berinteraksi dengan pakde dan budhe. Setelah beberapa hari tidak bertemu, muncul rasa kangen untuk bermain bareng.

Hanya sesekali muncul perasaan was was dan protektif terhadap anak2 ketika berkumpul dengan keluarga besar yang berbeda prinsip dan aturan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya urusan membeli kue dan mainan. Kami sepakat tidak boros dalam membeli kue dan mainan. Bahkan beberapa waktu terakhir mainan kami jadikan sebagai reward saat anak2 sudah tuntas setor hafalan sebagai hadiah bagi mereka. Nah lain prinsip dengan pakde dan budhe atau keluarga besar yang lain, yang sangat mudah menghabiskan uang membeli kue dan mainan dalam jumlah yang tidak sedikit. Biasanya sekali jalan2 ke indomaret atau toko kue, 50.000 pun amblas hanya untuk kue dan mainan. Nah ini yang membuat saya dan suami gelisah, karena dengan perbedaan aturan akan dimanfaatkan oleh anak2 untuk menjadi tidak konsisten dengan aturan dan akan mencari perlindungan pada orang yang memberikan apapun yang mereka minta. Maka kami mensiasati setiap kali dibeilkan mainan atau kue, kami membuat kesepakatan dengan anak2 bahwa tidak semua harus dihabiskan saat itu juga atau tidak semua mainan dibuka saat itu juga. Jadi tetap ada jatah harian untuk menghabiskannya. Karena dulu setiap kali beli berapapun, maka dihabiskan saat itu juga. Bahkan terkadang mencuri kesempatan dan sempat tidak mau jujur pada kami orang tuanya karena takut. Karena alasan itulah kesepakatan ini kami buat. Dan anak2 mulai mematuhi meski terkadang masih sering rewel jika kemauannya tidak dituruti.

Pagi ini pun demikian, jalan2 dengan pakde dan budhe, sampai rumah sudah membawa 1 tas kresek penuh dengan kue dan mainan. Maka umi mengingatkan untuk berbagi dengan kakak, dan membuat kesepakatan mana yang akan dimakan hari ini dan mana yang akan disimpan untuk esok hari. Lagi2 ananda merajuk aku mau ini, aku mau ini sekarang… semua makanan dicoba dan sebelum habis sudah meminta makanan lain dibuka. Maka umi pun harus tegas meski dihadapan keluarga besar agar semua tau dengan aturan keluarga kecil kami dan mau mendukung. Umi tawarkan mana yang akan dimakan, setelah disishkan maka sisanya umi yang simpan. Ini kesempatan untuk menanamkan tentang konsep hemat, tidak boros dan memperlakukan makanan dengan baik. Tidak mubadzir, ambil secukupnya sesuai kebutuhan.
Meskipun rezeki kali ini adalah hadiah yang menjadi hak anak2, tetapi tetap pembelajarn tentang hemat dan tidak mubadzir kami tanamkan.

Lain lagi dengan si kakak yang sudah lebih siap menerima aturan sesuai kesepakatan. Sekali untuk bersepakat sudah tidak rewel dan merengek meminta lebih. Sampai siang pun adek masih rewel tetapi umi tetap konsisten dengan kesepakatan di awal, hingga jagoan Z pun mampu menerima dan berlapang dada dengan kesepakatan. Alhamdulillah pembelajaran tentang hemat dan tidak berlebihan dalam hal makanan pun menjadi bagian dari cerdas dalam mengelola rezeki/hadiah.

Solichati 15/9/2017

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar