HADIAH DARI
PAKDE
Hari ini hari libur jagoan Z. setelah makan
pagi dan berberes mainan, umi dan Z maen kerumah eyang yang berdekatan dengan
rumah kami. Saat drumah eyang bertemu dengan pakde. Seketika itu juga matanya
berbinar dan mengajak pakde jalan-jalan. Sebenarnya umi sangat senang dengan
kemampuan sosialisasi jagoan Z yang cepat dengan orang baru dan situasi baru. Termasuk
ketika berinteraksi dengan pakde dan budhe. Setelah beberapa hari tidak bertemu,
muncul rasa kangen untuk bermain bareng.
Hanya sesekali muncul perasaan was was dan
protektif terhadap anak2 ketika berkumpul dengan keluarga besar yang berbeda
prinsip dan aturan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya urusan membeli
kue dan mainan. Kami sepakat tidak boros dalam membeli kue dan mainan. Bahkan beberapa
waktu terakhir mainan kami jadikan sebagai reward saat anak2 sudah tuntas setor
hafalan sebagai hadiah bagi mereka. Nah lain prinsip dengan pakde dan budhe
atau keluarga besar yang lain, yang sangat mudah menghabiskan uang membeli kue
dan mainan dalam jumlah yang tidak sedikit. Biasanya sekali jalan2 ke indomaret
atau toko kue, 50.000 pun amblas hanya untuk kue dan mainan. Nah ini yang
membuat saya dan suami gelisah, karena dengan perbedaan aturan akan dimanfaatkan
oleh anak2 untuk menjadi tidak konsisten dengan aturan dan akan mencari
perlindungan pada orang yang memberikan apapun yang mereka minta. Maka kami
mensiasati setiap kali dibeilkan mainan atau kue, kami membuat kesepakatan
dengan anak2 bahwa tidak semua harus dihabiskan saat itu juga atau tidak semua
mainan dibuka saat itu juga. Jadi tetap ada jatah harian untuk menghabiskannya.
Karena dulu setiap kali beli berapapun, maka dihabiskan saat itu juga. Bahkan
terkadang mencuri kesempatan dan sempat tidak mau jujur pada kami orang tuanya
karena takut. Karena alasan itulah kesepakatan ini kami buat. Dan anak2 mulai
mematuhi meski terkadang masih sering rewel jika kemauannya tidak dituruti.
Pagi ini pun demikian, jalan2 dengan pakde
dan budhe, sampai rumah sudah membawa 1 tas kresek penuh dengan kue dan mainan.
Maka umi mengingatkan untuk berbagi dengan kakak, dan membuat kesepakatan mana
yang akan dimakan hari ini dan mana yang akan disimpan untuk esok hari. Lagi2
ananda merajuk aku mau ini, aku mau ini sekarang… semua makanan dicoba dan
sebelum habis sudah meminta makanan lain dibuka. Maka umi pun harus tegas meski
dihadapan keluarga besar agar semua tau dengan aturan keluarga kecil kami dan
mau mendukung. Umi tawarkan mana yang akan dimakan, setelah disishkan maka
sisanya umi yang simpan. Ini kesempatan untuk menanamkan tentang konsep hemat,
tidak boros dan memperlakukan makanan dengan baik. Tidak mubadzir, ambil
secukupnya sesuai kebutuhan.
Meskipun rezeki kali ini adalah hadiah yang
menjadi hak anak2, tetapi tetap pembelajarn tentang hemat dan tidak mubadzir
kami tanamkan.
Lain lagi dengan si kakak yang sudah lebih
siap menerima aturan sesuai kesepakatan. Sekali untuk bersepakat sudah tidak
rewel dan merengek meminta lebih. Sampai siang pun adek masih rewel tetapi umi
tetap konsisten dengan kesepakatan di awal, hingga jagoan Z pun mampu menerima
dan berlapang dada dengan kesepakatan. Alhamdulillah pembelajaran tentang hemat
dan tidak berlebihan dalam hal makanan pun menjadi bagian dari cerdas dalam
mengelola rezeki/hadiah.
Solichati 15/9/2017
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar