Sabtu, 19 Agustus 2017

Day3#LOMBA KEMERDEKAAN



LOMBA MEMECAHKAN BALON AIR & MENANGKAP IKAN


Masih tetap di hari Jumat, ananda mengisi hari2 dengan ragam aktivitas yang menyenangkan. Setelah paginya bermain peran penjual dan pembeli, ananda memutuskan istirahat sejenak, Sesaat setelah adzan Ashar dikumandangan dan menunaikan sholat ashar, perlombaan anak2 dalam rangka memperingati hari kemerdekaan yang ke-72 pun dilaksanakan dengan kemeriahan dan partisipasi anak2 dari usia TK hingga SD. Berbeda dengan tahun2 sebelumnya ketika duo ananda masih kecil, kami memutuskan hanya untuk melihat lihat perlombaan yang ada. Tapi kali ini abi dan umi sepakat perlombaan tahun ini setidaknya ananda mau terlibat, meski hanya sebentar, apalagi kegiatan ini dilakukan tepat di depan rumah, sehingga menjadi tersendiri bagi kami sekeluarga untuk turut memeriahkan.
Sebenarnya, pagi dihari yang sama, disekolah kakak pun diadakan aneka perlombaan, dari makan krupuk, memindahkan bendera, dan memakai baju, tetapi kakak memilih untuk tidak ikut. Saat ngobrol sepulang sekolah, kakak menyampaikan jika lomba2nya tidak seru, makanya dia memutuskan untuk tidak ikut. Hmmm tak apalah batin saya, ananda mampu mengambil keputusan dengan argument yang menurutnya tepat saat itu. Lalu saya pun bertanya memangnya menurut kakak permainan atau lomba apa yang seru?? Jawabnya “Aku maunya maen bawa kelereng di sendok”. Aha karena perlombaan didepan rumah pun ada permainan kelereng, maka mata kakak berbinar2 dan memutuskan untuk berani ikut lomba. Tapi lain dengan adek yang memutuskan untuk melihat-lihat saja.
Sesaat setelah perlombaan dimulai, umi pun mulai mengamati duo jagoan. Sesuai dugaan umi dan kebiasaan anak2 dengan lingkungan baru, banyak orang, maka reaksi pertama yang muncul adalah diam, mengobservasi, malu dan tidak ikut lomba. Bahkan lomba kelereng yang tadinya di nanti2 pun tidak menjadi pilihan untuk diikuti, kakak dan adek memilih untuk melihat saja. Okelah taka pa, kali inipun saya tak perlu memaksa karena mereka sedang beradaptasi. Santai dan optimis sajalah menemani mereka hingga muncul binary mata dan cahayanya. Beberapa waktu kemudian, duo jagoan tidak asyik mengikuti lomba malah keasyikan memulai obrolan dan bermain dengan teman baru yang duduk2 di depan rumah. Nampaknya mereka sedang berusaha adaptasi dengan membuat kenyamanan dengan suasana dan teman baru, yang memang dalam keseharian ananda tidak pernah berinteraksi dengan mereka. Alhamdulillah merekapun nyaman dan menikmati suasana dan teman barunya.
Hingga senja menjelang, perlombaan pun belum usai dan akan dilanjutkan setelah maghrib. Kali ini umi melibatkan abi sebagai fasilitator untuk menemani dan memotivasi anak2 mengikuti lomba. Sesuai prediksi ketika abinya terlibat, maka keberanian pun muncul pada diri anak2. Keduanya memutuskan untuk ikut lomba menangkap ikan memasukkan ke dalam botol. Khusus untuk kakak ikut pula lomba memecahkan balon air. Senang mendengar ketika anak2 semangat dan tampak percaya diri, memang benar ya untuk urusan tega dan keberanian serahkan pada ahlinya, karena kalau fasilitatornya tetap umi, bisa jadi duo jagoan akan tetap menempel pada uminya. Hingga sebelum perlombaan dimulai umi menegaskan berkali-kali, anak2 berani ya? Mereka pun senyum2 iya aku berani.
Ketika tiba giliran ananda Raihan dan Zaidan lomba menangkap Ikan, saya senang sekali melihat mereka berani ikut barisan dengan senyum tersungging di pipi mereka. Alhamdulillah… umi dan abi bersorak menyemangati mereka. Meski untuk adek umi tetap mendampingi karena masih terlalu kecil untuk seusianya berlomba dengan anak2 usia diatasnya. Berlari, menangkap ikan, dan memasukkan ke dalam botol. Meski sampai waktu berakhir kakak hanya mendapatkan 1 ikan, sedangkan adek hanya bermain2 air, tapi mereka menikmati perlombaan. Tiba pula pada giliram lomba memecahkan balon air, kakak tampak semangat dan yakin akan menang. Sesi pertama kakak memenangkan lomba dan ketika semifinal kakak kalah cepat dengan lawan. Cukup diacungi jempol, ketika emosi anak2 stabil selama mengikuti lomba. Kalah menang pun tak jadi soal bagi mereka. Kata kakak yang penting aku sudah berani. Besol-besok mau ikut lagi lomba dirumah, karena seru2 lombanya. Selesai permainan umi dan abipun ngobrol dengan kakak dan adek. Menurut kakak lomba memukul balon air lebih seru karena seperti perang (heeee hobi banget dia dengan perang2an, didukung kekuatan fisik dan kinestetiknya). Lain lagi dengan adek yang tampak lebih menikmati interaksi dengan teman barunya. Alhamdulillah pembelajaran tentang keberanian, inisiatif, mau mencoba, interaksi dengan orang baru, pemahaman tentang kalah dan menang mampu dilewati ananda dengan baik. 

  


Beberapa hasil pengamatan pada ananda :

An. RAIHAN  (6y2m)
An. ZAIDAN (3y8m)
Ranah Intrapersonal
Percaya diri dengan kemampuan, berani mengikuti lomba, siap untuk bersaing, semangat
(meski butuh waktu lama untuk adaptasi dan memunculkan sikap2 di atas)
Berani dan semangat mengikuti perlombaan (meski dia belum begitu mengerti)
Ranah Interpersonal
Mampu mengungkapkan keinginan ikut atau tidak ikut lomba, mampu bersosialisasi dengan teman baru, berkompetisi dengan sehat dan semangat.
Mampu mengungkapkan keinginan meski ikut lomba hanya karena ikut2an kakaknya, mampu bersosialisasi dengan teman baru, bermain dengan teman baru
Ranah Change Faktor
Semangat untuk mengikuti perlombaan tahun depan denga lebih baik. Tidak harus menang yang penting aku berani mencoba
-
Ranah Spiritual
Memulai lomba dengan basmallah dan berdoa agar dimudahkan dan diberi kekuatan sama Allah (kata kakak)
Berdoa


Solichati 19/8/2017

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIp
#BintangKeluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar