LOMBA
MEMECAHKAN BALON AIR & MENANGKAP IKAN
Masih tetap di hari Jumat, ananda
mengisi hari2 dengan ragam aktivitas yang menyenangkan. Setelah paginya bermain
peran penjual dan pembeli, ananda memutuskan istirahat sejenak, Sesaat setelah
adzan Ashar dikumandangan dan menunaikan sholat ashar, perlombaan anak2 dalam
rangka memperingati hari kemerdekaan yang ke-72 pun dilaksanakan dengan
kemeriahan dan partisipasi anak2 dari usia TK hingga SD. Berbeda dengan tahun2
sebelumnya ketika duo ananda masih kecil, kami memutuskan hanya untuk melihat
lihat perlombaan yang ada. Tapi kali ini abi dan umi sepakat perlombaan tahun
ini setidaknya ananda mau terlibat, meski hanya sebentar, apalagi kegiatan ini
dilakukan tepat di depan rumah, sehingga menjadi tersendiri bagi kami
sekeluarga untuk turut memeriahkan.
Sebenarnya, pagi dihari yang
sama, disekolah kakak pun diadakan aneka perlombaan, dari makan krupuk,
memindahkan bendera, dan memakai baju, tetapi kakak memilih untuk tidak ikut.
Saat ngobrol sepulang sekolah, kakak menyampaikan jika lomba2nya tidak seru,
makanya dia memutuskan untuk tidak ikut. Hmmm tak apalah batin saya, ananda
mampu mengambil keputusan dengan argument yang menurutnya tepat saat itu. Lalu
saya pun bertanya memangnya menurut kakak permainan atau lomba apa yang seru??
Jawabnya “Aku maunya maen bawa kelereng di sendok”. Aha karena perlombaan
didepan rumah pun ada permainan kelereng, maka mata kakak berbinar2 dan
memutuskan untuk berani ikut lomba. Tapi lain dengan adek yang memutuskan untuk
melihat-lihat saja.
Sesaat setelah perlombaan
dimulai, umi pun mulai mengamati duo jagoan. Sesuai dugaan umi dan kebiasaan
anak2 dengan lingkungan baru, banyak orang, maka reaksi pertama yang muncul
adalah diam, mengobservasi, malu dan tidak ikut lomba. Bahkan lomba kelereng
yang tadinya di nanti2 pun tidak menjadi pilihan untuk diikuti, kakak dan adek
memilih untuk melihat saja. Okelah taka pa, kali inipun saya tak perlu memaksa
karena mereka sedang beradaptasi. Santai dan optimis sajalah menemani mereka
hingga muncul binary mata dan cahayanya. Beberapa waktu kemudian, duo jagoan
tidak asyik mengikuti lomba malah keasyikan memulai obrolan dan bermain dengan
teman baru yang duduk2 di depan rumah. Nampaknya mereka sedang berusaha
adaptasi dengan membuat kenyamanan dengan suasana dan teman baru, yang memang
dalam keseharian ananda tidak pernah berinteraksi dengan mereka. Alhamdulillah
merekapun nyaman dan menikmati suasana dan teman barunya.
Hingga senja menjelang,
perlombaan pun belum usai dan akan dilanjutkan setelah maghrib. Kali ini umi
melibatkan abi sebagai fasilitator untuk menemani dan memotivasi anak2
mengikuti lomba. Sesuai prediksi ketika abinya terlibat, maka keberanian pun
muncul pada diri anak2. Keduanya memutuskan untuk ikut lomba menangkap ikan
memasukkan ke dalam botol. Khusus untuk kakak ikut pula lomba memecahkan balon
air. Senang mendengar ketika anak2 semangat dan tampak percaya diri, memang
benar ya untuk urusan tega dan keberanian serahkan pada ahlinya, karena kalau
fasilitatornya tetap umi, bisa jadi duo jagoan akan tetap menempel pada uminya.
Hingga sebelum perlombaan dimulai umi menegaskan berkali-kali, anak2 berani ya?
Mereka pun senyum2 iya aku berani.
Ketika tiba giliran ananda Raihan
dan Zaidan lomba menangkap Ikan, saya senang sekali melihat mereka berani ikut
barisan dengan senyum tersungging di pipi mereka. Alhamdulillah… umi dan abi
bersorak menyemangati mereka. Meski untuk adek umi tetap mendampingi karena
masih terlalu kecil untuk seusianya berlomba dengan anak2 usia diatasnya. Berlari,
menangkap ikan, dan memasukkan ke dalam botol. Meski sampai waktu berakhir
kakak hanya mendapatkan 1 ikan, sedangkan adek hanya bermain2 air, tapi mereka
menikmati perlombaan. Tiba pula pada giliram lomba memecahkan balon air, kakak
tampak semangat dan yakin akan menang. Sesi pertama kakak memenangkan lomba dan
ketika semifinal kakak kalah cepat dengan lawan. Cukup diacungi jempol, ketika
emosi anak2 stabil selama mengikuti lomba. Kalah menang pun tak jadi soal bagi
mereka. Kata kakak yang penting aku sudah berani. Besol-besok mau ikut lagi
lomba dirumah, karena seru2 lombanya. Selesai permainan umi dan abipun ngobrol
dengan kakak dan adek. Menurut kakak lomba memukul balon air lebih seru karena
seperti perang (heeee hobi banget dia dengan perang2an, didukung kekuatan fisik
dan kinestetiknya). Lain lagi dengan adek yang tampak lebih menikmati interaksi
dengan teman barunya. Alhamdulillah pembelajaran tentang keberanian, inisiatif,
mau mencoba, interaksi dengan orang baru, pemahaman tentang kalah dan menang
mampu dilewati ananda dengan baik.
Beberapa hasil pengamatan pada ananda :
An. RAIHAN
(6y2m)
|
An. ZAIDAN
(3y8m)
|
|
Ranah
Intrapersonal
|
Percaya diri dengan kemampuan, berani
mengikuti lomba, siap untuk bersaing, semangat
(meski butuh waktu lama untuk adaptasi dan
memunculkan sikap2 di atas)
|
Berani dan semangat mengikuti perlombaan
(meski dia belum begitu mengerti)
|
Ranah
Interpersonal
|
Mampu mengungkapkan keinginan ikut atau
tidak ikut lomba, mampu bersosialisasi dengan teman baru, berkompetisi dengan
sehat dan semangat.
|
Mampu mengungkapkan keinginan meski ikut
lomba hanya karena ikut2an kakaknya, mampu bersosialisasi dengan teman baru,
bermain dengan teman baru
|
Ranah
Change Faktor
|
Semangat untuk mengikuti perlombaan tahun
depan denga lebih baik. Tidak harus menang yang penting aku berani mencoba
|
-
|
Ranah
Spiritual
|
Memulai lomba dengan basmallah dan berdoa
agar dimudahkan dan diberi kekuatan sama Allah (kata kakak)
|
Berdoa
|
Solichati 19/8/2017
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIp
#BintangKeluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar