Jumat, 18 Agustus 2017

Day2#BERMAIN PERAN PENJUAL & PEMBELI


BERMAIN PERAN PENJUAL dan PEMBELI

Jum’at pagi sepulang sekolah, kakak dan adik meluangkan waktu bermain bersama. Kali ini mereka kompak bermain peran menjadi penjual dan pembeli makanan dan mainan. Ananda memilih bermain diteras rumah dan leluasa membawa semua mainan dari dalam rumah keluar. Maka sebelum permainan dimulai abi dan umi sudah membuat kontrak belajar dan bermain, agar ananda bertanggung jawab dengan kesepakatan2 seperti rukun saat bermain bersama, menjaga mainan, dan merapikan mainan saat usai nanti.
Seperti biasa kali ini ditemani umi sebagai pemandu bermain sekaligus mengamati kecermelangan mereka masing2. Sekali lagi karena masing2 anak adalah bintang, maka untuk mengamati hal ini pun kami memanfaatkan setiap kondisi dan saat, dimanapun dan kapanpun. Seperti halnya dalam permainan sederghana pagi ini, saat anak2 bermain peran sebagai penjual dan pembeli.
Ranah Intrapersonal: Pada diri ananda Raihan dan Zaidan sudah tampak konsep diri tentang jenis kelamin. Dia Laki2 maka sapaan perannya adalah “Bapak”. Begitu pula saat melibatkan umi sebagai pembeli maka mereka berdua pun memanggil umi dengan sapaan “Ibu/Bu”. Hal ini terlihat tampak kuat pada ananda Zaidan yang sebelum2nya dia masih sering terbalik, atau bahkan mengambil peran sebaliknya.

Ranah Interpersonal : Selama berinteraksi saat bermain mereka berdua menjalankan peran dengan baik saat menjadi penjual atau[un menjadi pembeli, mampu mengungkapkan keinginan dengan baik. Mampu menempatkan diri sebagai kakak dan adek atau patner dalam jual beli. Mereka tampak asyik saat bermain bertukar uang dengan gaya bahasa mereka yang luwes menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Meskipun sesekali masih muncul fase egosentris dari masing2 mereka, mulai muncul perkelahian tapi sesaat kemudian mereka mampu menyelesaikan konflik yang ada. Heeee ini sesi seru bagi umi harus menahan diri untuk terlalu ikut campur atau bahkan muncul pembelaan terhadap salah seorang dari mereka.
Ranah Change Factor : dengan membuat kesepakatan tentang tanggungjawab peran, menjaga mainan, dan menawarkan diri untuk membereskan mainan setelah usai adalah bentuk taanggung jawab atas pilihan ketika mereka memilih untuk mengeluarkan semua mainan yang ada dirumah.
Ranah Spiritual : Saat bermain peran, sangat kuat kebiasaan yang muncul seperti mengucapkan salam, berterima kasih, meminta maaf dan kegiatan ibadah lain yang terbiasa mereka lakukan layaknya dalam kehidupan sehari2 yang sebenar2nya.
Serunya permainan peran kali ini membuat fase akur mereka tampak lebih lama, kompak meski sesekali ada yang dominan untuk mengatur yang lain. Ya mungkin sesekali memang kehadiran tipe pemimpin dibutuhkan meski dalam sebuah permainan peran. Heeeee
Tak lama kemudian sebelum memutuskan usai bermain, mereka pun kompak berbagi tugas untuk membereskan mainan yang berserakan sesuai dengan kesepakatan yang mereka buat diawal. Alhamdulillah sejak Family project mengklasifiksasikan mainan di tantangan yang sebelumnya, ananda masih konsisten dengan berberes mainan denga kotak klasifikasi mainan sampai  saat ini. 


Solichati 18/8/2017

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIp
#BintangKeluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar