MENGENAL
CARA BELAJAR
Belajar di materi kedua tentang METAKOGNISI
yang disampaikan oleh Mas Pandu, mengajak saya untuk terus memutar otak dan
membuka wawasan, serta menuntut saya untuk keluar dari zona nyaman. Selama ini
yang saya yakini bahwa belajar harus duduk tenang, bertemu langsung dengan
guru, atau mengikuti kurikulum yang sudah dibuat di kelas belajar. Tidak mudah
tentunya, terutama bagi saya yang sudah terbiasa bahkan dibiasakan untuk aktif
menerima, bukan mencari. Bismillah tetap akan terus dicoba dan berusaha.
METAKOGNISI mengajarkan kita untuk belajar mandiri.
Menentukan kurikulum diri hingga mencari sumber belajar sesuai dengan menu
belajar yang kita butuhkan. Jadi ibaratnya kita belajar (makan ilmu) sesuai dengan menu yang kita
butuhkan. Kita ingin menambah pengetahuan dan ketrampilan apa saja dalam waktu
dekat untuk mengakselerasi kekuatan yang sudah diidentifikasi di jurnal
sebelumnya. Melalui Metakognisi ini kita melakukan pembelajaran mandiri sehingga
diharapkan kita bisa sadar penuh (aware) dengan proses belajar, bahagia
saat belajar dan merdeka belajar sesuai dengan cara yang nyaman bagi kita.
Sehingga dengan metakognisi ini kita bisa melakukan akselerasi proses
belajar. Beberapa tahapan Metakognisi sebagai
berikut :
NO
|
TAHAPAN METAKOGNISI
|
1
|
Mengambil Inisiatif untuk belajar
|
2
|
Dengan atau tanpa bantuan orang lain
|
3
|
Mendiagnosa kebutuhan belajar
|
4
|
Memformulasikan Tujuan Belajar
|
5
|
Mengidentifikasi Sumber Daya Belajar
|
6
|
Memilih strategi belajar
|
7
|
Mengimplementasi strategi belajar
|
8
|
Evaluasi Hasil Belajar
|
Melalui
tahapan belajar mandiri diatas, diharapkan kita bisa membuat peta belajar, ilmu
dan kegiatan pembelajaran apa saja yang sudah dilalui. Selama proses
pembelajaran tentunya tidak akan berjalan mulus sesuai harapan di awal. Maka
yang perlu kita yakini adalah tidak ada GAGAL dalam belajar, tetapi BELUM
SELESAI. Maka mengevaluasi proses belajar sesuai dengan kekuatan diri, dilakukan
dengan membuat tahapa metakognisi diatas bersifat fleksibel sesuai dengan
kenyaman dan target yang kita buat sendiri.
Mengenal
Cara Belajar sesuai kebutuhan masing-masing kita memang harus dilakukan. Jika mengulas
kembali jurnal 1 tentang kekuatan diri, maka cara belajar yang akan saya
lakukan untuk mempertajam kekuatan diri sebagai berikut :
PUBLIC
SPEAKING
Keterampilan yang saya butuhkan antara lain :
tehnik meningkatkan komunikasi public, komunikasi produktif, menyiapkan bahan
ajar/presentasi, manajemen waktu dan menejemen emosi
MENGAJAR
(EDUCATOR)
Mengajar atau edukasi disini lebih saya
tekankan dan prioritaskan pada mendidik buah hati. Membersamai dan menstimulasi
tumbuh kembangnya. Keterampilan yang saya butuhkan untuk mengakselerasi kekuatan
saya dalam hal mengajar atau mengedukasi antara lain : Kemampuan menyiapkan
bahan ajar/rancangan pembelajaran, Menuntaskan buku parenting yang dibutuhkan
untuk mendidik anak-anak, membuat alat peraga permainan edukatif, membuat
jurnal kegiatan/portofolio kegiatan belajar anak-anak, Komunikasi produktif,
manajemen waktu dan emosi.
LITERASI
Kegiatan literasi disini saya tekankan
seputar membaca buku sesuai kurikulum diri dan menulis, serta melakukan
kegiatan yang mengaktualisasi diri saya dalam bidang literasi, seperti
mengaktfikan rumah baca. Maka keterampilan yang saya butuhkan antara lain :
Tehnik membaca dan paham buku dengan cepat, tehnik menulis dengan mudah,
berlatih membuat review buku, konsisten menulis artikel atau sejenisnya, dan
mengaktifkan kegiatan rumah baca untuk anak-anak.
BEBERES /
MERAPIKAN RUMAH
Saya sangat menyadari bahwa ceruk bahagia
saya adalah ketika saya menikmati membersihkan dan membereskan rumah. Ketika mendapati
rumah bersih dan rapi maka energy bahagia saya lebih banyak dan bisa bertahan
lama untuk bisa membersamai aktivitas yang lainnya. Maka kekuatan ini menjadi
prioritas untuk saya perdalam dan akselerasi. Keterampilan yang saya butuhkan
untuk menu belajar beberes/merapikan rumah antara lain : tehnik
beberes/merapikan rumah dengan efektif dan efisien, manajemen waktu dan emosi.
MERAWAT /
MEMBERIKAN PELAYANAN (bidang kesehatan)
Salah satu sumber bahagia saya adalah ketika
saya mampu memberikan bantuan dan melayani orang lain, terutama dalam bidang
ilmu yang sudah pernah saya pelajari yaitu kesehatan. Meskipun saat ini belum
menjadi prioritas, saya berharap akan ada kemudahan untuk mewujudkan mimpi saya
dalam bidang ini suatu saat nanti. Maka beberapa keterampilan yang saya
butuhkan untuk akselerasi belajar adalah : komunikasi produktif, manajemen
waktu dan emosi, spesialisasi bidang kesehatan sesuai peminatan saya (menempuh
pendidikan formal jika dibutuhkan atau kursus sesuai peminatan), mendirikan
sarana konsultasi kesehatan untuk menambah jam terbang saya dalam bidang
keilmuan ini.
Pemetaan cara belajar sesuai dengan skala
prioritas sebagai berikut :
PENTING &
TIDAK MENDESAK
Tehnik
menulis
Review
Buku
Konsisten
Menulis
|
PENTING
& MENDESAK
Manajemen
Waktu dan Emosi
Tehnik
baca dan paham buku dengan cepat (parenting)
Komunikasi
Produktif dan publik
Membuat rancangan
pembelajaran (bahan ajar, kurikulum dan jurnal kegiatan terutama dalam
mendidik anak)
Tehnik
beberes yang efektif dan efisien
|
TIDAK
PENTING & TIDAK MENDESAK
Pendidikan
formal dan kursus sesuai peminatan di bidang kesehatan
Mendirikan
sarana konsultasi kesehatan
|
TIDAK
PENTING & MENDESAK
Membuat
alat peraga pembelajaran
Tehnik
membuat jurnal/portofolio
Mengaktifkan
Rumah baca
|
Memilih prioritas diantara semua kebutuhan
belajar memang tidak mudah. Tetapi syahwat ini memang harus dilatih untuk
menjalankan pilihan yang sudah dibuat. Pasang kacamata kuda begitu
istilah yang sering digunakan untuk memaksa diri focus pada target yang sudah
dibuat, agar tidak mudah tergoda dengan capaian atau target orang lain, dan
banyaknya ilmu menarik yang beredar dan sangat mudah di dapat. Ingat belajar
sesuai dengan menu yang dibutuhkan. Ungkapan “Kamu Menarik Tetapi Aku Tidak Tertarik” bisa menjadi pengingat untuk tetap focus pada
target dan capaian yang diinginkan. Berikut prioritas keterampilan yang saya
pilih untuk menjadi menu belajar. Semoga Allah memudahkan saya untuk konsisten
dengan target yang dibuat.
Solichati, 24 Desember 2019
#janganlupabahagia
#Jurnalmingguke2
#materi2
#kelastelurtelur
#bundacekatan1
#institutibuprofesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar