Minggu, 10 Desember 2017

Day10#Level10#KITA SEMUA BERHARGA

KITA BERHARGA DENGAN KEUNIKAN KITA

Masih seputar topic rivalry, lagi2 masing-masing duo jagoan merasa bahwa dirinya lah yang paling berharga, paling banyak membantu dan masih banyak lagi. Ketika umik meminta tolong mengerjakan sesuatu, sesekali mereka berebut peran sehingga merasa paling berharga dan dibutuhkan.  Yang terkadang tidak jarang kompetisi antara keduanya akan berujung pertengkaran. Di sisi lain abi dan umi akan selalu berusaha untuk menahan emosi mencampuri urusan mereka saat bertengkar, hmmm meski kadang tidak mudah juga ya, menyaksikan anak2 bertengkar dengan diam saja. Pasti akan ada yang tidak tahan, sebenernya hanya karena tidak ingin ada yang membahayakan satu sama lain. Baru setelah semua emosi mereda, saatnya berbagi nasehat dan saling mengingatkan. Sama seperti kemarin… umi pun mendongeng tentang angin dan matahari.

Suatu hari seorang pengembara sedang berjalan melintasi suatu daerah, hingga berhenti sejenak untuk melepas lelah. Nah tampaknya di sisi lain ada angina dan matahari yang sedang bersitegang, membuat pengakuan manakah diantara mereka berdua yang lebih berharga??
Angin pun berniat menantang matahari. Angin ingin menunjukkan bahwa yang memiliki kekuatan tidak hanya matahari, ia pun bisa memiliki kekuatan yang dahsyat. Akan tetapi matahari pun menolak karena ia tidak ingin bertanding dengan angin. Namun angina tetap ingin memaksa matahari untuk melepaskan baju pengembara. Karena dipaksa terus menerus akhirnya matahari pun menerima tantangan angin.

Angin mendapat kesempatan pertama. Ia menggunakan selurh kekuatannya dengan menghembuskan angin yang sangat kencang untuk menerbangkan baju pengembara. Namun dengan sigap pengembara tersebut mampu menangkap bajunya dan mengenakannya kembali. Angin pun cemberut karena ia merasa kalah.Tiba giliran matahari, dia mencoba bersinar lebih terang dan terik, sehingga perlahan-lahan udara menjadi lebih panas. Dan pengembara pun merasa kepanasan, lalu membuka bajunya. Matahari pun berhasil membuat pengembara melapas bajunya.

Sambil duduk di bawah pohon, sang pengembara pun mencari angin. Ia tampak mengibas-ibaskan badannya dengan baju yang ia lepaskan tadi. Angin pun tersenyum dan mulai berembus sepoi-sepoi. Angin kembali merasa dibutuhkan. Ia merasa bersalah telah bertindak sombong terhadap matahari. Akhirnya mereka pun tersenyum kembali dan bekerja saling membantu.

Inilah hikmah pembelajaran kami hari ini, bahwa kita semua diciptakan Allah dengan potensi, kelebihan dan kekurangan masing2. Dan kita akan menjadi berharga sesuai dengan keunikan kita masing-masing. Semoga kelas kalian akan menjadi saudara yang saling menjaga dan bekerja sama ya nak…

Solichati, 9/12/2017

#MendongengDay10
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP

#GrabYourImagination

Tidak ada komentar:

Posting Komentar