KITA BERHARGA DENGAN KEUNIKAN KITA
Masih seputar topic rivalry, lagi2
masing-masing duo jagoan merasa bahwa dirinya lah yang paling berharga, paling
banyak membantu dan masih banyak lagi. Ketika umik meminta tolong mengerjakan
sesuatu, sesekali mereka berebut peran sehingga merasa paling berharga dan
dibutuhkan. Yang terkadang tidak jarang
kompetisi antara keduanya akan berujung pertengkaran. Di sisi lain abi dan umi
akan selalu berusaha untuk menahan emosi mencampuri urusan mereka saat
bertengkar, hmmm meski kadang tidak mudah juga ya, menyaksikan anak2 bertengkar
dengan diam saja. Pasti akan ada yang tidak tahan, sebenernya hanya karena
tidak ingin ada yang membahayakan satu sama lain. Baru setelah semua emosi
mereda, saatnya berbagi nasehat dan saling mengingatkan. Sama seperti kemarin…
umi pun mendongeng tentang angin dan matahari.
Suatu hari seorang pengembara sedang berjalan
melintasi suatu daerah, hingga berhenti sejenak untuk melepas lelah. Nah
tampaknya di sisi lain ada angina dan matahari yang sedang bersitegang, membuat
pengakuan manakah diantara mereka berdua yang lebih berharga??
Angin pun berniat menantang matahari. Angin
ingin menunjukkan bahwa yang memiliki kekuatan tidak hanya matahari, ia pun
bisa memiliki kekuatan yang dahsyat. Akan tetapi matahari pun menolak karena ia
tidak ingin bertanding dengan angin. Namun angina tetap ingin memaksa matahari
untuk melepaskan baju pengembara. Karena dipaksa terus menerus akhirnya
matahari pun menerima tantangan angin.
Angin mendapat kesempatan pertama. Ia
menggunakan selurh kekuatannya dengan menghembuskan angin yang sangat kencang
untuk menerbangkan baju pengembara. Namun dengan sigap pengembara tersebut
mampu menangkap bajunya dan mengenakannya kembali. Angin pun cemberut karena ia
merasa kalah.Tiba giliran matahari, dia mencoba bersinar lebih terang dan
terik, sehingga perlahan-lahan udara menjadi lebih panas. Dan pengembara pun
merasa kepanasan, lalu membuka bajunya. Matahari pun berhasil membuat
pengembara melapas bajunya.
Sambil duduk di bawah pohon, sang pengembara
pun mencari angin. Ia tampak mengibas-ibaskan badannya dengan baju yang ia
lepaskan tadi. Angin pun tersenyum dan mulai berembus sepoi-sepoi. Angin
kembali merasa dibutuhkan. Ia merasa bersalah telah bertindak sombong terhadap
matahari. Akhirnya mereka pun tersenyum kembali dan bekerja saling membantu.
Inilah hikmah pembelajaran kami hari ini,
bahwa kita semua diciptakan Allah dengan potensi, kelebihan dan kekurangan
masing2. Dan kita akan menjadi berharga sesuai dengan keunikan kita
masing-masing. Semoga kelas kalian akan menjadi saudara yang saling menjaga dan
bekerja sama ya nak…
Solichati, 9/12/2017
#MendongengDay10
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
Tidak ada komentar:
Posting Komentar