Selasa, 13 Februari 2018

Day2#GPA1#SUAMIKU... SEPARUH JIWAKU

SEPARUH JIWAKU

“Aku memilihmu bukan hanya karena ingin. Tetapi aku memilihmu karena aku yakin bahwa bersamamu surga akan menjadi lebih dekat”

Mencoba mengingat kenangan awal mula memulai biduk rumah tangga. Tak bisa dipungkiri bahwa scenario Allah memang jauh lebih baik daripada rencana manusia. Meyakini betul bahwa takdir tentang jodoh pun telah tertulis sejak ruh ditiupkan, ketika diri masih berada dalam Rahim bunda. Inilah yang menguatkan keyakinan bahwa segala sesuatu yang dipintakan atas ijin Allah insyaAllah yang terbaik. Dipertemukan dengan orang terbaik di waktu paling baik. Disinilah niatan awal terpatri bahwa bukan karena harta, keturunan, rupa fisik, tapi karena agama dan kekuatan iman yang menjadi pondasi menentukan pilihan. Niatan tak hanya bahagia di dunia tapi hingga ke surga menjadi pondasi utama membangun rumah tangga.

Setidaknya kurang lebih 8 tahun kami membina rumah tangga, hidup bersama dengan orang yang awalnya asing. Tidak sedikit lika liku, perbedaan pendapat yang terjadi hingga beradu ego ketika memutuskan untuk hidup bersama. Tapi inilah kata banyak orang, bahwa perbedaan atau bisa jadi pertengkaran adalah bumbu dalam rumah tangga.

Mengutip goresan pena penulis muda yg menginspirasi (Salim A Fillah)
“Ada dua Pilihan ketika aku bertemu Cinta : JATUH CINTA dan BANGUN CINTA. Padamu aku memilih yg Kedua agar cinta kita menjadi Istana Tinggi menggapai ke Surga”
Maka saya pun lebih menyukai redaksi bangun cinta drpd jatuh cinta… karena BANGUN CINTA ini membuat hati tak sekedar berbunga2 dan cengeng dengan segala cinta dan pernak perniknya. Tp ada kewajiban besar untuk mempertahankan pernikahan seberat apapun ujiannya. Jika hanya jatuh cinta mungkin sejak awal sudah kecewa karena ternyata bisa jadi apa2 yang kita harapkan dari pasangan tak sepenuhnya sempurna kita dapatkan, menuntut pasangan untuk berbuat lebih dan lain sebagainya sesuai dengan keinginan kita. Dan akan terjadi sebaliknya jika bangun cinta senantiasa kita pupuk setiap harinya. Tak ada lagi kata menuntut pasangan untuk berbuat atau memberikan lebih, tetapi justru kita akan menuntut diri untuk terus menjadi lebih baik dihadapan Allah dan pasangan kita. Bersama berbenah untuk memantaskan diri menjadi suami/istri terbaik bagi pasangan2 kita.

Berjodoh dengan sosok nya adalah keburuntungan besar bagi saya dan keluarga. Suami yang dilahirkan dari seorang ibu yang solihah yang banyak memberikan bekal keimanan dan kehidupan.
Setelah 8 tahun kebersamaan, ta’aruf pun akan terus berlanjut. Saya semakin menemukan sosok yang bertanggungjawab dengan prinsip dan nilai2 dalam keluarga, tegas mendidik istri untuk lebih utamakan amanah keluarga dan meminta saya dengan tegas untuk tidak terikat pekerjaan dengan lembaga/instansi karena lebih suka jika istri membersamai dan mendidik anak2. Sosok yg selalu sabar membersamai dengan segala kekurangan saya. Yang tak pernah keberatan dengan banyaknya permintaan saya, Yang tak pernah sakit hati ketika senyumku sinis, saya yang masih sering cemberut karena emosi yang tdk stabil. Yang selalu mengerti dan membantu saya menyelesaikan setiap pekerjaan rumah dan mendidik anak2 meski tanpa dminta. Inilah alasan yang cukup kuat bagi saya untuk terus membangun cinta…

Disinilah kami saling mengenal dan terus belajar untuk tak saling menuntut pasangan berbuat baik tapi menuntut diri sendiri untuk memberikan yang terbaik bagi pasangan. Bergandengan tangan untuk bersama-sama berbenah menjadi hamba terbaik di hadapan Allah, menjadi orang tua terbaik bagi anak keturunan kami, menjadi anak2 terbaik bagi orang tua kami, serta menjadi bagian terbaik bagi masyarakat. Bismillah… Tentunya segala kesempurnaan hanya milik Allah semata, maka kami tak akan bergegas menjadi sempurna, tetapi menjadi yang terbaik bagi Dzat Yang Maha Sempurna. Aamiin.

Untaian Doa yang tak pernah putus…
Semoga Allah menghimpun kami untuk saling melengkapi,menguatkan dalam iman dan islam. Semoga Allah mengijinkan kita membersamai anak2 hingga mereka dewasa.
Semoga anak keturunan kita dimasukkan dalam barisan orang2 sholeh yang mencintai Rabb dan Rosulnya.
Semoga kebersamaan keluarga dipertemukan di JannahNya.


Solichati, 13 Februari 2018

#Day2
#13Februari2018
#KotaBatu
#6,5y, 4y, 34mgg
#KelasPortofolioAnakbyGPA
#GriyaPortofolioAnak
#MengikatMaknaSepenuhCinta
#PekaAkanUnikAnak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar