NAMA : DOA DAN HARAPAN
Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah
atas limpahan karunia dan nikmatnya… Meski beberapa hari ini menyibukkan diri
dengan aktivitas yang sedikit melelahkan atau memang karena fisik di trimester
ketiga ini menjadi lebih mudah lelah ya..Allah masih memberikan kekuatan untuk
bisa bermanfaat bagi orang lain, terutama bagi suami dan anak2 serta kedua
orang tua.
Memasuki babak baru di kelas pendampingan
penulisan portofolio, Sinergi Asa dan
Rasa bersama Pasangan, sudah kebayang bagaimana caranya nanti dan
kedepannya bisa kompakan dengan pasangan terutama dalam membina rumah tangga.
Tugas ini membuat saya berpikir dan membayangkan beberapa strategi agar
kebersamaan dengan suami mengatur ritme dalam menjalani aktivitas rumah tangga
menjadi efektif dan efisien. Kami berdua sangat menyadari apa tjuan kami
berumah tangga hingga dulu kami berdua memutuskan untuk mengiyakan proses
perkenalan hingga akad diucapkan. Ya di jalan dakwah kami menikah, maka dengan
inilah visi dan misi keluarga kami terus kami benahi dan kuatkan agar
keberadaan diri dan keluarga bermanfaat untuk kebaikan diri, keluarga dan sesame.
Berat… tapi kami yakin Allah akan menguatkan.
Ngobrol santai dengan pasangan sebenarnya
sudah menjadi hal yang biasa kami lakukan sejak awal pernikahan. Hal ini di
dukung dengan sifat saya yang cerewet (dominan ngomong) dan suami yang memang
sudah dibiasakan ada dialog dengan keluarga dari keluarga besar suami.
Alhamdulillah setidaknya kebiasaan menjadi klop bagi kami berdua. Mulai dari
pembicaaraan ringan, bercandaan hingga pembicaraan berat, yang terkadang juga
tidak menutup kemungkinan ada ketegangan saat diskusi sedang berlangsung karena
cara pandang kami yang berbeda. Heeee harap maklum karena kami dibesarkan dari
tipe keluarga yang berbeda. Disinilah maksud Allah menyatukan, agar kami saling
mengisi dan menguatkan…
Pagi ini, seperti biasa waktu luang untuk
kami berdua ada dipagi hari ketika anak2 sudah berangkat ke sekolah. Ngobrol
santai kami lakukan saat sarapan bersama, terkadang saat di dapur atau bahkan
di kamar tidur saat semua urusan domestic sudah terselesaikan. Pembuka diskusi
sudah saya sampaikan saat bercengkrama sambil berkutat dengan urusan dapur,
kegelisahan hati tentang menguatkan ikhtiar dan tawakkal menjelang proses
persalinan. Pilihan tentang harus VBAC atau SC lagi untuk ketiga kalinya dengan
semua resiko yang ada. Meski 70% suami sudah mantap memutuskan untuk SC lagi,
jauh dilubuk hati saya masih ada harapan akan kehebatan Allah Yang Maha
Berkehendak. Maka memperbanyak doa agar Allah memberikan keputusan yang
terbaik. Dialog panjang lebar yang bermuara pada ibadah kita kepada Allah
hingga pada diskusi tentang nama anak. Heee mencoba mendistraksi pikiran dengan
proses lahiran ke nama2 indah dan doa yang akan kami titipkan pada nama anak
kami. Meski sampai detik ini belum menemukan nama yang pas, masih tetap harus
menyiapkan dua nama untuk anak laki2 atau perempuan. Heeee surprise sajalah
nanti jenis kelamin ananda ini apa, karena tenaga kesehatan yang memeriksa menyatakan
hasil yang berbeda. Yang penting bagi kami ananda dan saya sehat dan proses
persalinan lancer tanpa kendala apapun. Ya Rabb mudahkanlah…
Alhamdulillah komunikasi produktif akan terus
kami jalankan sejak mendapatkan ilmu ini ketika mengikuti kelas bunda sayang atau
seminar parenting yang lainnya. Setidaknya diskusi pagi ini mengerucut pada
keyakinan kami kepada Allah, tawakkal pada Allah dan menjadi tugas kami orang
tua untuk memberikan nama terbaik bagi ananda sebagai bagian doa dan harapan
kami padanya.
Hello, dekbay… Abi, umi dan kakak2 sudah
tidak sabar ingin segera bertemu… Sehat2 ya diperut umi untuk beberapa hari
kedepan. Ayooo semangat berjuang bersama umi, lahiran lancer dan sehat2.
Saaaayaaaaang adek… ^_^
Solichati, 22
Februari 2018
#Day11
#22Februari2018
#KotaBatu
#6,5y, 4y, 34mgg
#KelasPortofolioAnakbyGPA
#GriyaPortofolioAnak
#MengikatMaknaSepenuhCinta
#PekaAkanUnikAnak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar