AKHIRAT SANG MOTIVATOR
Bagi kita yang diberikan
kenikmatan keimanan, maka kita akan meyakini bahwa orang paling cerdas adalah
mereka yang mengingat kematian dan menyiapkan bekal untuk hidup setelah
kematian. Akhirat… mengimaninya adalah sebuah keniscayaan bagi saya, karena inilah
yang diajarkan dalam agama saya. Dan tentunya membutuhkan perjuangan yang luar
biasa menjaga keistiqomahan diri dalam iman setelah Allah mengijinkan hidayah
ini menyapa diri. Dan tidak mudah membuat diri selalu siaga ingat akhirat
ketika raga menginjak bumi dan disibukkan urusan dunia.
Saya adalah manusia biasa.
Seorang istri dan ibu dari 3 jagoan yang senantiasa terus belajar menjadi lebih
baik. Tak mungkin menjadi sempurna. Menghabiskan waktu sehari-hari, bahkan mungkin
24 jam pun tak cukup, berkutat dengan urusan rumah dan anak-anak. Jenuh, bosan,
terkadang tidak semangat hingga tidak produktif silih berganti menyapa. Belum
lagi benturan prinsip dengan anggota keluarga kecil ataupun keluarga besar, tak
sedikit energy yang dikeluarkan untuk tetap bertahan menjadi orang yang waras
menjalani aktivitas.
Akhirat lah motivator terkuat
untuk tetap bertahan… Yaaa kehidupan setelah kematian yang kita harapkan
perjumpaan dengan Rabb pencipta alam, kehidupan bahagia bersama orang-orang
terkasih kelak di surge yang kita citakan. Itulah yang membuat diri tetap
bertahan untuk meluruskan keikhlasan, meluaskan kesabaran dan meningkatkan
kesyukuran. Belajar terus untuk ikhlas atas smua ketentuan dan kehendak Allah.
Belajar terus untuk bersabar atas semua ujian Allah. Belajar terus untuk
memperbanyak syukur atas nikmat dari Allah sekecil apapun.
Inilah dialog iman sore hari
ini menjelang berbuka puasa, ketika terkadang kondisi hati sedang bergemuruh
dengan banyak hal atau urusan dunia yang melenakan. Astaghfirullah…
Solichati,25Mei2018
#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#MotivationProject
#DialogIman2
#Day14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar