Rabu, 09 Mei 2018

Day86#GPA1#KOMUNIKASI PRODUKTIF


BICARA BAIK ATAU DIAM


Seorang anak adalah peniru ulung terhadap apa dan siapa yang dilihatnya. Terkadang tanpa disadari apa yang mereka lakukan atau katakan adalah imitasi dari perilaku orang dewasa di sekitarnya. Hmmmm jadi banyak-banyak instropeksi diri ketika menemukan anak-anak bertingkah atau berkata yang mungkin kadang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Jangan-jangan ada perilaku yang sedang ditirukan oleh mereka. Siapa ya… dari uminya atau dari abinya. Heee benerlah adanya keberadaan anak2 terkadang membuat orang tua banyak instropeksi diri.

Inilah yang sedang kami diskusikan dengan kakak Ihan, tipe pemimpin yang butuh berbenah dalam hal berkomunikasi. Kakak Ihan yang tidak banyak bicara tapi banyak berbuat terkadang butuh arahan untuk mengungkapkan isi hati/keinginan dengan cara yang baik. Sering kali yang keluar dari lisan kakak terdengar seperti orang yang sedang marah terhadap orang lain, tidak berkenan dan masih banyak deretan ketidaksukaan yang lainnya. Maka kami pun belajar bersama untuk memperbaiki cara berkomunikasi menjadi komunikasi yang lebih produktif. Tidak mudah tentunya merubah kebiasaan yng sudah spontan muncul, tetapi semua butuh proses untuk menjadi lebih baik. Termasuk kakak Ihan dan kami orang tuanya. Bisa jadi kakak berperilaku demikian karena itulah yang tampak olehnya dari orang terdekatnya. Astaghfirullah…

Masih teringat bahwa benarlah adanya kitalah yang bertanggungjawab terhadap hasil komunikasi yang kita lakukan. Jika kita berbiacar dengan cara negative maka hasil yang kita dapatkan dari lawan bicara kita juga hal yang negative. Demikian pula sebaliknya. Dan kali ini kakak Ihan berusaha membuktikan mencoba untuk belajar berbicara dengan cara yang baik, intonasi yang rendah… Daaan kakak Zaidan pun mau mendengarkan arahan kakak Ihan. Biasanya tidak demikian, dengan gaya bicara kakak Ihan yang sangat dominan mengatur orang terkadang menyulut emosi lawan bicara untuk berperilaku negative pula seperti marah misalnya. Ketika menemukan kakak Ihan sedang berjuang keras untuk belajar komunikasi produktif, umi pun memberikan reward dengan memberikan pujian, senang mendengar kakak Ihan mampu berbicara dengan baik. Maka seharian bermain dengan adeknya pun kakak Ihan terus berusaha berbiacar dengan baik agar adeknya mau mendengarkan dan mengikuti perintahnya. Heeee commander banget nih si sulung. Alhamdulillah suasana bermain bersama pun menjadi lebih ceria dan hangat.

Hari ini ide kakak ihan berkutat bermain evamath, kelereng dan mobil. Merangkai evamath membentuk garasi, jembatan, pipa lorong dan masih banyak lagi. Belajar memasukkan kelereng ke dalam botol, menerima konsekuensi dengan coretan bedak di wajah jika kelereng tak masuk lubang botol. Selama waktu bermain pun kakak Ihan masih terus belajar untuk bisa berkomunikasi dan menyampaikan keinginan dengan cara bicara yang baik. Umi pun sesekali mengingatkan kakak Ihan, jika tidak bisa bicara dengan baik, maka lebih baik diam. Setidaknya mengajak ananda untuk meneladani Rasulullah. MasyaAllah senangnya bisa membersamai ananda dengan sepenuh hati dan sepenuh waktu.

Solichati, 9 Mei 2018

#Day86
#9Mei2018
#KotaBatu
#6y11m, 4y5m, 56d
#FitrahBelajar
#KelasPortofolioAnakbyGPA
#GriyaPortofolioAnak
#MengikatMaknaSepenuhCinta




Tidak ada komentar:

Posting Komentar