APALAH ARTI SEBUAH NAMA DAN PANGGILAN
Diskusi seru yang terkadang tidak jarang
berujung pada perdebatan seru di antara duo kakak jagoan. Selepas sholat
maghrib, kami berempat, umi-kakak Ihan-kakak Zaidan-adek Haikal, berkumpul
diruang tamu. Seperti biasa selepas maghrib hingga Isya’ adalah Qur’an time
yang sudah rutin kami lalui. Mengaji hijaiyah, menghafal Alqur’an, membaca
terjemah atau sekedar bercerita ringan tentang kandungan ayat Alqu’an yang ada
di sekitar kita. Nah sore ini kami diskusi tentang makna nama kami… berawal
dari nama Kakak Ihan yang ada di potongan ayat Surat Ar Rohman. Kakak Ihan pun
menanyakan apa makna atau arti dari namanya. Raihan berarti harum. Nama umi ada
di dalam Al Ashr. Nama Abi, kakak Zaidan dan adek Haikal umi belum menemukan
terdapat dalam surat apa di dalam Alqur’an. Akhirnya umi pun menyampaian bahwa
nama Muhammad ada di dalam Alqur’an. Karena kami bersepakat untuk laki-laki,
nama Muhammad harus bersanding dengan kosakata nama yang lain untuk menjadi
nama yang utuh. Alhamdulillaj dengan penjelasan singkat itu kakak Zaidan sangat
senang bahwa namanya juga ada dalam Alqur’an.
Hal inilah yang menjadi salah satu kewajiban
orang tua terhadap anaknya, memberikan nama yang baik. Senang rasanya ketika
anak-anak menjadi sangat bangga bahwa nama mereka tercantum dalam Alqur’an. Dan
akan sangat kecewa jika nama mereka tidak tercantum dalam Alqur’an. Dan
terkadang berlomba bahwa dirinya lah yang paling baik dan di sayang Allah. Heee
hal-hal seperti inilah yang tidak jarang berujung pada perdebatan dan
pertengkaran. Ya Rabb hidupkan hati kami dan anak-anak kami dengan Alqur’an. Ya
Rabb jadikan Alqur’an menghiasi hati-hati kami.
(emphaty,
significance)
Masih tentang nama dan panggilan. Episode
diskusi berikutnya adalah perdebatan soal panggilan. Sejak adek lahir duo kakak
sudah membuat kesepakatan tentang panggilan mereka. Mas untuk kakak Ihan, dan
Kakak untuk kakak Zaidan. Sesekali ketika umi memanggil dengan sebutan Kakak
maka mereka pun memastikan yang dimaksud umi mas atau kakak. Kakak zaidan pun
sudah tidak mau dipanggil adek katena sudah merasa besar. Karena ini pula
kadang mereka bertengkar. Hingga tak jarang mereka pun berimajinasi jika
bertambah nanti mereka akan dipanggil Abi Raihan dan Abi Zaidan. Ahh anak2
meski engkau belum memahami tentang tanggungjawab dari panggilan yang dimaksud
tetapi kalian sudah menyiapkan diri. Setidaknya sudah memahami tentang fitrah
seksualitas laki-laki dengan perannya menjadi seorang ayah jika dewasa kelak.
Ya Allah jadikan anak2 ini pemimpin yang baik untuk keluarga dan ummat. Aamiin
(fitrah
seksualitas,command)
Di lain kesempatan kakak Ihan sedang
menceritakan latihan pentas seni akhir tahun di sekolah. Tema pentas seni nya
adalah tentang kisah dalam Al-qur’an. Perang Gajah menjadi salah satu kisah yg
diangkat dan akan diperankan kakak Ihan bersama teman-teman satu angkatan. Dari
3 peran yg ada Prajurit-Gajah-Burung, kakak Ihan mendapat peran menjadi burung.
Spontan umi menanyakan kenapa kakak Ihan tidak memilih menjadi prajurit saja?? Karena
biasanya kakak Ihan sangat antusias dengan prajurit,tentara atau panglima
perang. Dan jawaban yang membuat umi bangga dan teharu adalah kakak Ihan tidak
ingin jadi prajuritnya Abrahah karena jahat, kalau jadi burung katanya jadi
tentara Allah yang menyelamatkan ka’bah. masyaAllah…tabarokalloh, semoga Allah
tetap menjagamu menjadi bagian dari barisan orang-orang yang baik. Aamiin.
(command,significance,communicator)
Solichati, 2 Mei 2018
#Day80
#2Mei2018
#KotaBatu
#Raihan(6y10m).Zaidan
(4y4m)
#MendampingiAnakMenemukanUnikDirinya
#KelasPortofolioAnakbyGPA
#GriyaPortofolioAnak
#MengikatMaknaSepenuhCinta
#PekaAkanUnikAnak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar