ALIRAN RASA “SUKA
MEMBACA”
Masih ingat rasa deg-degan dan mata berbinar
saat menerima tantangan pembelajaran sesi ini. Entah mengapa mendengar kata “BUKU,
BACA dan BICARA” sampai saat ini masih menyedot perhatian besar dalam diri
saya. Entah apa namanya, Suka, Hoby atau tergila-gila heeee. Belum lagi
akhir-akhir ini si kakak lagi antusias belajar tentang huruf-huruf. Sampai
suatu ketika hasil evaluasi di sekolah, ananda Ihan masih tetap konsisten
belajar bunyi dan bentuk huruf E. Hmmm kadang sesekali terlintas rasa khawatir
bagaimana jika ananda terlambat bisa membaca. Saya luangkan untuk ngobrol
santai dengan guru dan mendapatkan motivasi bahwa tak perlu tergesa2 atau
bergegas ananda bisa huruf ini itu atau menggegas membaca. Tuntaskan dulu tahap
MENDENGAR atau kemampuan ananda untuk menyimak. Hmmm kembali lagi mengingat tahapan
menstimulasi kemampuan anak “Mendengarkan (listening skills) – Berbicara
(Speaking Skills) – Membaca (Reading Skills) – Menulis (Writing Skills)”. Semakin
mantap bahwa tak perlu menggegas, karena akan jauh lebih penting membuat anak
SUKA BACA daripada sekedar BISA MEMBACA. Memiliki dua balita dengan tahap usia
berbeda menjadi tangtangan tersendiri bagi saya dalam menstimulasi
perkembangana bahasa dan suka membaca. Ananda Raihan (6y) dengan gaya belajar
kinestetiknya dia selalu punya cara untuk bisa menyimak apa yang dia dengar,
kosakata dan kemampuan bicara yang wooow, bahkan terkadang sudah mulai
menanyakan perbedaan bahasa dari kosakata yang dia dengarkan. Apakah itu bahasa
jawa atau bahasa Indonesia? Heeee efek banyak bahasa yang dia dengar.
Alhamdulillah saat kecil dia tidak mengalami bingung bahasa. Karena sesekali
kami berusaha menjelaskan maksud kata yang dia dengarkan. Lain lagi dengan si
dedek dengan modalitas auditorinya… diusia nya 3,5y kosakata hampir sama dengan
si kakak. Wooow banget. Berbicara dengan kalimat lengkap pun sudah mahir. Hmmm emaknya
cerewet (Hoby Bicara red) nurun deh ke anak2nya…
Ruang Baca mini milik keluarga menjadi ruang
yang produktif selama beberapa waktu terakhirnya ini…heee tamparan hebat
mendarat di pipi uminya ini yang Hoby koleksi buku. Menjadi tantangan untuk
segera mengkhatamkan banyak buku yang telah dikoleksi dan menerapkan ilmu yang
di dapat setelah membaca. Memberikan teladan membaca menjadi prioritas utama. #ForThingstoChangeIMustChangeFirst Pohon literasi milik abi dan umi, Kereta
Literasi milik Duo jagoan sudah kami sepakati menjadi media untuk
mendokumentasikan hasil membaca buku. Maka di hari pertama pun ananda sudah
berkomitmen aku mau banyak baca, biar kereta ku lebih panjang, gerbongku lebih
banyak dari daun2 nya umi. Dalam sehari di hari pertama langsung tuntas
menghabiskan beberapa buku. Hingga uminya pun belajar melatih kesabaran dan
menata semangat karena Allah lebih menyukai amalan yang sedikit tapi konsisten
daripada banyak sekaligus dalam sehari tapi tidak pernah baca lagi setelahnya.
Hmmm lagi2 ini nasehat sendiri untuk emaknya. Pagi bangun tidur dan malam
menjelang tidur menjadi waktu yang pas untuk “READING TIME”. Selama bulan
Ramadhan menjadi pembinaan bagi kami untuk menemukan pola dan menajemen waktu
yang baik. Alhamdulillah sudah menemukan pola untuk membaca bersama keluarga. Ketika
mudik pun tak lupa amunisi stimulasi baca menjadi bagian dari perbekalan. Buku2
kesukaan anak2 menemani perjalanan aktivitas mudik kami. Lagi-lagi Tantangannya
adalah untuk istiqomah. Dimanapun dan kapanpun. Buku tentang hadist, Muhammad
Tekladanku, Kisah Sahabat Nabi, Woow Amazing series telah dilahap dengan hati
gembira.
Tentunya tantangan ini tak berhenti sampai
disini, karena PR besarnya bukan sekedar menyelesaikan tantangan tapi lebih
pada istiqomah untuk waktu2 kedepan. Baca dan Baca. Semoga ini juga menjadi jalan
bagi keluarga kami segera merealisasikan RUMAH BACA untuk anak2 dan remaja di
sekitar rumah kami. Aamiin Ya Rabb.
Solichati / 15 Juli 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar