Kamis, 20 April 2017

GAYA BELAJAR ANAK#Day1

Mengenal Gaya Belajar Ananda (Day1#21 April 2017)

Bismillahirrohmanirrohim...segala puji hanya bagi Allah yang telah memberikan banyak nikmat kepada keluarga kami. Salah satu nikmat yang luar biasa adalah waktu membersamai ananda untuk menstimulus tumbuh kembangnya.
Aktivitas pagi ini anak2 lebih banyak berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Sembari uminya menyelesaikan kerjaan domestik saya biarkan dulu lah anak2 menuntaskan kebutuhan motoriknya hingga nanti siap bermain dan belajar dan saya siap untuk mendokumentasikannya.
Sebenarnya sudah sejak lama saya mengamati gaya belajar ananda hanya saja belum optimal dan rutin untuk mendokumentasikannya. Semoga dengan tantangan kali ini bisa lebih istiqomah mendokumentasikan aktivitas bersama ananda. Selama beberapa waktu pengamatan sedikit bisa menarik kesimpulan tentang gaya belajar ananda. Kakak Ihan lebih dominan Visual Kinestetik...perenungan panjang smp saya menyimpulkan tentang ini. Awalnya sejak si kakak sekolah full selama hampir 1 tahun dia menjadi observer ulung di sekolahnya, mengamati dengan detail dan menceritakannya drumah. Sempet galau sih emaknya ini anak kok gak mau ikut aktivitas di sekolah...semua yang diceritakan ketika drumah adalah hasil pengamatan. Heee sampai menemukan kliknya untuk memantapkan kalo anak ini memang visual adalah ketika berbicara selalu minta berhadap2an, melihat lawan bicara. Setiap kali diajak ngobrol tanpa berhadapan semacam tidak mendengarkan ternyata mmg auditornya tidak dominan untuk belajar. Cerita pun juga demikian, setiap kali telling story menjelang tidur selalu minta posisi bisa melihat buku dan halaman mana yang dibaca uminya. Lain lagi dengan sikecil Zaidan diusianya yang sejak kecil memang sudah mulai tampak keunikannya dalam hal menangkap bunyi (waktu si Baby Zaidan tidur selalu tidak nyenyak jika ada suara berisik sekecil apapun, kata orang jawa “Tengen” alias telinganya sangat peka. Dengan bertambahnya usia pun keunikan ini tetap bertahan, sekali diajak ngobrol, cerita atau apalah sumber bunyi ini selalu langsung direspon tanpa ada pengulangan, ketika telling story pun dia hanya mengandalkan telinga untuk mendengar dan menangkap makna tanpa butuh buku dan tentunya mudah menghafal apa2 yang dia dengar, konsentrasi mudah beralih ketika ada kebisingan. Alhasil saya menyimpulkan ini anak nurun uminya “Auditori’ banget.

Masih ingat tentang tidak terlalu terburu buru menyimpulkan tentang bakat atau mungkin gaya belajar anak. Bahkan dikatakan gaya belajar inipun juga akan berubah karena pengaruh lingkugan atau yang lainnya. Maka tantangan kali ini pun membuat saya termotivasi untuk terus mengenal gaya belajar ananda atau perubahan yang ada dari gaya belajar sebelumnya. Yup...mencoba mengadaptifkan anak dengan segala kondisi untuk bisa mengoptimalkan gaya belajarnya maka menstimulasi visual-auditori-kinestetik untuk mengenal mana yang lebih dominan menjadi sebuah keharusan.

Mencoba tantangan mulai hari ini, spontanitas saja pembelajaran hari ini dmulai ketika duo jagoan sedang cekcok tentang adab2 makan. Ceritanya duo jagoan lagi makan kue oleh2 kakak dari sekolah, karena sedikit kepedasan si kakak langsung lari ke dapur dan menuang air putih untuk diminum. Si adek spontan saja ngingatkan kakaknya “Minum sambil duduk, gak boleh berdiri”... Heeee si kakak cuek saja. Diulangi lagi nih omelan di adek...tp respon kakak juga tdk berubah. Hmmmm sengaja atau bisa jadi mmg gak dengar nasehat adiknya. Lari lah si dedek ke uminya... Laporan ke komandan. Heeee anak2. “Umi umi kakak itu lho minum sambil berdiri”... tak selang berapa lama kakak nongol dihadapan umi. “Kakak tadi sedang apa nak?” heee ciri khasnya kalo ngobrol face to face. Alhamdulillah respon kilat “Aku kehausan mik,habismakan kue,terus minum air putih di dapur”. “Ooo kepedasan ya...bagaimana cara minumnya sayang?” heeee lsg nylonong ajah adeknya yang jawab “kakak minum sambil berdiri”, nyengar nyeingir ajah si kakak. “Betul kah kak?”... Iya. “Waaa padahal tadi umi dengar klo adek sudah ingatkan kakak”. “Aku gak dengar. Aku lupa minumnya sambil berdiri. Maaf ya mi...”. Siiiip atas ijin Allah dialog tidak berakhir dengan cekcok. Wkwkwk karena biasanya lanjut adegan baru ya...heeee. “Alhamdulillah...anak2 umi sholeh. Kita belajar sama2 ya menjadi lebih baik biar di sayang Allah.” Di akhir sesi umi bercerita tentang adab2 makan lebih tepatnya yuk kita contoh Teladan utama kita bagaimana cara makannya ya... Cerita...mempraktekkan bersama ternyata memang lebih seru untuk dipahami anak2. Daripada memperingatkan atau menegur atas kelalaian.   
Alhamdulillah kami sepakat akan belajar bersama dan saling mengingatkan jika ada yang terlupa.

Kakak membacakan hafalan hadistnya tentang adab2 makan. Heee sampai ndak krasa dek Zaidan tertidur mendengarkan dongeng kali ini. Semoga pembelajaran esok hari lebih seru lagi yaaa...

Solichati#21April2017

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP

FORM PENGAMATAN GAYA BELAJAR ANAK (M. Raihan Azmi 5y10m)
Tanggal
Aktivitas
Visual
Auditori
Kinestetik
Kesimpulan
21/4/2017
Telling Story dan praktek Adab2 Makan
Tatapan mata dan kehadiran yang bercerita selalu dibutuhkan kakak

Meminta membuka buku tentang adab2 makan Rosul (seri Amazzing)

Mendengarkan meski sesekali lebih fokus melihat gerak gerik saat umi cerita
Mengamati gerak gerik

Mempraktekkan tentang adab2 makan sambil menghafalkan hadis
Visual

Kinestetik

FORM PENGAMATAN GAYA BELAJAR ANAK (M. Zaidan Fahmi 3y4m)
Tanggal
Aktivitas
Visual
Auditori
Kinestetik
Kesimpulan
21/4/2017               
Telling Story dan praktek Adab2 Makan
Sesekali mengamati lawan bicara
Mengemukakan ide dengan verbal

Mengingatkan kakak dengan verbal

Banyak berbicara dan ikut menyambung cerita
-
Auditori




Tidak ada komentar:

Posting Komentar