Jumat, 27 Juli 2018

SEKOLAH BARU


SEKOLAH BARU, TEMAN BARU, SEMANGAT BARU

Hiruk pikuk, lalu lalang berbagai pertimbangan memilih dan menentukan sekolah terbaik bagi ananda nampaknya telah berlalu setidaknya 3-4 bulan yang lalu. Bahkan mungkin untuk beberapa sekolah favorit dengan banyak kriteria penerimaan siswa baru, seleksi terhadap calon siswa baru sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum semua orang tua memikirkan sekolah baru untuk anaknya. Atau bahkan mungkin ada banyak orang tua yang memutuskan anaknya sekolah dirumah, karena berbagai pertimbangan. Keputusan pun telah diambil, maka konsekuensi yang ada pun harus dijalankan sebagai bentuk tanggung jawab.

Fasilitas sekolah, sarana dan prasarana, kurikulum sekolah, metode pembelajaran, lokasi sekolah bahkan visi dan misi sekolah turut mempengaruhi orang tua menentukan pilihan. Meski tak jarang sekolah yang banyak dilirik oleh ayah bunda adalah sekolah dengan fasilitas yang lengkap, gedung yang mewah dan segudang prestasi akademik yang menjadikannya sekolah favorit. Karena banyak orang tua yang bangga jika anaknya memasuki sekolah favorit. Atau bahkan banyak juga orang tua yang asal memilih sekolah, yang penting orang tua tidak terlalu sibuk mengurusi anaknya, semua keperluan sekolah dan mendidik sudah dilakukan di sekolah, orang tua fokus bekerja mencari biaya untuk sekolah. Di sisi lain bagi keluarga dengan ekonomi menengah kebawah mungkin sekolah dengan jarak terdekat dari rumah, biaya murah menjadi pertimbangan utama, yang penting anaknya sekolah. Pertimbangan yang manakah yang paling utama bagi ayah dan bunda??

Lain keluarga pasti lain cerita tentang suka duka menentukan pilihan sekolah. Begitu pula dengan keluarga kami. Dua orang putra kami memang masih usia dini. Tahun ajaran ini anak pertama genap usia 7 tahun memasuki jenjang sekolah dasar dan putra kedua di usia 4,5 tahun memasuki jenjang pendidikan taman kanak-kanak. Meski masih usia dini, setidaknya kami berusaha memilihkan tempat pendidikan terbaik untuk putra putri kami. Walaupun tidak bisa dipungkiri pendidikan di rumah tetap menjadi yang utama. Karena satu dan lain hal akhirnya kami pun memutuskan anak-anak sekolah secara formal sebagai patner kami mendidik dirumah. Maka bagi kami pertimbangan pertama adalah Visi dan Misi sekolah yang akan bersinergi dengan visi dan misi keluarga. Kedua, kenyamanan dan kebahagiaan anak-anak di sekolah juga menjadi pertimbangan yang penting. Memilih sekolah yang mampu memfasilitasi gaya belajar dan potensi ananda akan memberikan kenyamanan tersendiri bagi ananda. Setidaknya dua hal ini yang menjadi perhatian penting bagi keluarga kami memilih sekolah bagi ananda.

Kami banyak belajar dari tahun-tahun sebelumnya, ketika mencoba bersinergi dengan salah satu lembaga pendidikan. Tidak cukup hanya kesamaan visi dan misi yang dijalankan disekolah dan dirumah, ternyata kebahagiaan dan kenyamanan juga menjadi hal yang penting baik bagi ananda ataupun bagi kedua orang tua. Karena jika tidak ada keduanya maka tujuan pembelajaran tidak akan optimal diraih. Alhamdulillah di tahun ajaran ini kami menemukan sekolah yang insyaallah sesuai dengan harapan kami dan ananda.

Sekolah Baru, Teman Baru, Semangat Baru
Slogan ini yang tertera di pengumuman saat hari pertama anak-anak kami masuk sekolah. Untuk siapakah slogan ini ditujukan? Tentunya untuk ananda dan untuk kedua orang tua. Karena tak hanya ananda yang bersekolah. Tak hanya ananda yang akan memiliki teman baru. Dan tak hanya ananda yang akan memiliki semangat baru. Kami orang tua pun akan belajar bersama di sekolah ananda, berteman dengan orang tua walimurid yang baru dan guru baru, serta harus memiliki semangat baru dalam membersamai dan mendidik anak-anak kami. Karena sejatinya harus ada kolaborasi yang sehat antara sekolah dan orang tua dalam mendidik anak-anak. Satu hal yang keliru jika semua beban pendidikan ada dalam tanggungjawab sekolah, karena sejatinya pendidik utama adalah kedua orang tua.

Ayo ayah, ayo bunda temukan pendidikan yang sesuai dengan anak-anak kita, pastikan kebahagiaan dan kenyamanan didapatkan anak-anak kita selama belajar.
Ayo ayah, ayo bunda perbaiki semangat mendidik dan membersamai ananda, bertemanlah dengan banyak orang peduli terhadap pendidikan anak-anak kita, dan bersinergilah dengan baik bersama lembaga pendidikan anak-anak kita. Karena kita membutuhkan banyak pihak dalam mendidik anak-anak kita.

Solichati, 25/7/2018


Tidak ada komentar:

Posting Komentar