Sabtu, 28 Juli 2018

KELUARGA


HARTA YANG PALING BERHARGA

Hasil gambar untuk keluarga

Harta Yang Paling berharga adalah Keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga

Selamat Pagi Emak
Selamat Pagi Abah
Mentari Hari ini berseri indah

Terimakasih emak
Terimakasih Abah
Untuk tampil perkasa bagi kami putra putri yang siap berbakti

Kalau tulisan di atas di nyanyikan membawa kenangan saya pada salah satu film yang di putar di stasiun televisi, kala itu usia masih belasan, tepatnya duduk di bangku sekolah dasar. Mengingatkan saya tentang makna keluarga, keharmonisan dalam hubungan orang tua dan anak, tentang tanggung jawab menjalankan peran sebagai orang tua dan anak. Bukankah memang ketika berbicara tentang keluarga pikir kita akan dibawa pada pelaksanaan peran sebagai anggota keluarga. Entah sebagai kepala keluarga, orang tua dan anak-anak. Dan kebaikan kehidupan keluarga akan ditentukan oleh masing-masing anggota keluarga yang menjalankan perannya dengan baik. Setidaknya inilah pesan moral yang saya tangkap saat mengikuti serial drama KELUARGA CEMARA.   

Setelah berangan dan mengenang serial drama yang belum tentu ada dalam kehidupan nyata. Angan ini pun membawa saya mengenang kembali rangkaian kisah kehidupan belasan atau bahkan puluhan tahun silam saat masih bersama tinggal serumah bersama kedua orang tua dan saudara. Tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan keluarga akan selalu baik dan bahagia sesuai dengan harapan, suka duka, sedih, bahkan sakit yang kita rasakan pun akan kita alami dalam keluarga. Tak yang sempurna, karena kesempurnaan bukan milik kita. Begitupun dengan keluarga inti saya saat itu. Saya terlahir sebagai anak terakhir, diantara semua saudara perempuan saya. Terlahir terakhir dikala kondisi perekonomian keluarga sudah membaik adalah bagian dari rezeki yang sudah di gariskan oleh Yang Maha Mencipta.

Orang tua…syukur tiada kira ditakdirkan Allah terlahir dari mereka, meski tak sempurna memberikan segalanya. Dari mereka saya belajar banyak hal, tentang harga mahal sebuah rasa syukur. Tentang ujian berat untuk tetap bersabar. Meski kala itu orang tua belum memahami sepenuhnya tentang ajaran agama yang dianutnya, setidaknya saya belajar banyak memaknai perjuangan hidup untuk tetap berjalan di jalan kebaikan sesuai norma yang ada. Ya… atas doa dan restu mereka pula perlahan hidayah dan jalan hijrah ini pun menjadi pilihan untuk berbenah. Tak selang berapa lama Allah pun mendekatkan hidayah dan hijrah pada keduanya. Alhamdulillah…

Saudara… tak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup hidup sebatang kara. Jika Allah menghendaki seseorang terlahir sebagai anak tunggal, Allah pun menggantinya dengan persaudaraan bersama yang lainnya. Memiliki 2 orang kakak dengan karakter yang berbeda membuat saya belajar banyak hal. Setidaknya dari mereka saya belajar untuk menjadi berbakti, belajar menghormati dan menghargai.

Mencoba mengingatkan diri, tak akan kita miliki kesempurnaan dalam keluarga. Sabar dan syukur inilah yang menjadikan keluarga mebjadi sempurna dimata kita. Belajar ikhlas dengan takdir kita terlahir dari keluarga yang kita miliki apapun kondisinya. Sejauh apapun diri melangkah, keluarga adalah tempat pulang terbaik. Sehebat apapun diri berawal dari keluarga yang tak lelah mendukung dan mendoakan. Sebaik dan seburuk apapun diri hanya keluarga yang akan mau menerima dalam keadaan apapun…

KELUARGA
harta yang paling berharga – istana yang paling indah – puisi yang paling bermakna – mutiara tiada tara

Solichati, 29Juli2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar