Senin, 02 September 2019

IMAN


JIKA IMAN ITU ADALAH SUMBER KEKUATAN

Aku memang manusia. Ya manusia biasa saja. Mungkin dengan kekuatan rata-rata atau bahkan mungkin dibawahnya.

Sekali waktu aku merasa energi tubuh ini melimpah ruah hingga sanggup melakukan rangkaian aktivitas tanpa jeda. Merasa selalu bahagia hingga seolah tak ada tumpuan beban hidup yang terkadang membuat nafas sedikit tersengal. Aura bahagia dan semangat yang mampu mengubah diri menjelma menjadi malaikat bagi semua orang di sekitar, hingga semua turut bahagia dan bersemangat. Meski tanpa pernah kusadari berapa lama energi bahagia ini merasuki tubuhku. Entah hanya dalam bilangan jam atau hingga berganti hari. Aku tetap semangat dan mampu menyemangati. Seolah akulah manusia terkuat kala itu. Tanpa tandingan.

Lelah… Tak berdaya… Tak sanggup berpijak… Kehilangan pegangan…
Tiba-tiba saja hadir tanpa kuminta. Merasa tak sanggup berdiri bahkan hanya untuk menopang diri sendiri. Merasa tak kuat menunaikan semua tugas yang sudah menjadi makanan sehari-hari. Jangankan memberi energy pada yang lainnya, mempertahankan energy sendiri untuk bertahan saja aku kelimpungan. Tak sanggup membuka mata, tak sanggup melebarkan bibir untuk tersenyum.
Redup mungkin itu aura yang tertangkap. Tak bergairah, tanpa energy tersisa. Entah mengapa ujian ringan saja kadang terasa begitu menghimpit jika kondisi diri tak lagi prima. Seperti tak sanggup merasa bahagia…

Ada yang pernah mengatakan Iman ini harus terus dikuatkan karena ia adalah sumber energy dalam kondisi apapun. Iman ini harus terus diperbaiki dan dimintakan pada Nya. Karena hanya Dia yang sanggup menjaga kita dalam koridor yang baik-baik saja. Ya benar saja adanya. Begitulah iman ini terus membuat kita yakin bahwa tak ada daya dan upaya kecuali kekuatan Nya. Iman ini membuat kita yakin bahwa akan ada jalan keluar dari arah yang tak disangka-sangka. Iman ini yang membuat kita tetap mampu menahan diri tetap dalam jalan yang benar ketika bahagia datang tak bertepi atau bahkan kesedihan datang bertubi-tubi.

Betapa banyak di antara mereka yang tak lagi dikaruniai iman, ketika bahagia datang tak bertepi mereka lupa mensyukuri hingga mereka merasa bahwa bahagia itu karena jerih payah mereka. Mereka lupa bahwa ada kuasa diluar dirinya yang menghendaki bahagia itu ada. Atau sebaliknya banyak diantara mereka yang justru kehilangan iman saat kesedihan datang menghimpit bertubi-tubi. Merasa sendiri hingga meyakini bahwa Tuhan tak lagi mengasihi. Entah aku bagian dari yang mana di antara mereka. Termasuk yang manakah kita diantara mereka?

Maka bersyukurlah yang dikaruniai Iman tak bertepi hingga Tuhan menjaganya dalam kebaikan baik di kala bahagia menghampiri atau dikala ujian menghimpit. Jangan pernah lupa memohon agar kita tetap dijaga dalam iman yang tak bertepi… Karena semua terjadi atas kuasa dan kehendak Nya. Maka Dialah sebaik-sebaik tempat kembali dikala suka maupun duka. Dia hanya ingin kita mendekat, merapat dan mengakui bahwa kuasa hanya ada padaNya. Biarkan iman ini ada untuk menjaga kita tetap kuat dalam kebenaran kala bahagia hadir menghampiri. Biarkan iman ini ada untuk menguatkan kita tetap bertahan dalam kebenaran kala kesedihan menghimpit bertubi-tubi. Biarkan iman itu menjadi sumber kekuatan kita, alasan mengapa keajaiban itu bisa hadir dan nyata.

Solichati, 2 September 2019

#Minggu ke-4
#Agustus
#ChallengeMingguan
#RumbelMenulis
#IIPMalangRaya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar