SUSTAINABLE
LIVE : KATAKAN TIDAK PADA SISA MAKANAN
sumber : papasemar.com
sumber : papasemar.com
Bunda, hari ini sudah berapa kali dan berapa banyak
sisa makanan yang masuk tong sampah dengan mudah? Betapa banyak di antara kita
yang terkadang merasa tidak bersalah ya saat membuang makanan. Membuang sisa
konsumsi saat itu saja kita merasa biasa saja, apalagi membuang sisa makanan
yang sudah basi atau buah dan sayur yang sudah mulai membusuk. Sudah bisa
dipastikan semua akan kita lakukan dengan ringan. Adakah penyesalan? Mari kita
periksa diri kita masing-masing. Coba kita pikirkan jika perilaku membuang
makanan ini tidak hanya dilakukan oleh satu orang dalam rumah kita, bagaimana
jika seisi rumah kita melakukan perilaku demikian. Bagaimana pula jika semua
rumah di Indonesia atau bahkan di dunia menganggap remeh perilaku ini?
Pada tahun 2016, bertepatan dengan hari pangan
sedunia yang diperingati setiap 16 Oktober, Kepala perwakilan Badan Pangan PBB
(FAO), Mark Smulders mengatakan, di Indonesia sampah makanan mencapai 13 juta
ton setiap tahunnya. Di tahun yang sama, sebagaimana dikutip dari
foodsustainability.elu.com, data dari Economist Intelliegence Unit (EIU) menempatkan
Indonesia sebagai nomor 2 penghasil sampah makanan terbanyak di dunia setelah
Saudi Arabia. Nampaknya semakin bertambah tahun perilaku membuang sisa makanan
ini juga belum kunjung ada perbaikan. Mari kita tengok dari yang terdekat, dari
rumah-rumah kita. Sudahkah ada perbaikan perilaku cara kita mengkonsumsi
makanan?
Membuang sisa makanan bukan hanya perihal membuang
makanan yang memang tak layak kita konsumsi. Bukan pula sebatas menghindari
kekenyangan dan kita membuang makanan yang tidak sanggup kita masukkan dalam
saluran pencernaan. Mari kita pikirkan ulang, berapa banyak energi yang
terbuang sia-sia dari sesuap nasi yang kita buang. Proses panjang yang harus
dilalui untuk menghidangkan makanan di meja saji bisa kita jadikan sebuah
perenungan untuk berpikir ulang ketika hendak membuang makanan. Misalnya nasi,
bagaimana proses sejak padi di tanam hingga dipanen, lalu diproses hingga
menjadi nasi yang terhidang lezat. Berapa banyak energy, bahan bakar dan biaya
yang sudah kita keluarkan. Lantas dengan mudah kita menyisakan dan berakhir tragis
dalam tong sampah. Inilah kondisi kesia-siaan tersistematis yang kita lakukan
tanpa sadar dan terkadang tanpa beban. Nampaknya kondisi serba cukup yang ada
disekitar kita tak membuat kita jera dengan perilaku buruk ini. Bahkan dalam
agama yang saya kini, pun diajarkan pada agama lain, membuang makanan ini masuk
dalam perbuatan mubazir. Dan perilaku
ini sangat dibenci oleh Tuhan, karena mendekati perilaku setan.
APA YANG BISA
KITA LAKUKAN?
Tak cukup sekedar berhenti menyesali kesia-siaan yang
sudah terlanjur kita lakukan. Bunda mari kita mulai dari rumah-rumah kita. Sekecil
apapun upaya yang kita lakukan pasti tidak ada yang sia-sia. Beberapa cara yang
bisa kita lakukan untuk mengurangi membuang sisa makanan antara lain:
Rencanakan
belanja Anda
Bijak dalam
berbelanja nampaknya terdengar sederhana. Cara ini bisa menjadi salah satu hal
penting mengurangi sampah makanan. Berbelanja sesuai kebutuhan, tidak terlalu
banyak, setidaknya mungkin untuk beberapa hari saja. Hal ini mengurangi jumlah
makanan yang terlalu lama disimpan sehingga tidak bisa dikonsumsi. Benar-benar rencanakan apa yang ingin kita makan atau masak,
sehingga semua bahan yang dibeli benar-benar dipergunakan dan tidak ada yang
terbuang.
Rencanakan
menu yang akan disajikan
Merencanakan
menu makan juga merupakan cara kita mengurangi mmebuang sisa makanan. Setidaknya
perencanaan menu ini akan sebanding dengan cara kita merencanakan belanja. Merencanakan
menu bisa kita lakukan untuk 3 hari, 7 hari atau bahkan lebih sesuai dengan
kondisi keluarga kita masing-masing. Belanja sesuai dengan menu yang kita
rencanakan. Merencanakan menu sesuai dengan kesukaan anggota keluarga sangatlah
penting, dengan logika semua makanan yang disukai pasti akan dihabiskan. Maka hindari
memasak makanan yang tidak disukai akan meminimalkan membuang sisa makanan
Ambil
porsi makanan secukupnya
Kondisi sangat lapar,
sangat memungkinkan seseorang berlebihan dalam mengambil porsi makanan. Seolah
semua jenis makanan ingin dihabiskan dalam satu waktu. Sebagian besar orang
yang mengambil porsi makanan berlebihan akan menyisakan makanannya. Ambil porsi
secukupnya, jika merasa masih kurang, tambah porsi lagi secukupnya. Makanlah
sebelum terlalu lapar, dan berhentilah sebelum kenyang.
Menyimpan
sisa makanan
Jika sisa
makanan masih bisa disimpan di lemari pendingin, maka lakukan untuk menghindari
membuang makanan yang tidak habis. Simpan dengan cara tepat agar tidak
mengurangi kualitasnya, sehingga berakhir di tong sampah. Misalnya sisa makanan
malam bisa kita simpan di lemari pendingin, dan dihangatkan kembali dipagi
hari. Beberapa sayur dan buah yang berkurang kualitasnya jika disimpan di
lemari pendingin, sebaiknya kita simpan dengan cara yang tepat agar tidak
berujung pada produksi sampah makanan juga. Begitu pula jika kita makan di luar, selalu bawa wadah kosong untuk membawa pulang sisa makanan yang tidak habis.
Mulailah
belajar membuat kompos
Jika menyisakan
makanan tersebab alasan yang tidak bisa dihindari, maka belajar membuat kompos
menjadi salah satu cara yang ramah terhadap lingkungan. Sesuatu yang berasal
dari tanah kita kembalikan ke tanah. Sebagai salah satu upaya menjaga
keseimbangan dan keberlangsungan alam tetap hijau. Sustainable Live.
#rbmmalang_sustainablelive